26. Kabar buruk

964 55 0
                                    

Shela yang mendapatkan kabar bahwa Tisa kecelakaan pun terkejut. Mama Tisa memberihukan juga bahwa Tisa koma.

Shela langsung berhambur memeluk Raina. Rayhan pun heran. Daffa yang baru saja masuk ke kelas pun mengernyitkan keningnya.

"Shel, Gue mau bicara sama Lo," ujar Daffa.

"Bentar deh Daff, kita dengerin penjelasan Shela dulu. Mengapa dia menangis," cegah Rayhan.

"Kenapa Shel?" tanya Raina.

"Na, Tisa kecelakaan." Shela langsung memeluk Raina.

"Apa?!"

"Shela ikut gue," Daffa langsung menarik tangan Shela kuat.

"Sakit Daff,  lepasin!" Shela terus memberontak untuk melepaskan tangan Daffa yang memegang erat tangannya.

Daffa membawa Shela ke taman sekolah.

"Tisa kenapa pergi?" tanya Daffa to the point.

"Gue nggak tahu, gue udah tanya dia nggak jawab."

"Alah,  bullshit. Ini pasti gara-gara lo kan?"

"Maksud lo apa sih?"

"Nggak usah pura-pura bego lo, gue tahu lo suka kan sama gue. Maka dari itu Tisa pergi dari sini."

Mulut Shela terkatup rapat.

"Nggak bisa jawab kan lo?"

"Daff,  maaf emang bener Gue suka sama lo,  tapi gue nggak ada niat buat ngerebut lo dari Tisa."

"Tapi nyatanya Tisa pergi dari sini, Shel."

"Maaf Daff, tapi gue nggak tahu kenapa Tisa pergi."

"Gue nggak peduli, yang jelas, Gue benci sama lo, Gue sangat-sangat benci sama lo Shela!"

"Daffa, gue nggak salah."

Daffa mengacuhkan perkataan Shela dan menjauh dari Shela.

Lutut Shela lemas,  ia terjatuh. "Daffa benci sama gue," lirih Shela.

Sikap Daffa semakin hari semakin terkesan menjauh dari Shela.

"Shel,  udah ya jangan sedih," ucap Raina, saat melihat Shela yang sedang di acuhkan Daffa lagi.

Mereka berdua, berjalan ke arah perpustakaan. Dari arah lain datang Rayhan.

"Hei, mau kemana?" tanya Rayhan.

"Ke perpustakaan," jawab Raina.

"Gue ikut ya?"

Mereka bertiga duduk di tempat yang sudah di sediakan. Karena kebetulan perpustakaan lagi sepi dan tidak ada penjaganya.

"Na,  gimana Gue jelasinnya kalau Gue tuh nggak salah?!"

"Lo tenang dulu, awalnya gimana? Daffa bisa salah paham sama lo?"

"Tisa pindah ke Singapur, dan Tisa minta putus, Daffa nyalahin gue kalau penyebab Tisa pergi tug gara-gara gue. Dan Daffa udah tahu kalau gue suka sama dia."

"Biar gue yang bilang ke Daffa" ujar Rayhan. Rayhan langsung beranjak meninggalkan mereka berdua.

"Udah ya, mending kita ke Kantin," ucap Raina dan diangguki oleh Shela.

Mereka berjalan dan menduduki salah satu tempat yang kosong.

Shela melihat Daffa dan Rayhan menghampirinya. Dan duduk di tempat yang kosong tapi masih satu meja dengan Raina dan Shela.

"Daff,  Gue mau jelasin semua," ujar Shela.

"Nggak perlu yang ada di jelasin," sahut Daffa cepat.

Hp Shela berbunyi, tanda ada pesan.

085*********

[Shel]

[Ini Tante]

[Tisa koma]

Itulah pesan yang di dapat Shela. Tentu Shela terkejut. Lalu siapa yang akan menjelaskan semua pada Daffa.

Shela membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri. Luruh sudah air matanya.

Raina panik, kenapa tiba-tiba Shela menangis. "Shel,  kenapa?"

Shela menyodorkan ponselnya pada Raina. Raina membacanya.

"Ada apa Rain?" tanya Rayhna.

"Tisa koma, Ray."

"Apa?!" kaget Daffa.

"Daff sabar, lo tenangin dulu," ujar Rayhan menenangkan.

"Gue nggak bisa tenang, atas kejadian ini Ray. Dan lo Shela, gue benci sama lo."

"Daf, oke kalau ini memang salah Gue. Maaf,"

Daffa menyeringai tipis. "Maaf lo bilang? Setelah apa yang lo lakuin semua? Andai lo nggak naruh rasa sama gue, ini semua nggak akan terjadi."

"Salah? Lo bilang perasaan ini salah? Andai perasaan ini bisa di atur,  Gue nggak akan jatuh cinta sama lo!" Perdebatan itu mengundang banyak orang.

"Bagus lah, dan setelah kejadian ini, gue nggak punya sahabat macam lo."

Tentu hati Shela sakit.

"Gue harus buat apa? Biar lo percaya sama gue?"

"Gue nggak bakalan percaya lagi sama lo, lebih baik lo nggak usah nampakin diri dihadapan gue lagi."

"Baik, kalau ini yang lo mau."

Daffa tak menggubrisnya, lalu beranjak.

•••••

29-05-2020









13-06-20

Cinta masa SMA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang