6

23.3K 2.5K 91
                                    

Lisa POV

Bosan sekali rasanya, sejak pertengkaranku dengan Jennie siang tadi aku tak memiliki semangat lagi untuk bekerja. Aku ingin menghubungi Jennie tapi pasti ia masih marah padaku. Jadi lebih baik kuurungkan niatku daripada aku hanya menjadi bahan luapan amarah Jennie.

Hari sudah mulai petang, dan aku sama sekali tak berniat untuk melanjutkan pekerjaanku hingga malam. Ku keluarkan handphoneku dan mulai mengirimi pesan pada sahabat-sahabatku untuk menemuiku di tempat biasa. Tentu saja di club, aku butuh hiburan saat ini.

Tak ingin menunggu lama, aku memilih untuk berangkat lebih dulu dan menunggu mereka disana. Beberapa puluh menit kemudian, aku telah sampai di club langganan kami, tapi sahabat-sahabatku belum terlihat sama sekali.

Aku memesan sebotol vodka untuk menemaniku. Meneguknya perlahan setiap kali aku mengingat pertengkaran kami siang tadi. Mungkin, aku memang keterlaluan karena mencampuri pekerjaannya. Tapi aku sama sekali tak terpikirkan hal lain agar Jennie menyetujui permintaanku.

Tak lama kemudian aku melihat Jungkook dan Taeyong datang, setelahnya disusul Rose juga Minnie.

"Lama sekali"rutukku.

Bagaimana tidak, vodka yang ku pesan sudah hampir habis dan mereka baru muncul. Aku bahkan tak sadar sudah berapa lama aku menunggu karena ada minuman yang menemaniku.

"Ada apa denganmu? Kau mabuk?"tanya Minnie yang mungkin bingung karena melihat penampilanku yang acak-acakan.

Aku belum mabuk bisa ku pastikan itu, aku masih sadar 100%.

"Kookie"panggilku.

Dia menatapku dalam.

"Wae? Kau kesini bukan untuk mencari wanita kan? Kalau iya aku akan menyeretmu pulang sekarang Lalisa" tanyanya bertubi. Aku terkekeh pelan.

Ucapan Jungkook seperti ia takut sekali jika aku sampai meniduri wanita disini.

"Aku tertarik padanya"ucapku pelan tapi masih dapat di dengar sahabat-sahabatku.

"Siapa?"tanya Rose, Minnie dan Taeyong bersamaan.

Membuatku tertawa melihat reaksi mereka, tentu mereka bingung karena aku hanya menceritakan tentang perjodohan itu pada Jungkook saja.

"Dia cantik?"tanya Jungkook tersenyum menggoda.

"Sangat. Dia sangat cantik namun sangat dingin. Sekali saja ku tatap matanya, jantungku berdetak kencang sekali. Aku takut jantungku lepas Kookie"kekehku.

Jungkook pun turut terkekeh mendengar penuturanku. Tapi aku mengutarakan apa yang aku rasakan, tanpa kebohongan sama sekali. Karena memang itulah yang aku rasakan. Bahkan aku mengungkapkan semuanya dengan membayangkan wajah Jennie.

"Kau mencintainya?"tanyanya lagi.

Kali ini ku pejamkan mataku mencoba melihat Jennie dalam kegelapan, lantas aku pun tersenyum.

"Belum, tapi aku yakin sebentar lagi" jawabku.

"Tunggu, siapa yang sedang kalian bicarakan dari tadi? Jangan membuatku penasaran"tanya Taeyong yang sudah sangat tak sabar ingin tau.

"Tunangan Lisa"jawab Jungkook.

Reaksi mereka? Terkejut tentu saja. Seorang Lalisa Manoban yang tak pernah ingin berkomitmen sekarang memiliki tunangan.

"Jangan bercanda Kookie"ujar Rose yang masih tak percaya saat mendengarnya.

"Lihat saja cincinnya"balas Jungkook mencoba meyakinkan mereka dengan bukti cincin yang melingkar di jari manisku.

Entangled with The SupermodelWhere stories live. Discover now