(19) Kabukichō No Ame [2]⚠️

3.4K 68 5
                                    

( Collaboration with XiaoHebi )

⚠️ BDSM, Japanese Rope, Burn Candle, Toysex.

⚠️ Top!Gulf x Bottom!Mew

##

Lampu rumah bordil milik Mew sebagiannya sudah meredup, suasana gelita dengan aroma petrichor menjadikan udara lebih dingin dari biasanya. Sebagian para pekerja Mew sudah terlelap, sisanya berjaga dan melayani tamu yang masih betah menetap.

Didalam kantor Mew dengan pintu kayu yang sudah terkunci terdapat sang pemilik yang bersimpuh dihadapan sang seniman. Ia diikat dengan tali tambang kecil berwarna merah miliknya, yukata yang dikenakannya masih melekat pada tubuhnya meskipun saat ini tidak menutupi seluruh tubuhnya.

Kedua tangan Mew diikat kebelakang, menyatukan lengan kiri dan kanannya sejajar hingga telapak tangannya dapat merasakan siku tanganya. Gulf menyambungkan tali lainnya dari punggung belakang kedepan dada bidang Mew yang agak menonjol, sebelah yukata Mew dibuka lebar hingga menampakan dadanya yang mulus dan puting kecoklatan yang tampak seksi.

Gulf memiringkan kepalanya, menatap wajah Mew yang tertunduk dengan lekat, "Indah." Puji Gulf sembari mengikat tali menjadi simpul disekitar dada Mew. Wajah Mew memerah seketika karena Gulf adalah insan pertama yang memujinya dengan kata 'indah', senyum kecil nampak dibibirnya meskipun Gulf tidak mengetahui itu.

Gulf berpindah untuk mengikat satu kaki mew, menyatukan paha dan betisnya dengan rapat. Ikatannya memang tidak terlalu kuat namun dapat dipastikan Mew tidak akan bisa membukanya dengan mudah. Mew hanya memperhatikan jemari-jemari Gulf yang asik mengikat tali tambang itu pada tubuhnya, bisa dipastikan ia sudah mahir dalam ikat mengikat dilihat dari ikatan simpul yang begitu tersambung rapih, ikatan yang terlihat rumit itu dibuat tanpa usaha oleh Gulf.

Setelah satu kaki Mew sudah terikat, Gulf mengambil tali lainnya lalu menyatukan tali-tali itu menjadi lebih panjang. Ia bangkit dan menyampirkan tali itu pada kayu kokoh diatas langit-langit kantor Mew, lalu kembali bercangkung dihadapan Mew dan mengikat tali itu pada simpul tali pada punggung dan kaki.

Ditariknya ujung tali tersebut dengan kuat oleh Gulf, membuat Mew bangkit seketika dari simpuhan dan berdiri dengan satu kakinya. Gulf kembali menarik tali itu hingga Mew terjinjit, lalu mengikat ujung tali itu pada tiang kayu disebelah Mew.

"Ahhh.." Mew meringis karena tali itu mulai menyakiti dirinya.

Gulf mengambil sapu tangan miliknya menyatukan sisi atas dan bawah menjadi segitiga, dilipatnya kembali sapu tangan itu dari tengah lipatan keujungnya.

Ditarik tali kain yukata pada pinggangnya dan menggulung tali kain itu, "Buka mulutmu." Perintah Gulf yang sudah menodong mulut Mew dengan gulungan itu.

Mew menuruti perintah sang seniman dengan membuka mulutnya lebar, dimasukkannya gulungan itu hingga mulut Mew terasa sangat penuh, dapat dilihat dari pipi Mew yang mengembung. Gulf menyelesaikan bekapan dengan sapu tangan miliknya. Dibawanya sapu tangan itu pada mulut Mew, dan ditarik kedua sisi sapu tangan dengan kencang hingga bibir mew membentuk huruf 'O'.

Gulf menarik tali kain yukata milik Mew dan menutup kedua mata Mew, sekarang hanya hitam yang terdapat dipengelihatan Mew dan membuat dirinya agak sedikit panik. Mew berusaha mengeluarkan suara namun sayangnya suara itu hanya keluar dibatas kerongkongannya, telinga Mew mulai menjadi lebih sensitif untuk mencari hawa keberadaan Gulf, minimal dirinya mendengar suara deru nafas milik Gulf.

Gulf mengetahui kepanikan Mew dari gerak gerik kepalanya, ia menyentuh kedua pundak Mew, sengaja membuat Mew agar lebih tenang membuat tubuh itu gemetar halus. Jemari tangannya mulai masuk kedalam yukata Mew dan diarahkan untuk membuka yukata itu, ditampakkannya dada mulus Mew dengan kedua puting kecoklatan yang sudah mencuat sempurna.

One shoot story about Mew Suppasit and Gulf KanawutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang