8

24.5K 2.6K 182
                                    

Jennie POV

Seharusnya aku beristirahat saja hari ini karena aku tak memiliki jadwal pemotretan, tapi appa meminta bantuanku untuk memimpin meeting  di kantor. Taehyung oppa dan Jin oppa, ia tugaskan ke luar kota untuk mengurus pekerjaan disana, terpaksa aku yang menghandle semuanya disini. Hingga pagi ini aku harus bangun lebih cepat untuk pergi bekerja.

"Eomma, aku berangkat"pamitku pada eomma yang masih sibuk di dapur menyiapkan sarapan.

"Sekarang? Kau tak sarapan dulu bersama kami?"teriaknya.

"Aku sarapan di kantor saja. Aku harus mempelajari bahan untuk meeting pagi ini" jawabku berlalu pergi menuju mobil kesayanganku.

Saat sampai di kantor aku langsung disambut oleh Rose, karena aku hanya mau Rose yang membantuku saat aku bekerja di kantor appa.

"Selamat pagi nona Jennie"sapanya.

Aku menghentikan langkahku dan menatapnya tajam. "Aku sudah sering mengatakannya Rosie. Jangan memanggilku seperti itu"pintaku.

Dia sahabatku, jadi aku tak ingin dia terlalu formal padaku. "Saya memang sahabat anda saat diluar kantor, nona. Tapi sekarang saya sedang bekerja"tolaknya.

"Kau ini selalu saja"ujarku pasrah. Aku pun memilih mengalah dari pada harus berdebat dengannya sepagi ini.

Setelah mendudukkan diriku di meja kerjaku. Aku mulai menanyai tentang pekerjaan yang akan aku tangani.

"Jadi apa yang harus kulakukan untuk meeting hari ini?" tanyaku.

"Saya sudah menyiapkan semua berkasnya, nona. Anda hanya perlu mempelajarinya saja. Meeting akan di mulai setengah jam lagi"ujarnya menyerahkan setumpuk kertas di hadapanku.

Aku menghela napas lelah, terlalu banyak yang harus ku pelajari hanya dalam waktu singkat. Setelah menyerahkan materi meeting, Rose keluar dari ruanganku sedangkan aku mulai terhanyut dalam pekerjaanku. Membuka lembar demi lembar kertas tersebut.

Aku mendengar suara pintu yang terbuka tanpa ketukan terlebih dulu. Jelas aku tau siapa itu, Rose datang membawakan segelas teh untukku. "Nona, silahkan tehnya"tawar Rose.

Ia meletakkannya dimeja. Aku menatapnya sebentar lalu tersenyum kecil padanya. Rose memang yang terbaik.

"Thankyou Rosie"ujarku.

Rose hanya mengangguk pelan, kemudian ia kembali ke mejanya untuk memulai pekerjaannya. Dan begitu pun aku yang kembali fokus pada pekerjaanku.

25 menit kemudian Rose kembali menghampiriku untuk memberitahu meeting akan di mulai dan semuanya telah menungguku. Aku dan Rose menuju ruang meeting, menghabiskan waktu hampir 2 jam di dalam ruangan tersebut. Usai meeting aku kembali ke ruanganku dan memulai pekerjaan lainnya.

Handphoneku berdering terus menandakan panggilan masuk. Tapi tak ku pedulikan karena aku terlalu fokus pada lembaran kertas di depanku ini. Namun sepertinya si penelpon sangat ingin bicara padaku sampai tak hentinya menghubungiku walau aku tak menanggapinya sama sekali.

Karena bunyinya yang membuat fokusku hilang dengan terpaksa aku mengangkatnya. Tak perlu di tanyakan lagi siapa yang menelponku. Karena sudah pasti ulah si pengganggu itu.

"Wae?"tanyaku to the point.

"Kau dimana, sayang?"tanyanya.

Percayalah, saat ia menanyakan keberadaanku, ia hanya akan mengganggu hari indahku.

"Di kantor appa"jawabku malas.

"Baiklah. Aku kesana ya"ujarnya.

Entangled with The SupermodelWhere stories live. Discover now