(4) "Sweet Punishment" ⚠️

9.9K 257 1
                                    

⚠️🚨 21++🚨⚠️
*Submisson, Submissive, BDSM*
##

Author POV

Sore ini mew pulang lebih cepat dari kantornya. Dia akan merayakan anniversary yang ke 4 dengan gulf. Dia berencana mengajaknya liburan dipantai. Dia sudah memikirkan berbagai macam hal romantis yang dia sudah persiapkan matang-matang termasuk bagaimana nantinya dia akan menyentuh gulf pada malam hari nanti.

Gulf sudah menunggu dicondonya. Mendengar mew akan membawanya liburan selama 2 hari 2 malam adalah hal yang sangat luar biasa baginya. Karena manusia yang sangat sibuk satu itu hanya punya waktu 1 hari dalam seminggu untuknya dan di hari-hari lainnya dia hanya akan mengubris gulf ketika gulf sudah mulai marah dan ngambek. Karena sebagian waktunya hanya dihabiskan untuk tidur.

Gulf bekerja terpisah dengan mew, mew bekerja sebagai manager diperusahaan terkenal, sedangkan gulf bekerja sebagai pelatih sepakbola disatu sekolah dan beberapa tempat. Ini yang membuat mereka jadi jarang bertemu disatu waktu, gulf akan selalu berangkat lebih pagi dan pulang lebih cepat, sedangkan mew kebalikannya.

Gulf sudah mempersiapkan berbagai macam barang yang akan mereka butuhkan selama liburan dari 2 hari yang lalu, dia terlalu exaited dengan ajakan mew. Dia menunggu sembari memainkan handphone-nya.

-tok tok tok- "baby buka pintunya" suara sang kekasih terdengar di balik pintu. Membuat gulf langsung berlari membuka pintu.

"Iya sayang" tangan gulf tiba-tiba terasa dingin. Meskipun sudah 3 tahun gulf tinggal satu condo dengan mew tetap saja dia masih sering gugup ketika mew memanggilnya dengan kata 'baby'. Karena biasanya setelah mew memanggil kata 'baby' akan ada sesuatu hal yang terjadi.

Mew masuk dan langsung mencium kening gulf. Gulf hanya bisa tersenyum dan tersipu malu. "Tumben pulang-pulang langsung cium kening. Biasanya cium kasur sama bantal."

"Ohh kamu ga mau aku cium? Iya udah nanti ga bakal di cium-cium" mew mulai menggoda.

"Ih ga gitu. Ah tau ah. Ga bisa diajak bercanda sedikit. Males aku!" Gulf langsung meninggalkan mew setelah menutup pintu condo. Mew hanya tertawa melihat tingkahnya. Dia sudah terbiasa dengan ambekan gulf.

Mew langsung kekamar untuk mengganti baju dan menggambil beberapa peralatan yang sudah dia siapkan didalam tasnya. Dia sangat bersemangat hari ini, dia yakin malam ini akan menjadi malam yang sempurna untuk mereka berdua.

"Yuk sayang, udah stop ngambeknya. Jadi pergi ga? Kalo ga jadi aku tidur nih." Mew mulai menggodanya lagi.

"Iya jadilah. Jangan macem-macem ya kamu! Aku udah minta jatah cuti ya sama sekolah. Bisa-bisanya kamu ngebatalin gitu aja!" Gulf mulai marah-marah. Mew hanya tertawa mendengarnya.
Gulf memang orang yang susah mengendalikan emosi. Meskipun gulf suka marah-marah tapi mew hanya mengganggapnya angin lalu. Karena cerewetnya gulf adalah caranya untuk memperhatikan mew. Itu yang membuat mew sangat mencintai gulf.

Gulf langsung berdiri dan minggalkan mew tanpa membawa tas yang sudah dia siapkan. Mew hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkah pacarnya. Mew langsung menyusulnya dan membawa semua tas dengan susah payah.
**

Perjalanan kepantai memakan waktu hingga 4 jam lamanya, langit sudah berganti menjadi malam. Selama perjalanan gulf awalnya hanya diam karena masih ngambek digoda mew. Tetapi setelah mew membelikannya cemilan dia langsung kembali ceria seperti anak kecil. Mew memang selalu tau cara cepat menggembalikan mood gulf.

Mew membawa gulf ke hotel pinggir pantai, memarkirkan mobilnya dan langsung menuju keresepsionis. Setelah menunggu sebentar diruang tunggu, akhirnya porter mempersilahkan mereka dan membawa sebagian tas mereka kekamar yang telah mew pesan. Mew memilih kamar yang pemandangannya langsung melihat kearah pantai. Senyum gulf mengembang terus, menampakan pipi tembamnya yang sangat ingin mew lahap saat ini juga.

One shoot story about Mew Suppasit and Gulf KanawutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang