Attack On Titan S1 & S2 (Slow Update)

2

-
-
-
***

Kirae memandangi langit luas, dan tak lama bulan purnama muncul. Ia melihat bulan itu, tepat pada malam dimana bulan purnama memunculkan sinar utuhnya seperti ini hal itu terjadi. Hal yang mengerikan itu terjadi ke keluarga Kirae.

Ayah dan ibunya dibunuh, entah oleh siapa. Ia hanya mengingat topi dari orang itu.

"Ne, kalian baik-baik saja disana kan? Ku juga disini walaupun dia menyuruhku ke sini" monologmu sambil menatap bulan purnama itu.

-
-
-
***

Keesokan harinya

Dimana Eren di tes ulang oleh instruktur Keith. Kirae yang berada di ujung barisan paling depan hanya memandang Eren yang sekarang melihat Keith.

"Eren Jaeger, apa kau sudah siap?" Ucap Keith

"Siap pak" ucap Eren dengan penuh percaya diri. Kirae melihat itu

'banyak yang kau pikirkan Eren' batinmu yang melihat Eren.

"Ayo dimulai" perintah Keith

Tak lama tali terus di tarik sampai Eren tak menyentuh tanah kembali. Kirae yang melihat posisi Eren yang unik hanya memandang aneh kearah sana.

'apa itu bis-' pikir Kirae tapi tak lama setelah itu

Bruk

'ah tidak juga' batin Kirae yang melihat Eren yang sudah jatuh lagi tapi itu bukan kepalanya. Melainkan tangannya yang menopang agar kepalanya tak terbentur lagi.

'dia berfikir' batin Kirae.

Kirae perlahan mundur, ia tak ingin tau kelanjutannya. Ia berada di barisan paling belakang.

"Wagner pinjamkan sabukmu" ucap Instruktur Keith, yang membuat Kirae tersenyum kecil nan tipis.

"Sudah kuduga" monolog Kirae dan melangkah menjauhi kerumunan. Dan hari ini juga pelatihannya di lanjutkan dengan mengendalikan 3DMG sambil mengalahkan instruktur Keith yang memakai kudanya.

#Kirae Pov

Aku menatap Mikasa dan Eren yang berada di depanku.

"Nampaknya mereka bersenang-senang" ucap Armin yang entah sejak kapan dia berada di sampingku.

"Hm, kau tak menyusul mereka?" Ucapku yang masih memandang kedepan.

"Tidak, aku hanya bisa mendukung mereka saja" ucap Armin, aku hanya melirik sebentar dan kembali fokus .

#Kirae Pov End

***

2 tahun berlalu

Kami unit pelatihan 104 sudah bergabung. Sekarang di tengah rintik hujan, kami di suruh berlari dengan beban di punggung kami.

"Kalian lambat" ucap Instruktur Keith yang berada di atas kudanya. Kirae berada di ditengah-tengah.

'sial hujan ini' batin Kirae yang terus berlari. Kirae tak menghiraukan yang terjadi di belakang sana. Iya, dia harus lulus tes ini memalukan jika dia harus keluar. Tapi tak di duga akar berada di depannya, hampir saja ia terjatuh sampai ada yang mecegahnya.