Hanya kata

10.5K 1.3K 678
                                    

Attention Please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! typo bertebaran!

Jeno masih duduk di jok kemudi mobilnya, belum ada niat untuk melajukan mobilnya padahal ia sudah hampir lima belas menit di dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno masih duduk di jok kemudi mobilnya, belum ada niat untuk melajukan mobilnya padahal ia sudah hampir lima belas menit di dalam.

Jeno baru mendapat kabar dari Hendery bahwa yiren di berhentikan secara tidak hormat dari kantor atas perintah Jaemin, bahkan Hendery sempat mencaci makinya barusan.

Jeno menyalakan mesin mobilnya, melajukan molipnya untuk menjemput Jaemin di kediaman Jaehyun.

- - -

Ting tong!

Jeno menekan bel rumah, Tak lama Taeyong sambil menggendong david membukakan pintu untuk Jeno.

" Jaemin ada di mana kak?" Tanya Jeno.

" Lagi tidur di kamar" Jawab Taeyong.

Jeno masuk ke dalam rumah dan langsung di sambut oleh—

PLAK! PLAK!

BUGH!

Dua kali Tamparan dan tonjokan dari Jaehyun, Jeno hanya terdiam merasakan nyeri tamparan untuk ke dua kali di kedua pipinya di tambah tinjuan di perutnya.

" Itu masih permulaan, gue gak segan buat bikin lebih kalau lo masih nyakitin adek gue" Ucap Jaehyun.

" Jae, jangan gitu.. Jeno bapak boleh bicara?" Jeno mengangguk.

" Iya pak" Jeno mengekor di belakang bapak.

Bapak mengajak Jeno mengobrol di taman belakang rumah sambil melihat beberapa tanaman yang baru bermekaran atau yang baru berbuah.

" nanti kamu bawa ya buah mangga yang ada di keranjang, jaemin pengen katanya" Ucap bapak.

" Iya pak" Mereka masih berjalan, kini masuk ke rumah kaca dimana di dalam ada beberapa sayuran dan buah-buahan.

" Bapak udah denger ceritanya dari jaemin"

" Maaf pak"

" harusnya kamu minta maafnya sama Jaemin, kenapa kamu begitu?"

" jeno.. Jeno ngerasa mulai bosen"

" Bosen itu wajar, wong tiap hari kamu ketemu sama dia, setiap bangun tidur setiap mau tidur pasti dia ada di samping kamu... Bapak tau itu bukan bosen" Jeno menatap bapak.

" Denger nak, ada lebih dari satuhal untuk mempertahankam rumah tangga kamu selain alasan anak, pertama seorang yang sudah memiliki ikatan apalagi pernikahan harus pandai-pandai jaga hawa nafsu, jaga mata dan jaga hati"

" iya pak"

" kedua, kejujuran ini penting banget buat kalian dan yang ketiga komunikasi, senyamannya kamu dengan orang baru itu tapi tidak semembekas dengan istrimu yang menemani kamu setiap hari dari bangun tidur sampai tidur lagi, dia yang buatin kamu makan, cuci pakaian kamu dan rawat kamu" Jeno mengangguk.

-

Sekarang ia ada di hadapan sang istri yang sedang tertidur pulas di kasur sembari memeluk guling, Jeno mendekati wajahnya dan mengelus surainya.

" Maafin aku jaem, aku tau kamu pasti kecewa sama aku" ucap jeno.

Clek!

Jeno menoleh melihat Jaehyun di depan pintu, Jaemin jadi terbangun dan melihat Jeno ada di sampingnya.

- - -

Setelah bangun barusan Jaemin dan Jeno memutuskan untuk pulang, Selama perjalan tidak ada yang membuka percakapan, baik ke duanya sama-sama terdiam.

" Jaem maaf"

" kalau kamu mau cerain aku ya cerai aja"

" gak gitu jaem, aku salah dan aku nyesel jaem"

" Baru sekarang kerasanya? Kemarin kemana aja?" jeno menghembuskan nafasnya, Jaemin sepertinya masih marah nada bicaranya belum bersahabat.

" Maaf"

" Kalau memang kamu udah bosen sama aku ya tinggal bilang, kita tinggal pisah apa susahnya" Jeno menepikan mobilnya, menatap Jaemin.

" Gak gitu sayang"

" Kamu dulu yang mati-matian minta aku buat balik sama kamu, kemana semua itu? Kenapa bisa lupa cuma gara-gara orang baru masuk ke hidup kamu?"

" Aku.. Aku minta maaf sayang"

" aku benci jen! Aku berjuang biar aku cepet hamil buat bahagiaan kamu tapi kamu hiks.." Jaemin menangis, Jeno merasa sangat bersalah sekarang.

" Kamu bebas pukul aku, tampar aku atau apapun tapi aku mohon maafin aku"

" aku udah banyak kasih kesempatan buat kamu, tapi berkali-kali kamu kecewain aku lagi hiks.."

" terus kamu mau apa?"

" Aku mau kita cerai aja"

Setelah parcakapan itu, selama di perjalanan mereka tak bicara sedikitpun, hanya radio yang meramaikan suasana mobil dan lagu yang terputarpun seakan mewakili perasaan keduanya.

Sesampainya di rumahpun Jaemin langsung masuk ke dalam kamar menguncinya tak membiarkan Jeno masuk ke dalam. Dengan terpaksa hari ini Jeno memakai kamar tamu.

Drrt!

Ponselnya bergetar ada pesan masuk.

Yiren
Gimana hubungan kita kedepanya jen? Istri kamu udah tau dan dia bikin aku kehilangan pekerjaan, kamu gak mau tanggung jawab?

Jeno
Aku mau kita udahan, dari awal kamu cuma buat pelampiasan aja, apa yang harus aku tanggung jawab? Kamu gak hamil

Yiren
Kamu sama istri kamu sama aja
Sama-sama brengsek!

Jeno tak membalas pesannya lagi bahkan ia memblokir nomor yiren, sudah cukup untuknya.

Yang harus ia lakukan sekarang adalah bagaimana cara memperbaiki rumah tangganya dan mendapatkan maaf dari Jaemin.

Jeno masih menatap pintu kamarnya, ini sudah malam Jeno tak bisa tidur karena memikirkan Jaemin, apa yang jaemin lakukan dan apakah Jaemin menangis?

Jeno masih menatap pintu kamarnya, ini sudah malam Jeno tak bisa tidur karena memikirkan Jaemin, apa yang jaemin lakukan dan apakah Jaemin menangis?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Hwhwhwhw... Tubir masumih berlanjoet!! Okelah terimakasih audah baca dan vote, jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!!

Sunny Pwark. July 17, 2020.

Malaikat Kecil Kami [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang