1- Nyebelin

14.7K 686 34
                                    

 
   Semua berubah ketika Lova pindah kembali ke Jakarta. Dulu, dari kelas 1 sampai kelas 5, ia sempat tinggal di Jakarta, namun setelah itu ia berpindah ke Bandung, hingga sekarang kembali ke Jakarta.

  Sekarang, Lova, gadis berusia 16 tahun lebih yang duduk di kelas 12 itu, tengah memainkan ponselnya.

"Woi!" Vano—abangnya—melangkah lunglai memasuki kamar Lova.

"Hm?"

"Temenin gue yuk"

"Kemana?" Tanya Lova masih serius dengan ponselnya. Vano memperhatikan sambil menahan gumaman di dalam mulut, "Ke supermarket"

"Emang Lo ga kangen gue apa Va?" Tanya Vano melihat Lova tetap diam.

"Va, emang ga kangen gue?" Ulang Vano lagi.

   Lova menghela nafas kemudian meletakan ponselnya, "Bang, Lo fikir gue ga capek? Gue baru dateng kemarin" ia membalikan pertanyaannya.

   Vano mengerucutkan bibir, jujur ia sangat bosan.. "Nanti gue kenalin ke temen gue yang cogan"

   Lova hanya memutar bola matanya malas, "anti cogan, gue siap siap 5 menit tunggu dibawah!"

   Abangnya itu menganga kecil, anti cogan? Adeknya lesbi?
"Va, Lo.."

"5 menit, Lo turun dari sekarang atau ga jadi?"

"Ck. Iya iya Va"

~~~

20 menit sudah, mereka memutari seluruh isi supermarket. Keranjang mereka dipenuhi dengan berbagai macam cemilan dan minuman kemasan. Ya hanya membeli camilan dan sekedar melihat lihat, namanya juga bosan.

"Ga ada" Lova menggeram saat tak menemukan ice cream kesukaannya.

"Va yaudah kek, besok lagi.. tadi gue yang ngajak kesini, kok jadi Lo yang borong?" Vano berdecak sambil menurunkan bahunya.

"Di mobil tadi Lo janjiin gue beli apa aja karna udah nurutin Lo kan?"

"Iya sih, tapi ini udah habis Va es krimnya, besok ya.."

"Hm" Gadis itu melangkah duluan, meninggalkan Vano yang menganga di belakang. Kok jadi dia yang kena salah?

"Cari di minimarket ya?"

"Ya" Balas Lova sambil meletakan barang barang yang mereka beli diatas meja kasir.

Untung adek gue..

"Mbak, ini semua Abang saya yang bayar, nih nomornya kalau gamau bayar wa aja ke dia" Lova memberikan kertas kecil pada mbak mbak kasir itu. Tentu mbak mbak itu tersenyum lebar, mungkin dia dan Vano seumuran. Siapa juga yang akan menolak nomor orang ganteng?

  Vano melebarkan matanya, menatap kesal pada sang adik yang dengan santai sudah berjalan keluar dari supermarket.

"Mas ini mau dibayar, atau saya WA aja?"

~~~

Sesuai perkataan Vano tadi, kini mereka berdua berhenti di depan sebuah mini market.

"buruan, itu ada es krim juga di belakang.. Keburu mencair ntar nungguin lo" Ucap Vano.

"Hm iya" lova bersiap membuka pintu, namun tangannya ditahan Vano lagi.

"itu masker lo dipake" melihat ada kumpulan cowok cowok berambut warna warni di depan minimarket. Lova mengangguk, kemudian menaikkan maskernya.

Sampai di dalam mini market, ia langsung mengedarkan pandangannya menuju tempat es krim dan langsung membukanya. Matanya mulai menelusuri seisi tempat es krim, hingga matanya berbinar kecil ketika mendapatkan es krim kesukaanya yang tinggal tersisa 1.

SamLova [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang