Waktu cepat berlalu

6.2K 819 90
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duabelas tahun kemudia.

Waktu cepat berlalu, baru kemarin rasanya Jeno dan Jaemin mengurus kedua anaknya yang masih bayi, baru kemarin rasanya ia kehilangan buah hatinya juga, dan sekarang ia melihat seorang yang tampan berdiri di hadapannya.

" Pipo, aku berangkat ke kampus dulu ya" Ucap Logan yang suaranya sekarang sudah ngebass sambil memcium pipi Jaemin.

" Ya, hati-hati sayang" ucap Jaemin.

Logan putra sulungnya sekarang sudah menginjak usia delapan belas tahun, sudah masuk kuliah juga fakultas bisnis Logan memang cenderung suka sekali dengan bisnis dan mau melanjutkan jejak sang papa menjadi pebisnis handal.

" pipo kahi berangkat sekolah yaaa, Kak Logan tuguin anterin Kahii!!" ucap Kahi.

" Iya hati-hati sayang, bilang kakak jangan ngebut bawa mobilnya" Ucap Jaemin.

Dan Kahi anak perempuan satu-satunya keluarga yang sudah menjadi gadis, anak perawannya yang sekarang berusia tujuh belas tahun sebentar lagi lulus SMA, wajahnya yang secantik Jaemin dan sifanya yang sedikit galak tapi di dalam ia lembut, dan satu lagi—

" Pipoo Adek dapet panggilan BK lagi, katanya pipo sama papa di suruh ngadep BK" Ucap Si bungsu, yah penyatuan malam itu membuat benih baru yang tumbuh sehat.

" Kamu kenapa lagi Sean? Berantem? Tawuran lagi?" Anak bungsunya sean maha tersenyum tak berdosa.

" Kemaren sean pukul anak kelas sebelah, soalnya dia ngejek temen perempuan sean padahal temen sean gak salah apa-apa" Jaemin menghembuskan nafasnya.

" Yaudah nanti pipo sama papa yang ke sekolah" Sean memainkan jemarinya.

" Kalau bisa sih pipo aja, sean takut papa marah lagi"

" Salah kamu, bandelnya minta ampun"

" Sean kan menegakan keadilan"

" Udah sekarang berangkat sekolah sana, kenapa belum pake seragam?"

" Sean di skors seminggu" Jaemin menepuk jidatnya.

Ini hukum alam untuk Jaemin pasti anaknya ada yang menurun jejaknya menjadi seorang brandalan, Seano Putra Alhambra anak bungsunya yang baru menginjak sekolah menengah pertama kelas dua, sering sekali keluar masuk BK, terlambat sekolah dan mabal, ikut dalam geng juga.

Malaikat Kecil Kami [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang