Bab 24

10.8K 669 19
                                    

Steven memasukkan begnya ke dalam bonet kereta . Kelihatan dylan masih belum keluar sejak tadi .

"Gabriella!!" jerit steven

"Ye boss!!" jerit dylan

Dylan berlari anak sambil terkial-kial membawa beg bagasinya.

"Wait , kau dah tak nak balik sini ke ape ?" soal steven sambil memandang ke arah beg bagasi dylan

"Balik leh bos , takkan saya nak tinggal kat sana pulak" balas dylan , suaranya sudah beransur pulih

"habis ynag bawa beg bagasi bagai ni nak buat ape ? 2 hari je kan ?"

"Bos tak faham , saya perempuan bos lelaki" ujar dylan

"Cuba fahamkan aku"

"Tak payahlah bos , tak penting pun , sekarang ni , bos tolong saya masukkan beg bagasi ni kat bonet" kata dylan

Steven mencebik . Dia mengambil beg bagasi dylan lalu dimasukkan ke dalam bonet .

"Kau bawa ape ni, berat nak mampus beg kau"

"Bawa almari" balas dylan selamba

Steven memandang ke arah dylan dengan muka tak puas hati .

"Dah lah bos , jom gerak " dylan segera masuk ke tempat duduk depan sebelah pemandu . Steven pula masuk ke tempat duduk pemandu.

"Okay bos , let go!!!" jerit dylan

"Yeaaa!!!" sahut steven . Loh same je perangai .

Sepanjang perjalanan dylan asyik membuang pandangan ke luar menikmati pemandangan alam .

"Aku nak tanya kau sikit boleh ?"

"Tanya je lah bos , sejak bila pandai nak mintak izin ni " ujar dylan

Steven mencebik .

"macam mana kau boleh demam lepas nampak je ex kau tu ? Ape yang dah jadi antara korang  ?" soal steven

"Perlu ke saya cerita dengan bos ?" dylan memandang ke arah steven yang sedang fokus dengan pemanduannya .

"Ya! "

"Sebab ?" soal dylan lagi

"Sebab aku nak tau , dah cepat cerita ."

"Betul bos nak tahu ?" soal dylan

Steven mengangguk .

"Cite je , aku ni pendengar yang baik ," ujar steven selamba

"Okaylah , saya cerita kat bos ni sebab saya percaya kan bos , okay ?"

Steven mengangguk . Dia menunggu dylan menceritakan kisah hidupnya .

"pada zaman dahulu , ade seorang putera.."

Steven menjeling ke arah dylan. Dylan ketawa kecil.

"Okay , sorry . Saya cerita sekarang "

Dylan menarik nafas sebelum memulakan ceritannya .

"Dulu waktu saya berumur 19 tahun , masa tu saya muda lagi..."

"wait, sekarang umur kau dah berapa ?" soal steven

"24" balas dylan

Steven mengangguk .

"sambung" arah steven.

"okay , masa tu saya baru kenal dia , Edward Richard . Masa tu saya kerja kat..."

Dylan berhenti seketika. Dia menarik nafas panjang .

"...kelab malam , jadi pelayan . "

"kenape kena jadi pelayan ?" soal steven

"Saya lahir dari keluarga yang susah , lepas ayah saya meninggal , abang pula buat hal tinggalkan saya dan mama saya kat kampung , saya masih ingat lagi betapa susah hidup saya tika itu , jadi saya ambil keputusan untuk bekerja , dan saya cuma dapat kerja tu , lagipun gaji pun lumayan . Dapatlah saya tolong mama saya ."

Dylan berhenti seketika , dia kemudian menyambung ceritanya .

"Tapi suatu hari tu , lepas saya balik kerja , saya dapat tahu mama saya sakit tenat . Saya kerja keras untuk dapat wang lebih sampai sanggup melayan lelaki-lelaki kaya untuk dapatkan duit . Saya tahu kerja tu tak baik tapi saya terpaksa "  dylan menarik nafas . Rasa sebak menyelubungi hatinya

"Tapi , saya rasa semua usaha saya untuk cari wang untuk biaya kos perubatan mama saya tu sia-sia lepas saya dengar mama saya disahkan meninggal selepas  sebulan sakit tenat . Edward tu sebenarnya salah satu lelaki yang selalu saya layan , tapi saya tak pernah tau nak gadaikan maruah saya untuk duit , saya cuma layan macam tu je "

Steven terangguk-angguk mendengar cerita dylan.

"Lepas tu , edward tawarkan diri untuk jaga saya , dia layan saya dengan baik sekali . Sampailah dia jadikan saya girlfren dia , tapi pergaulan kami masih macam dulu . But , suatu hari tu ..." dylan berhenti seketika . Dia memandang wajah steven sekilas.

"...dia cuba untuk..rape saya . Dia paksa saya untuk buat benda yang saya tak suka . Saya nekad untuk tak nak bersama dengan dia lagi , dia tak kesah tapi Lepas saya tolak apa yang dia minta , dia dera saya , seksa saya ,sampai membuatkan saya truma dengan perangai binatang dia tu . sampai suatu masa , dia sanggup jual saya . Tapi saya bernasib baik sebab saya sempat larikan diri dari dia " dylan berhenti bersuara .

"Lepastu ape jadi ?" soal steven .

"Lepas kejadian tu , saya cari kerja dan saya dapat kerja yang lebih baik . Saya kerja kat sebuah restoran , majikan saya pun baik , selalu tolong saya . Motor saya tu , saya beli guna duit yang saya kumpul sepanjang saya kerja kat sana . Lepas beberapa tahun saya kerja kat saya , saya ambil keputusan untuk berhenti dan sekarang saya kerja dengan bos . Tamat perjalanan hidup saya ."  ujar dylan sambil mengukir senyum terpaksa .

"Tak , perjalanan hidup masih panjang lagi. " kata steven

Dylan hanya mengangguk .

"maknanya , lelaki tu yang ubah kau jadi macam ni ?"

Dylan mengerut dahi . Dia memandang ke arah steven.

"Macam ape ?"

"Macam ni lah , perangai kasar je , garang pulak tu " ujar steven

Dylan mencebik .

"Aah , saya yang nak ubah penampilan saya , biar saya tak kena buli lagi . Kalau dulu , abang yang selalu tolong saya bila saya kena buli , tapi sejak hari tu , saya belajar berdikari" ujar dylan dengan senyuman di bibir .

"kebaikan dari peristiwa yang menimpa kau ni , kau dah boleh ubah diri kau jadi lebih berani dan lebih berdikari . Tapi keburukannya , dari pengalaman kau ni, kau dah berubah jadi seorang perempuan yang ganas , garang , kasar , kejam ."

Dyaln menampar lengan steven.

"Saya tak kejam eh!"

"Yelah tak ," steven mengalah

"Jauh lagi ke kampung kau ni ?" soal steven

"Jauh lagi, bos teruskan memandu , saya nak tidur , hati-hati memandu ye bos , biar lambat asalkan selamat" ujar dylan lalu menyandarkan badannya . Matanya ditutup rapat .

Steven memandang sekilas ke arah dylan yang sedang menuju ke alam mimpi . Dia mengukir senyum sendirian mengenangkan dylan .






Done bab 24!
Vote and comment ya!♥

My Boss MafiaWhere stories live. Discover now