4

1.7K 207 6
                                    

-
-
-
***
Aku berkeliling mencari Jean dan Marco. Dan setitik demi titik hujan turun membasahi tubuhku yang melayang mencari reguku. Tak sekali juga ku menebas tengkuk titan.

Aku tak bisa menemukan orang lain, tapi yang malah kulihat Mikasa yang melaju ke arahku.

"Kau masih disini?" Ucapnya

"Hm, ku tidak menemukan Jean dan Marco" ucapku. Kami berdua berjalan menuju garis depan.

-
-
-
***

#Kirae Pov

Aku dan Mikasa masih melaju mencari teman-teman yang lain. Aku melihat teman-teman yang lain. Tapi Mikasa seperti tertarik dengan yang lain.

" Yo Jean" ucapku yang mendekatinya yang menunduk lemah.

"Kirae, kau kemana saja?" Ucap Cony yang memarahi ku

"aku membantu regu elit tadi setelah selesai di bagian ku" ucapku datar.

"Kalian kehabisan gas?" Lanjutku yang melihat ke mereka semua, dan benar saja.

"Aku hanya punya ini terakhir" ucapku sambil menepuk-nepuk gas yg ku bawa.

Aku meninggalkan perdebatan Cony dan jean, aku menghampiri Marco. Dan ku lihat disebelah kanan ada Sasha yang sedang memotivasi yang lain.

Dan aku melihat Armin yang bersender di dekat kaca sebuah gedung.

"Armin" ucapku sambil mendekatinya.

"Armin! Kita pergi bersama-" ucapan Sasha terpotong karena melihat ekspresi Armin. Ku menepuk bahunya, dan menggeleng.

"Jadi bagaimana, Kirae?" Ucapnya frustasi

"Mikasa" seseorang mendekat kearah Armin dengan tergesa-gesa.

"Armin" panggil Mikasa, yang membuat Armin terkejut. Aku melihat itu merasa bersalah, karena aku juga diam di dekat Armin.

"Armin, kau terluka?" Ucap Mikasa, aku hanya menggeleng memberitahu Mikasa.

"Dia gelisah" ucapku sambil berlalu pergi memberi jarak mereka berdua untuk mengobrol.

"Regu kami ..... Regu kadet ke-34 ... Thomas Wagner, Nic Tius, Mylius Zeramuski, Mina Carolina, Eren Jaeger. Mereka berlima telah melaksanakan tugas mereka dan telah gugur dalam pertarungan" ucap Armin yang berlutut sambil menangis di depan Mikasa.

"Uso daro?" Ucapku sambil melihat Armin. Jelas aku terpukul mendengar itu semua, ya semuanya terpukul mendengar itu. Tak lain juga Mikasa.

Aku mengadah kearah langit.

'kenapa ? Kenapa lagi' batinku. Dan melihat Mikasa menenangkan Armin.

"Dia juga" monologku.

Sampai aku mendengar ucapan demi ucapan dilontarkan oleh Mikasa. Aku melihatnya dengan datar. Mikasa melaju pergi dengan 3D manuvernya.

Attack On Titan S1 & S2 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang