8

1.5K 188 59
                                    

-
-
-
***

"...Kirae" panggilan dari Jean membuat lamunanku tersadar. Aku menatapnya datar.

"Kau melamun sejak tadi, ada apa? " ucapnya

"Hm, tidak ada" ucapku.

"Baiklah, istirahatlah" ucap Jean dan melangkah pergi, aku memasuki kamarku.

"Sial, kaki dan punggung ini" ucapku dan mendudukkan diri di tepi ranjang.

Aku terus menatap langit dari arah jendela, merenungkan masa lalu yang pahit.

-
-
-
***

Tak terasa pagi menjelang, aku masih menatap jendela itu.

Brak

Pintu kamarku terbuka, aku menoleh dengan tatapan datar ke pelakunya. Eren melihatku terkejut karena sudah terbangun.

"A-ah maaf, aku mau membersihkan kamarmu" ucap Eren dan melangkah memasuki kamarku

"Kau disuruh, om cebol itu ya?" Ucapku

"Ah, yang kau bilang itu Copral Levi?" Ucap Eren

"Hm, om tua dan cebol itu" ucapku datar sambil mengangguk.

"Hm, sudah jadi tugasku disini" ucap Eren mengangguk. Aku melihatnya yang bersih-bersih tapi dengan tatapan mata aneh.

"Kau masih memikirkan yang tadi malam?" Ucapku, dan mampu membuatnya tersentak kaget. Eren menghentikan kegiatan bersih-bersihnya dan menatapku lekat yang ku balas dengan tatapan datar.

"Kenapa kau bisa yakin kalau itu Annie? Kau hanya mendengar dari cerita teman-teman saja kan?" Ucap Eren yang melangkah mendekatiku, dia marah.

"Aku juga mendengar dari Ne-Mayor Hanji. Dan itu menjadi data yang terekam jelas di otakku, kalau hanya Annie yang tidak masuk pasukan pengintai. Yang lainnya hanya insting dan naluri saja" ucapmu datar, Eren semakin mendekat.

"Tapi kenapa jawabanmu sama dengan Armin tadi malam !" Teriaknya tepat di depan wajahku, aku hanya menatapnya datar.

"Entahlah, aku hanya berspekulasi dari informasi yang ku dapat" ucapku datar yang menatap lekat ke iris emarld Eren.

"Oi, bocah. Kalau mau pacaran jangan di kamar" ucap seseorang yang berdiri di ambang pintu.

Aku dan Eren langsung melihat orang itu, ternyata itu Levi.

"Ka-ka-kami tidak pacaran, copral Levi" ucap Eren dan mundur dari tempatnya menjauh.

"Kenapa om Levi kesini?" Ucapku datar.

"Ck, sudah ku bilang untuk memanggilku niisan. Kau juga memanggil Erwin saja, niisan" ucap Levi tak suka

"Are are, kau cemburu" ucapku yang masih dengan datar. Ku mendengar decakan dari Levi.

"Kalian saling kenal?" Ucap Eren kaget,

'lalu tadi malam kau tidak menyadarinya? Si Jean saja sadar, dasar bodoh' batinku dan menatap Eren berusaha menyampaikan isi pikiranku yang menghujatnya.

Attack On Titan S1 & S2 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang