Steven memasukkan begnya ke dalam bonet kereta . Kelihatan dylan masih belum keluar sejak tadi .
"Gabriella!!" jerit steven
"Ye boss!!" jerit dylan
Dylan berlari anak sambil terkial-kial membawa beg bagasinya.
"Wait , kau dah tak nak balik sini ke ape ?" soal steven sambil memandang ke arah beg bagasi dylan
"Balik leh bos , takkan saya nak tinggal kat sana pulak" balas dylan , suaranya sudah beransur pulih
"habis ynag bawa beg bagasi bagai ni nak buat ape ? 2 hari je kan ?"
"Bos tak faham , saya perempuan bos lelaki" ujar dylan
"Cuba fahamkan aku"
"Tak payahlah bos , tak penting pun , sekarang ni , bos tolong saya masukkan beg bagasi ni kat bonet" kata dylan
Steven mencebik . Dia mengambil beg bagasi dylan lalu dimasukkan ke dalam bonet .
"Kau bawa ape ni, berat nak mampus beg kau"
"Bawa almari" balas dylan selamba
Steven memandang ke arah dylan dengan muka tak puas hati .
"Dah lah bos , jom gerak " dylan segera masuk ke tempat duduk depan sebelah pemandu . Steven pula masuk ke tempat duduk pemandu.
"Okay bos , let go!!!" jerit dylan
"Yeaaa!!!" sahut steven . Loh same je perangai .
Sepanjang perjalanan dylan asyik membuang pandangan ke luar menikmati pemandangan alam .
"Aku nak tanya kau sikit boleh ?"
"Tanya je lah bos , sejak bila pandai nak mintak izin ni " ujar dylan
Steven mencebik .
"macam mana kau boleh demam lepas nampak je ex kau tu ? Ape yang dah jadi antara korang ?" soal steven
"Perlu ke saya cerita dengan bos ?" dylan memandang ke arah steven yang sedang fokus dengan pemanduannya .
"Ya! "
"Sebab ?" soal dylan lagi
"Sebab aku nak tau , dah cepat cerita ."
"Betul bos nak tahu ?" soal dylan
Steven mengangguk .
"Cite je , aku ni pendengar yang baik ," ujar steven selamba
"Okaylah , saya cerita kat bos ni sebab saya percaya kan bos , okay ?"
Steven mengangguk . Dia menunggu dylan menceritakan kisah hidupnya .
"pada zaman dahulu , ade seorang putera.."
Steven menjeling ke arah dylan. Dylan ketawa kecil.
"Okay , sorry . Saya cerita sekarang "
Dylan menarik nafas sebelum memulakan ceritannya .
"Dulu waktu saya berumur 19 tahun , masa tu saya muda lagi..."
"wait, sekarang umur kau dah berapa ?" soal steven
"24" balas dylan
Steven mengangguk .
"sambung" arah steven.
"okay , masa tu saya baru kenal dia , Edward Richard . Masa tu saya kerja kat..."
Dylan berhenti seketika. Dia menarik nafas panjang .
"...kelab malam , jadi pelayan . "
"kenape kena jadi pelayan ?" soal steven
"Saya lahir dari keluarga yang susah , lepas ayah saya meninggal , abang pula buat hal tinggalkan saya dan mama saya kat kampung , saya masih ingat lagi betapa susah hidup saya tika itu , jadi saya ambil keputusan untuk bekerja , dan saya cuma dapat kerja tu , lagipun gaji pun lumayan . Dapatlah saya tolong mama saya ."
Dylan berhenti seketika , dia kemudian menyambung ceritanya .
"Tapi suatu hari tu , lepas saya balik kerja , saya dapat tahu mama saya sakit tenat . Saya kerja keras untuk dapat wang lebih sampai sanggup melayan lelaki-lelaki kaya untuk dapatkan duit . Saya tahu kerja tu tak baik tapi saya terpaksa " dylan menarik nafas . Rasa sebak menyelubungi hatinya
"Tapi , saya rasa semua usaha saya untuk cari wang untuk biaya kos perubatan mama saya tu sia-sia lepas saya dengar mama saya disahkan meninggal selepas sebulan sakit tenat . Edward tu sebenarnya salah satu lelaki yang selalu saya layan , tapi saya tak pernah tau nak gadaikan maruah saya untuk duit , saya cuma layan macam tu je "
Steven terangguk-angguk mendengar cerita dylan.
"Lepas tu , edward tawarkan diri untuk jaga saya , dia layan saya dengan baik sekali . Sampailah dia jadikan saya girlfren dia , tapi pergaulan kami masih macam dulu . But , suatu hari tu ..." dylan berhenti seketika . Dia memandang wajah steven sekilas.
"...dia cuba untuk..rape saya . Dia paksa saya untuk buat benda yang saya tak suka . Saya nekad untuk tak nak bersama dengan dia lagi , dia tak kesah tapi Lepas saya tolak apa yang dia minta , dia dera saya , seksa saya ,sampai membuatkan saya truma dengan perangai binatang dia tu . sampai suatu masa , dia sanggup jual saya . Tapi saya bernasib baik sebab saya sempat larikan diri dari dia " dylan berhenti bersuara .
"Lepastu ape jadi ?" soal steven .
"Lepas kejadian tu , saya cari kerja dan saya dapat kerja yang lebih baik . Saya kerja kat sebuah restoran , majikan saya pun baik , selalu tolong saya . Motor saya tu , saya beli guna duit yang saya kumpul sepanjang saya kerja kat sana . Lepas beberapa tahun saya kerja kat saya , saya ambil keputusan untuk berhenti dan sekarang saya kerja dengan bos . Tamat perjalanan hidup saya ." ujar dylan sambil mengukir senyum terpaksa .
"Tak , perjalanan hidup masih panjang lagi. " kata steven
Dylan hanya mengangguk .
"maknanya , lelaki tu yang ubah kau jadi macam ni ?"
Dylan mengerut dahi . Dia memandang ke arah steven.
"Macam ape ?"
"Macam ni lah , perangai kasar je , garang pulak tu " ujar steven
Dylan mencebik .
"Aah , saya yang nak ubah penampilan saya , biar saya tak kena buli lagi . Kalau dulu , abang yang selalu tolong saya bila saya kena buli , tapi sejak hari tu , saya belajar berdikari" ujar dylan dengan senyuman di bibir .
"kebaikan dari peristiwa yang menimpa kau ni , kau dah boleh ubah diri kau jadi lebih berani dan lebih berdikari . Tapi keburukannya , dari pengalaman kau ni, kau dah berubah jadi seorang perempuan yang ganas , garang , kasar , kejam ."
Dyaln menampar lengan steven.
"Saya tak kejam eh!"
"Yelah tak ," steven mengalah
"Jauh lagi ke kampung kau ni ?" soal steven
"Jauh lagi, bos teruskan memandu , saya nak tidur , hati-hati memandu ye bos , biar lambat asalkan selamat" ujar dylan lalu menyandarkan badannya . Matanya ditutup rapat .
Steven memandang sekilas ke arah dylan yang sedang menuju ke alam mimpi . Dia mengukir senyum sendirian mengenangkan dylan .
Done bab 24!
Vote and comment ya!♥
YOU ARE READING
My Boss Mafia
RandomSTEVEN LEE! Annoying guy!but cool! Steven Lee merupakan seorang mafia yang mempunyai perangai yang sangat selamba. Tak kesah pasal ape pun yang dia rasa tak penting. Termasuklah perasaan yang dinamakan CINTA. GABRIELLA DYLAN! Seorang perempuan ya...