Wedding (MinLix)

1.8K 155 163
                                    

Kalian pasti tau cara bikin seorang author seneng :)
...

Caw!

...

Felix mengerjap beberapa kali. Silau matahari pagi yang menembus tirai membuat matanya terpaksa menyesuaikan intensitas cahaya pada retinanya. Netranya pun bergulir mencari objek yang berfungsi sebagai penunjuk waktu.

09:00 AM

"Ohh.. masih jam 9," Felix membatin singkat. Perlahan ia mulai mengatupkan matanya kembali. Berguling ke arah sisi kanan tempat tidurnya sambil meraba -berniat mencari objek yang biasa ia peluk setiap malam.

Merasa tidak ada intensitas dari objek yang ia cari, felix membuka matanya kembali. Mengeryit heran seakan sedang memproses sesuatu. Namun hal itu tak berselang lama karena rungunya menangkap suara lain yang mengisntrupsinya.

"Fel, lo ga berangkat kuliah? Katanya ada kuis jam setengah sepuluh?" Tanya lelaki yang sedang menggendong kucing berwarna putih-oranye.

Mendengar hal itu, seketika nyawa felix langsung terisi penuh. Tubuhnya secara otomatis melompat dari tempat tidur. Mengabaikan keadaan tubuhnya yang sedang tidak menggunakan busana sama sekali.

"Anjing lo kak! Kok lo ga bangunin gue sih?!! Ini semua gara-gara lo!! Udah tau gue ada kuis malah lo ajak maen. Jam 3 subuh baru selese ga ada otak lo kakk!!" Felix menudingkan telunjuknya tepat di depan wajah yang lebih tua.

"Udah bacotnya? Buruan mandi! Gue anter." Ucap pemuda tersebut seraya melemparkan handuk ke arah felix

"Dasar Lee Minho ga ada ahlak!" Felix menangkap handuk yang di lemparkan minho. Dengan langkah sedikit tertatih berjalan ke arah kamar mandi.

"Kalo sakit ngomong," Minho mendekat ke arah felix. Menyambar tubuh mungil pacarnya untuk ia gendong.

Felix mendesis. Ia kesal namun tak urung mengalungkan tangannya juga ke leher sang dominan, "Cihh.. Gue masih bisa jalan sendiri."

Cupp

"Iya sama-sama," Minho mengecup singkat bibir yang lebih muda setelah dengan hati-hati ia mendudukan felix pada bathub.

Minho sudah siapkan air hangat sebelumnya omong-omong.

"Bisa mandi sendiri? Perlu gue bantuin?"

"Ngga perlu. Gue bisa sendiri!" Balas felix ketus

"Santai aja. Jangan buru-buru. Lo masih sakit. Lagian lo telatnya juga matkul yang gue ajar. Take ur time fel," Minho mengelus surai ungu felix.

Namun sebelum Minho beranjak pergi, tubuhnya tertahan sejenak. Tampak jemari felix sedang menahan ujung kemejanya dengan wajahnya yang ia alihkan ke arah lain, "Makasih kak"

"Iya. Love you too" minho kembali mengusak gemas surai ungu sang submissive.

"Gue tinggal ya"

"Hmm"

Blaamm

------

Short ||FELIX X ALL I WANT Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt