🍁{Chapter~38}🍁

8.3K 501 34
                                    

Haloooohaaaaaaaa.....

Sesuai janji dua kali semingguu gaysss......

Happy Reading Gays
.

.

.

Pagi ini seorang gadis kecil, yang imut, lucu, dan polos, masih bergelayut manja di dalam selimutnya.

Cuaca yang dingin akibat derasnya hujan, membuatnya enggan untuk mengakhiri kegiatannya itu.

Ingin rasanya ia sepanjang hari bermanja manjaan dengan kasur dan selimutnya itu, di tambah bantal, guling dan boneka-boneka di sekitar tempat tidurnya. Sungguh paket komplit yang hakiki.

Tapi, baru saja memikirkannya. Tiba tiba pintu kamarnya di ketok dan terbuka. Dengan sigap syila langsung menutup matanya rapat rapat. Yaaa, you know lah untuk apa dia ngelakuin itu.

Ia kira yang masuk adalah maminya, tak taunya ternyata kakaknya Agam. Dengan baju tidur khasnya, bergambar Thomas sang kereta api dan alas kaki tidur, juga guling yang entah mengapa di bawa olehnya.

Agam pun langsung menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur dan memeluk syila layaknya gulingg.

Ihhh kak gam kok kesini sih, ganggu aja, mana berat lagi kakinya. Batin syila menggerutu

Pasalnya kaki dan tangannya memeluk syila dengan erat sekali. Dengan ide cemerlangnya. Syila berniat untuk mengerjai kakaknya itu.

Syila berpura pura terbangun, dan berusaha merentangkan tangan dan kakinya lebar lebar, berhasil.

Dugh

Agam pun terjatuh dari atas tempat tidur. Syila langsung tertawa cekikikan melihat kesengsaran sang kakak.

Sedangkan Agam, yang menjadi korban dari perbuatan sang adik, hanya bisa menggerutu sebel melihatnya.

"Hihihi, kak gam, makanya kalau tidur itu jangan suka ngigo sambil jalan, hahaha," ucap Syila, menertawai Agam

"Iss kamu tuh ya, sakit tau,"ucapnya, sambil mengerucutkan bibirnya lucu

Sedangkan Syila hanya merasa bodo amat dengan keadaan sang kakak. Ckckck, sungguh malang nasip mu Agam, hihihi.

"Bodo amat, emangnya aku pikirin. Lagian siapa suruh masuk ke kamar aku, terus meluk meluk aku. Mana berat lagi badannya. Dasar babon, wlekk," ejek Syila, membuat Agam geram

"Ehhh enak aja, ni ya kakak kasih tau. Badannya kakak itu atletis, berotot. Bukan babonn kayak yang kamu bilang," bela Agam

"Alaaa, badan kayak tudung saji aja di banggain. Tau gak tudung sajinya mami? Nah itu bulat kayak kakak, hahaha" seakan belum puas melihat sang kakak yang sebel, Syila pun melanjutkan pembullyan nya itu

"Kakak itu sebenarnya ganteng tau" rayu Syila kepada Agam, membuat wajah Agam jadi berseri seri.

"Serius kamu?" Tanya Agam dengan senyum dan binar-binar mata yang tak hilang hilang.

"Iya serius. Tapiiiiiiii"

"Tapi apa sih syil" kesabaran Agam benar benar di uji oleh adiknya kali ini

"Tapiii sayangnya KAKAK GENDUT KAYAK BABON" Teriak Syila di akhir kalimat dan langsung menuju kamar mandi sebelum singa galak mengamuk.

Dan benar saja, baru saja Syila menutup pintu kamar mandinya. Suatu teriakan yang terdengar ngebass langsung menyeruak seluruh kamar

Membuat seorang gadis kecil, yang sedang di dalam kamar mandi untuk memulai ritualnya terkekeh lebar.

"SYILAAAAAA"

"HAHAHAHA"

*****

Sedangkan di ruangan bawa, tepatnya di meja makan. Mereka, Gergan, Dirga, Arga, Siska dan Dita  yang mendengar teriakan membahana Agam, mengernyitkan dahinya masing masing bingung dengan sikap anak, ponakan, dan cucunya itu.

Mereka semua yang penasaran serta khawatir dengan keadaan dua bersaudara itu langsung berlari kearah kamar Syila yang berada di lantai dua.

Saat di depan pintu, terlihat Agam yang sedang berdiri melihat kearah kamar mandi dengan wajah memerah, dan suara ketawa seorang gadis yang sangat membahana.

"Yaampun Agam, kamu kenapa kok teriak teriak sayang,?" Tanya Dita penuh kelembutan.

"Bundaaa, masak tadi Syila ngatain aku babonn sihh. Kan badannya aku itu udah kayak atlit atlit gitu, malahan muka aku itu ganteng lagi, kalah tuh foto foto opa opa kakek yang di pajang Syila" adunya dengan nada manja, membuat mereka semua tau apa permasalahan nya.

Syila yang mememang belum melakukan ritual bersih bersihnya langsung keluar, tak terima mendengar oppa oppa koreanya di hina

"Ehhh enak aja. Gantengan juga oppa oppa aku, kakak mah gak sebanding. Oh iya, tadi apa kakak bilang opa, kakek kakek? Ck emang gitu sih, kalau lidahnya gak terlatih menjadi lidah Korea, terbelit belit ngomongnya, huuu dasar norak," ejek Syila. Siska yang melihat Syila keluar langsung menghampiri.

"Ehhh kamu jangan Sekate kate kalau ngomong. Aku ini itu pokoknya yang paling ganteng. Terus emang ada yah lidah yang bisa berubah? Dasar tukang halu kelas kakap" kekeah Agam.

"Gak mau tau pokonya kakak itu jelek sama norak" Syila pun sama kekeh nya dengan Agam.

"Ganteng,"

"Jelek, norak,"

"Ganteng, enak aja norak,"

"Jelek kakak,"

"Ganteng Syila,"

"Jelek,"

"Gan.."

"Gadak yang ganteng, gadak yang jelek," lerai Dirga yang langsung di setujui Arga.

"Di sini yang paling ganteng itu opa, kalian paham?" Ucap Gergan penuh kepercayaan diri.

Sontak saja Arga dan Dirga yang mendengar langsung membelalakkan matanya. Sungguh PD ayahnya ini, pikir mereka.

"Enak aja. Aku yang lebih ganteng," ucap Gergan.

"Ehhh gue lah, lo mah gak ada apa apa nya" ucap Arga berusaha menampik perkataan Dirga

"Ehhh kalian ini. Daddy yang paling ganteng" giliran Gergan bersuara

"Dirga Daddy"

"Arga lah dad, Daddy mah udah tua, ya gak kak,?" Tanyanya kepada kakaknya

"Gue yang paling ganteng. Tapi bener juga sih Daddy itu udah tua, kempot lagi," ucapnya Dirga, dan di setujui oleh Arga.

"Ohhh begitu yah. Oke oke kalau begitu kalian Daddy hukum cabut rumput di halaman belakang pakai gunting kuku"

Dirga dan Arga sontak terdiam.
Sedangkan Syila, Siska, Dita, dan Agam langsung cekikikan, setelah melihat perdebatan konyol para ayah, paman dan kakek nya itu

Mampus, bisa encok gua kalok kayak gini. Gerutu mereka berdua

Sungguh malang nasip kalian nak kuu hahaha

****

Gimana gayss, author nepati janji kan...

Iyalah Dea gitu loh

Btw, selamat hari raya idul adha gayss, untuk yang merayakan. Pada kurban kagak? Buat yang pada kurban semoga kurbannya di terima sama Allah, dan buat yang belum bisa, semoga tahun depan bisa berkurban. Aminnn.

Oh iya, buat kalian yang suka sama cerita ini. Bisa follow akun author, akun WP maupun Ig. Terus kasih vote dan komen serta saran dan kritik gayss.

Medan

07-31-2020

Ig:@deara27

My New Family  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang