🍁{chapter~22}🍁

13.4K 548 10
                                    

Sesuai dengan janji aku di part sebelumnya. Aku bakalan double up kalau pembacanya sampai 100 orang

Soo harap nikmati cerita aku dan beri krikit serta saran agar aku tau apa yang harus aku perbaiki^_^

Happy Reading 💖

Saat sedang asik-asiknya memikirkan tentang Syila yang ingin di bawa ke negri orang, tips tips Radit merasa kalau bahunya di pukul pelan oleh seseorang

Radit melihat kebelakang dan terlihat wajah Syaka dengan tampang frustasi nya

"Lo tau kak, gue sama kayak lo yang frustasi dengan kabar bahwa Syila mau di bawa sama mereka" kata Dirga sambil duduk di bangku taman yang di sediakan rumah sakit
"Gue juga sebenarnya marah sama mereka, kenapa coba mereka gak ngasih tau kita kalau Syila itu adiknya kita dari awal biar kita bisa ngejaga dia dari awal, bukan kayak sekarang yang menyesal pas di akhir gini. Tapi gue tau kalau mereka punya niatan baik dengan itu semua" sambungnya lagi

Ya iyalah kan author yang buat ceritanya, biar beda gitu hehehe

Radit hanya diam mendengar penuturan dari Syaka. Ia pun awalnya sangat kesal dengan orang tuanya yang menyembunyikan semua fakta-fakta jika Syila adalah Syifa yang mereka cari

Tapi di satu sisi ia juga tau kalau mereka punya niatan yang baik didalam itu semua

"Gue yakin mereka ingin mengetahui kita, mengetes ikatan batin kita"ujar Radit menjeda kalimatnya "mungkin mereka ingin kita bisa dekat dengan Syila, tapi.. entah lah gue gak yakin" lanjutnya dengan pandangan mengarah ke depan sama dengan Syaka

Setelah mengobrol-ngoblor singkat yang lebih tepatnya mengeluarkan pemikiran mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk masuk kedalam rumah sakit menuju ruangan Syila

Saat menuju ruangan Syila mereka melihat anggota keluarga nya sedang berada di luar dengan wajah yang menunjukan ke khawatiran, kecemasan secara bersamaan

Terlihat juga Siska yang menangis di dalam pelukan Dirga dan Dita yang berada di dalam pelukan Arga

Mereka pun berlari menuju ruangan Syila

"Pi ini kenapa, kok semuanya pada nunggu diluar dan kenapa mami nangis Pi?" Tanya Radit, sangat terdengar nada ke khawatiran di setiap kata yang di keluarkan

Dirga hanya bisa terdiam karna ia juga tak tahu. Saat ia baru datang mereka semua sudah berkumpul di depan pintu ruangan Syila dengan wajah khawatir

Akhirnya Agam membuka suara, ia menjelaskan semuanya

"Tadi mami nyobak untuk mengembalikan ingatannya Syila kk, mungkin Syila terlalu berusaha untuk mengingat. Sampai sampai ia pusing dan mengeluarkan darah dari hidungnya kak" jelas Agam dengan sedikit menunduk karna tak mau melihat wajah sang kk yang sangat seram bila sedang marah

Radit hanya bisa menghela nafas dengan berat, karna tak mungkin ia menyalahkan sang ibu yang menangis histeris

"Agam, Kenza, sebaiknya kalian kembali kerumah, bukannya kalain besok akan sekolah" ujar Gergan menyuruh cucunya pulang, tak mau membuat cucunya melupakan tugasnya sebagai siswa

Akhirnya dengan sedikit perdebatan mereka pun pulang kerumahnya, karna tak mau menambah masalah

******

Hai gays sory banget karna aku udah beberapa hari gak update

Itu semua karna masih suasana lebaran dan aku kurang enak badan tadi. Jadi maaf gayss

Kasih keritik dan masukan agar bisa memperbaiki cerita aku yang banyak typo

My New Family  (Tamat)Where stories live. Discover now