Hi. Fe?

1.5K 94 18
                                    

Felix x Bangchan
.
.
.
.

Hi. Fe?
Kamu kok belum bangun sih?
Katanya mau jalan-jalan beli es krim. Kakak ga akan larang kamu lagi.

Hi. Fe?
Kamu kok betah banget sih tidur? Kamu mau cosplay jadi snow white ya?

Hi. Fe?
Cuma kamu yang kakak cinta satu-satunya. Cuma kamu permaisuri hati kakak. Ayo kita bikin kerajaan dimana aku jadi raja dan kamu jadi ratunya. Kita buat negeri yang indah dengan banyak bunga lilac di setiap district nya!

Hi. Fe?
Hari ini aku menikah. Kamu ga marah? Ayo marah dan bangun. Cegah aku!
Maafin aku. Bukan mauku. Tapi keluargaku.
Kamu tetap cintaku satu-satunya. Aku bersumpah demi langit dan bumi.

Hi. Fe?
Ini anakku. Bang Seolla. Dan ini istriku, Seungmin.
Seolla, ayo beri salam pada bunda.
"Hallo bunda. Bunda cantik banget. Tapi kenapa ga bangun-bangun? Kata Daddy, bunda itu baik banget. Seolla jadi pengen main sama bunda. Kalo bunda udah bangun, ayo kita main bareng mama sama daddy!"

Hi. Fe?
Hari ini aku ditinggalkan oleh istriku untuk selama2nya. Haha.. miris sekali. Kini tinggal hanya aku dan seolla. Tolong doakan istriku ya fel? Dia orang baik. Maafkan aku memgingkari janjiku dulu yang mengataka  bahwa kau adalah satu2nya cintaku. Namun, kenyataannya hatiku sudah terbagi dua untuk kau dan seungmin.

Hi. Fe?
Udah 10 tahun ya? Kamu betah banget sih bobo cantiknya? Apa kamu udah capek? Tapi kata dokter, kamu masih bisa bertahan walau 1%. Apa aku egois fel? Keluarga kamu udah dari lama ngerelain kamu. Tapi akunya ga rela2 nih. Hiks.. fel maafin aku.

A-aku.. tolong jangan begini fe. Jangan memberiku harapan. Kalo kamu emang udah lelah, aku merelakanmu. Maafin aku udah nyiksa kamu.

Tiiiiitttttt

Jadi ini jawaban kamu ya fe? Semoga kita bisa bertemu di kehidupan lainnya.

Aku mencintaimu.

Bangchan memberikan ciuman terakhirnya pada bibir pucat yang berhiaskan senyum manis dari seorang Lee Felix. Senyuman manis yg biasanya felix berikan untuk bangchan ketika masih hidup. Senyuman lega karena bangchan telah merelakannya.

Bangchan ingin membalas senyum dari cinta-nya. Namun tak sanggup. Ia tetap menyisipkan isak di dalam senyum pedihnya.

Bangchan meraung dengan seolla yg memeluk kaki ayahnya. Berharap ayahnya tenang. Seolla juga sedih. Bunda dan mamanya meninggalkan mereka.

Sungguh seolla pun menyayangi felix seperti ia menyayangi mamanya. Walau ia belum pernah berinteraksi dengan felix sekalipun.

Dokter dan perawat yang ada disana pun hanya dapat menatap pilu pemandangan yang mereka kini tengah saksikan. Mereka tak ingin memisahkan keduanya. Seakan memberikan waktu untuk terakhir kalinya pada dua insan yang sudah berbeda 'dunia'.

Mereka semua tau. Betapa cintanya sosok pemuda dewasa yang tengah meraung pilu sembari memeluk pemuda manis yg kini sudah terbujur kaku pada ranjang rumah sakit itu.

Mereka terlampau hafal pada rutinitas bangchan yang hampir setiap hari selalu hadir disisi felix. Mengajaknya mengobrol walau tiada sahutan dari felix.

Bahkan tak jarang pula bangchan menginap untuk menunggui felix di bangsalnya. Yang tetap tak berubah walau bangchan sudah menikah.

Pilu memang kisah cinta yang di tulis oleh takdir untuk Bangchan dan Lee Felix.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hiks.."

Chris tersenyum sembari mengulurkan tissue yang terletak di atas meja mereka.

Ah selalu saja begini. Orang-orang selalu menangis jika ia menceritakan isi buku yang ia tulis. Persis seperti pemuda manis yang kini ada di hadapannya.

Pemuda manis itu memang seorang jurnalis yang ditugaskan untuk mewawancarai Bang Christoper Chan yang kini tengah naik daun berkat karyanya.

Novelnya laris di pasaran hingga berlabelkan best seller di sampul depan bukunya. Diterjemahkan hampir di seluruh Asia yang kini juga merambah hingga Australia.

Maka dari itulah, jurnalis asal Australia ini ditugaskan untuk mewawancarai sang novelis sebelum karyanya nanti di pasarkan secara bebas di Australia.

"Kakek anda sungguh lelaki yang luar biasa ya Mr. Chris? Kisah cintanya bahkan mampu membuat kami yang dari generasi berbeda dengan beliau turut merasakan pilu nan menyayat hati. Mr.Chris juga sungguh hebat dapat menuliskan kembali kisah cinta nan indah ini," kembali pemuda manis tersebut menyeka liquid bening yang menggantung di pelupuk matanya dengan tissue yang diberikan Chris tadi.

Lagi-lagi chris mengulum senyumnya.

"Jadi, Yang Felix masih ada pertanyaan yang ingin kau ajukan?"

.
.
.
.
.
.
.
.

End

Ngefeel gaa?? Maap sekalinya muncul sampis banget anjir:'

Voment juseyo~




Short ||FELIX X ALL I WANT Where stories live. Discover now