Keluarga masa gitu?

6.1K 767 85
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Hyunjin duduk di kursi goyang kamar khusus bayi di rumahnya, di pangkuannya ada Jeira dan baby Raina adik Jeira yang lahirnya bersamaan dengan pasangan Nomin kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin duduk di kursi goyang kamar khusus bayi di rumahnya, di pangkuannya ada Jeira dan baby Raina adik Jeira yang lahirnya bersamaan dengan pasangan Nomin kita.

" papa, apa ini pipi?" Tanya Jeira sambil menujuk foto lelaki cantik dengan behel di giginya.

" Iya, cantikkan?" Jawab hyunjin.

" Cantik, giginya di pager hehehe.. Tapi.. Kenapa pipi ninggalin kita?" Wajah jeira seketika sedih, Hyunjin mengelus surai Jeira.

" pipi gak ninggalin kita sayang" Seketika terdengar suara isakan dari jeira.

" Kalau pipi gak ninggalin kita harusnya sekarang pipi ada disini hiks hiks" Hyunjin mencium puncuk kepala Jeira.

" Jangan nangis nanti kalau nangis pipi ikut sedih papa juga" Jeira mengusap air matanya.

" Jeira mau pipi"

" Sayang udah ya, pipi gak akan tenang kalau jeira sedih terus"

" ... "

Hening suasana kamar itu si bungsu pun tertidur di pangkuan Hyunjin.













" HEH! CUMA DI TINGGAL DUA HARI KE RUMAH MAMA KAYAK YANG DI TINGGAL MATI, SEMBARANGAN KALO NGOMONG HYUNJINNN?!" tiba-tiba suara mengelegar terdengar dari luar ruangan, Hyunjin meringis dan langsung keluar ruangan.

" Sayang, aku cuma main acting sama jeira, jeira bagus lo actingnya bisa nih dia casting jadi artis akhh!!" Jeongin menjewer telinga Hyunjin.

" Jangan ngadi-ngadi deh, gak aku gak setuju.. Jeira bisa acting juga karena nurun kamu"

" Nurun gimana?"

" gak inget dulu gak di restuin sama papa acting overdosis obat? Inget ga? Terus gak di restuin malah hamilin aku dasar tidak berpri ke lakian"

" Hehehe.. Ya maap sayang aku kan bakal ngelakuin apapun biar kita nikah"

" Ngadi-ngadi banget hidupmu itu, untung sabar akutuh" Hyunjin cengengesan.

- - -

Jeongin baru saja selesai memandikan bayinya, dan Hyunjin dengan kameranya mengabadikan foto Jeongin dan bayinya.

" Pipi, dedek Hujan (Raina) ga udah beles mandinya?" Tanya jeira yang membawakan handuk untuk Raina adiknya, Jeira senang memanggil Raina dengan sebutan Hujan memang karena Raina lahir saat bandung hujan gede untung udah di rumah sakit hujannya.

" Udah dong" Jeongin menggendong bayi itu untuk di pakaikan baju.

Jeongin baru saja melahirkan dua hari setelah Jaemin lahiran, Bayi perempuan yang Hyunjin beri nama Raina Aghata Midori, Jeira sangat senang dengan kehadiran adiknya ini, pasalnya Jeira sangat menanti adiknya, ia ingin segera mendapat teman main.

" Papa!! Jangan di fotoin aja dek hujannya!!" Protes jeira sambil menarik-narik tali kamera hyunjin.

" dek Rainanya lucu sih" ucap hyunjin.

" Kakak jei ambilin kaos kaki buat dede ya" Perintah jeongin, Jeira langsung berlari kecil menghampiri lemari putih yang isinya baju-baju bayi dan perlengkapanya.

" ini pipi" Jeira memberikan kaos kaki berwarna pink muda itu.

Jeongin selesai memakaikan baju dan sekarang Raina sudah rapih dan wangi, jeongin juga memakaikan bondu pita, jeongin merasa beruntung memiliki anak perempuan karena ia bisa dandani macam-macam, memakaikan aksesoris lucu pada mereka.

" Jei gak mau mandi?" Tanya Jeongin.

" Mau mandi" Jawab jeira.

" Kamu juga mandi!" Perintah jeongin sambil menatap Hyunjin yang dari tadi sibuk dengan kameranya.

" iya nanti"

" gak ada kerjaan di studio?"

" Ada sih tapi nanti siang" Jeongin merotasikan matanya dan keluar dari kamar sambil menggendong rasya.

Jeira baru selesai mandi dan sudah rapih, anaknya tersebut sudah mandiri semenjak ia hamil dan sekarang melahirkan, Jeira mulai bisa mengurus dirinya sendiri.

" Pipi, jei boleh gendong dek hujan ga?" Tanya Jeira.

" Boleh dong" Jeongin memberikan gendongan Raina pada Jeira yang duduk di sebelahnya.

Hyunjin mengabadikan kehangatan keluarganya dengan lensa kamera, Di rumahnya banyak terpajang hasil jepretan dirinya, tak lupa foto keluarga yang di cetak besar di ruang tamu.

" Besok kita ke rumah Jaemin yuk, pengen liat baby logan" Ucap Jeongin.

" Ayo" Hyunjin juga mau bertemu rivalnya dulu.

- - -

Esok harinya, Jeongin sudah rapih Jeira juga sudah rapih dan jangan lupa baby Raina juga sudah cantik tinggal si kepala keluarga yang baru selesai mandi.

" Yang baju aku yang warna kuning kemana?" Tanya Hyunjin.

" Baju kuning mulu, ganti coba warnanya kamu pake baju kuning mulu kalau ngambang disangka eek" Ucap Jeongin.

" gak gitu sayang, aku suka banget sama baju itu enak di pakenya"

" Ya aku cuci lah, jorok banget baju lima hari gak di cuci mau di pake lagi" Hyunjin mencebikam bibirnya dan langsung membuka lemari.

" Baju aku sedikit banget yang"

" Lagian baju di ganti seminggu sekali, mana pas aku mau cuci baju udah di pake lagi"

" Yaudah kita belanja baju ya hari ini"

" Sekalian beli baju Raina sama Jeira" Hyunjin langsung tersenyum, ia sudah memerkirakan berapa uang yang harus keluar hari ini, mencium dompetnya kering.

" Ya ya.. Terserah kamu aja"

- - -

Dan benar saja, setelah pulang dari rumah Jeno dan Jaemin Jeongin mengajaknya ke Trans studio mall, Jeongin dengan semangat memilih baju, bukan cuma membeli baju untuk Hyunjin, Jeongin membeli baju untuk Raina dan Jeira juga beberapa stel.

" Totalnya lima juta limaratus pak" Ucap sang pegawai kasir, Hyunjin menatap Jeongin yang mengedip lucu.

" Huft, ini mbak" Hyunjin memberikan kartu atmnya pada kasir.

Apapun untuk keluarga Hyunjin, apapun.

Setelah di selidiki ternyata Jeira membeli mainan juga yang harganya cukup mahal, mungkin setelah ini hyunjin harus bekerja keras dan lembur, apa dia harus jadi yutuber yang subskebernya 20 juta biar jadi orang kaya.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Okelah terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter paipai!!

Sunny Pwark. Nov 10, 2020.

Malaikat Kecil Kami [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang