08

109 68 48
                                    


Sudah satu tahun lebih setelah kejadian dimana Abdi memaksa Kayla untuk menjadi pacarnya, membuat Kayla akhirnya menerima nya dengan sangat terpaksa.

Hampir setiap hari pula mereka terlihat selalu bersama, entah saat Abdi yang setiap pagi menunggu Kayla di depan gerbang sekolah, lalu berjalan bersama sambil bergandengan tangan mengantar Kayla menuju kelasnya, atau saat istirahat dan saat pulang sekolah.

Kayla diperlakukan bak putri raja oleh Abdi, membuat banyak siswi-siswi yang menatap nya dengan iri.

Apapun akan dilakukan oleh keduanya, seperti membolos bersama saat pelajaran berlangsung, pergi ke alun-alun, nongkrong di warung bi Edah markas nya Abdi cs, atau pergi ke pasar malam, tapi Abdi tidak pernah mengantar jemput Kayla karena Kayla yang melarang nya, dengan alasan sudah ada bang Azzam yang mengantar jemput, dan bunda nya pun tidak akan membolehkan nya berpacaran.

Sudah 1 tahun lebih berpacaran banyak hal sudah mereka lakukan berdua, susah senang sedih pun mereka selalu bersama. Abdi yang selalu memperhatikan Kayla, memperlakukan kayla dengan sayang pun berubah 180° saat ia pindah sekolah ke Bandung.

"Din? Abdi kemana ya? Semenjak dia pindah dia jadi berubah, dia jarang ngabarin gue, bahkan dia sering blokir nomer gue, sekalinya ngabarin juga singkat banget, dia jadi cuek dan jutek gitu, dia juga jadi sering marah sama gue saat gue tanya kenapa dia berubah"

"Dia kan udah pindah Kay, dia pasti udah punya lingkungan, sekolah, dan temen-temen baru disana"

"Ya tapi masa dia sama sekali ga bisa ngabarin gue Din, yang dulu nya sehari chatingan bisa setiap detik, sekarang chatingan itu bisa diitung pake jari"

"Yaudah lo sabar aja Kay"

*****

Keesokan harinya.....

Kayla berjalan menuju kelasnya. Namun ia merasa ada yang aneh hari ini, karena banyak pasang mata yang memperhatikannya bahkan menatapnya dengan tatapan beraneka ragam.

Kayla terkejut bukan main saat masuk ke dalam kelasnya. Matanya menyorot tajam ke arah papan tulis yang penuh dengan coretan spidol hitam.

KAYLARA ZAHRA NADIRA SI ANAK HARAM!

ANAK YANG LAHIR DI LUAR NIKAH!

AYAH NYA SENDIRI AJA GATAU!

ANAK YANG LAHIR DARI HASIL PERZINAHAN!

DASAR JALANG!

PELACUR

CEWEK MURAHAN

KASIAN DEH GAK PUNYA AYAH

Kayla yang membaca itupun shock, ia langsung berjalan ke arah bangku nya dan lagi-lagi ia melihat banyak coretan di atas mejanya.

CEWE MURAHAN KAYA LO GA PANTES JADI PACARNYA ABDI

MENDING LO PUTUS DARI ABDI! ANAK HARAM!

Kayla ingin sekali menangis saat ini, bahunya bergetar, kedua tangan nya terkepal kuat, ia sama sekali tidak tau siapa pelaku dibalik semua ini.

Kemana sahabatnya yang bernama Dinda itu?

'Kenapa disaat kaya gini, disaat gue butuh temen, dia gaada'

'Apa dia udah gamau bertemen sama gue lagi?'

'Siapa sebenernya yang ngelakuin ini semua?'

'Apa salah gue sampe ada orang yang tega ngelakuin ini ke gue?"

'Kenapa dia jahat banget'

*****

Seusai kejadian itu Kayla dipandang rendah oleh seluruh siswa dan siswi SMP Pelita Jaya, bahkan ia sampai dikeluarkan dari sekolah, karena sekolah tidak mau di cap jelek karena dirinya.

Tapi Kayla masih beruntung karena bunda dan bang Azzam selalu ada untuknya dan selalu mendukung nya.

Hubungan Kayla dan Abdi pun menjadi semakin buruk, Abdi makin susah untuk dihubungi, nomornya selalu tidak aktif, bahkan saat Kayla dibully habis-habisan, Abdi sama sekali tidak peduli padanya.

Kayla menghembuskan nafasnya pelan.

Kayla merasa ada yang berubah dari Abdi, dia merasa curiga bahwa Abdi berselingkuh atau main di belakangnya, tapi ia tidak punya bukti apa-apa.

Sampai suatu ketika saat Kayla pergi ke mall seorang diri, ia melihat ada seseorang yang sudah tidak asing lagi baginya.

"Ko itu kaya Abdi ya" gumam Kayla pelan.

Karena penasaran ia pun mengikuti nya. Sampai ia bisa melihat wajah lelaki itu dengan jelas.

"Abdi?"

"Ko dia ada disini?"

"Apa dia udah pulang? Tapi kenapa ga ngabarin aku?"

"Terus siapa perempuan yang ada disamping nya?"

Kayla terus mengikuti mereka, sampai...

Deg

"Dinda?"

KISAHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang