🍁{Chapter~20}🍁

15.3K 632 58
                                    

Minal Aidin walfaidin
Mohon maaf lahir dan batin
.

.

.

Pagi ini Radit, Syaka, dan Kenza, mendapat bagian untuk menjaga Syila di rumah sakit, karna mereka berlima membagi waktu untuk menjaga Syila

Radit, Kenza, dan Syaka, mendapat hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis sedang kan Agam dan Johan mendapat hari Jumat, Sabtu dan Minggu

Begitu juga dengan Siska dan Dita mereka setiap pagi setelah mengurus suaminya selalu datang untuk menjenguk Syila dan pulang ketika siang karna di paksa oleh anak anak mereka

Radit, Kenza, dan Syaka, terdiam di dalam ruangan yang sangat menyengat dengan bau antiseptik, hingga mereka tak sengaja melihat tangan sang gadis yang sedang terbaring lemah bergerak, yang membuat mereka langsung memencet tombol di atas brankar

"Syil, Syila kamu denger kk kan dek?" Tanya Radit sambil mengelus rambut hitam legam adiknya dengan lembut serta air mata yang susah sekali untuk di tahan

Sedangkan Kenza dan Syaka sedang memanggil dokter padaku mereka sudah memencet tombol itu, mungkin sangking khawatir

"Enggg" suara serak Syila sebelum menutup mata kembali

"Dok, dok cepetan dong. Lama banget si lo pada" amuk Kenza sedangkn Syaka berusaha untuk menenangkan adiknya

Dokter pun datang ke dan memeriksa keadaan Syila

"Selamat pak, pasien sudah berhasil melewati masa masa keritisnya, dan kami mohon jangan mengganggu Pasie sebab Pasie sedang tidur akibat terlalu lelah" ucap sang dokter

"Baik dok terimakasih" ucap Radit

"Yasudah saya permisi" dokter tersebut pun berlalu pergi meninggalkan mereka dengan kabar bahagia

Syaka yang mendengar kalau Syila sudah sadar langsung menelpon keluarganya untuk memberi tahu kabar Syila

Saat mereka sedang memandangi wajah adiknya, yang selama ini mereka sakiti hatinya tiba tiba ada seseorang yang mendorong pintu masuk dengan cukup keras, ralat sangat keras

Brukkk

Terlihat wanita paruh baya dengan senyum terharu serta air mata kebahagiaan berjalan kearah mereka disusul oleh keluarganya yang lain

Mereka pun memberi tempat untuk wanita itu

Siska langsung mencium kening putri semata wayangnya itu dengan lama seolah olah dia tak bisa menciumnya lagi hari esok

Dita pun tak jauh beda, ia juga berjalan kearah brankar Syila dengan air mata di pipi, Dita mengusap kepala Syila

Sang empu yang sedang tertidur karna habis melewati masa kritisny pun terasa terganggu dan membuka matanya namun ketika ia membukanya

Semua gelap, ia tak bisa melihat apa apa

"Syila sayang, kamu sudah sadar nak" ucap Siska sambil mengelus kepala Syila sayang

"Nak kamu mau apa? Minum ya sayang?" Tanya dita

Namun ia sama sekali tak melihat apa apa, bahkan ia tak mengingat apa apa

Ia seperti orang buta yang hanya bisa melihat kegelapan
What? Buta? Tak mungkin ia buta. Ia mencoba untuk menepis pemikiran pemikiran itu

"Si-si-siapa kalian? Dan mengapa lampunya di matikan. Hidup kan lampunya, aku mohon" ucap Syila dengan nada cemasnya

Deg

Mereka yang mendengarkan penuturan Syila langsung terdiam membisu. Siapa yang mematikan lampunya? Dan apa tadi ia menanyakan siapa mereka? Apa maksud semua ini?

Banyak sekali pertanyaan² yang bersarang di otak mereka.  Namun mereka hanya bisa memikirkan nya tanpa mengeluarkan nya

"Syila sayang, gak ada yang matikan lampu di ruangan ini. Dan tadi kamu menanyakan kami. Kami ini keluarga kamu" ujar Dita dengan jantung yang sangat kencang berdetak

"Iya sayang kami semua keluarga kamu, keluarga kandung kamu"lanjut Dirga, dan yang lain hanya  terdiam

"Gak, aku gak tahu siapa kalian, aku juga gak bisa lihat apa apa, dan siapa Syila. Mengapa kalian memanggil ku dengan sebutan Syila?" Jelas Syila

Seolah mengerti dengan situasi, Johan langsung menekan tombol yang berada di atas brankar rumah sakit

Dokter pun datang dengan beberapa suster

"Eh Syila kamu sudah bangun" ucap sang dokter sekedar bernada basi

"Dok ini kenapa Syila bilang ia tak melihat apa apa. Dan ia melupakan kami semua dok. Maksud nya apa sih dok?" Tanya Syila berturut turut tanpa mengindahkan basa baso yang dokter itu ucapkan

"Iya dok apa yang terjadi dengan cucuku?" Lanjut Gergan

Dokter pun langsung memeriksa mata Syila dan selanjutnya ia menggeleng

"Maaf pak akibat benturan yang cukup kuat, pasien harus mengalami kebutaan dan hilang ingatan"

Deg

******
Assalamualaikum dan selamat datang

Sory banget gays karna aku gak bisa ngebuat double up

Itu semua karna aku banyak kerjaan di rumah. Tau lah ya sebentar lagi lebaran, bukan sebentar lagi besok malahan, jadi aku mungkin double up nya setelah lebaran atau seminggu setelahnya

Gitu aja sih yang mau aku kasih tau yaudah aku pamit dulu

Oh iya aku mau minta maaf sama kalian, mungkin ada cerita aku yang rada rada mirip dengan cerita kalian, atau sama kehidupan kalian, tapi sumpah ini hasil imajinasi aku sendiri, ini cuma fiktif oke gays

Wassalamu'alaikum

My New Family  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang