Little Danger 2 (JeongLix)

1.7K 131 133
                                    

Warn!
Full of mature content!
So, be wise guys!
.
.
.
Caw!

Zrashhhh

"Lah jam 2 pagi?" Felix bermonolog dengan mata setengah terpejam setelah melirik jam digital di nakas samping tempat tidurnya.

'Bentar. Kok kayak deja vu' ya?'

Buru-buru felix membuka kedua kelopaknya. Dan benar saja. Jeongin tidak ada di sampingnya.

Felix menyeret langkahnya ke arah pintu kamar mandi.

Tok tok tok

Felix mengetuk pintu, "jeongin, kamu ada di dalam?"

Tak ada sahutan hingga felix mengetuk pintu hingga tiga kali.

Dengan panik felix membuka kenop pintu kamar mandi sambil mendobrak. Dan ternyata ga di kunci. Bikin felix jadi nyusruk bebas ke dalam kamar mandi.

Felix udah pasrah aja mah semisal kepalanya bakal kepentok toilet. Untungnya hal itu gak terjadi. Cuma ya felix ngerasa kepalanya kayak kebentur benda keras tapi tumpul tapi ga sakit. Lah susah amat deskripsiinnya. Pokoknya gitu lah!

"Kak? Kakak gapapa kah?" Suara tersebut memecah lamunan felix.

Felix melihat sepasang lengan dengan bisep kekar memegang bahu sempitnya. Eh eh.. tangan siapa ini woii! Batin felix berteriak heboh.

Felix semakin terkejut saat mendongakkan kepalanya. Gimana engga? Wajah felix menempel tepat pada penis jeongin. Dan bahkan bibirnya ga sengaja nyium penis bocah 17 tahun itu.

Astaga!

Buru- buru felix menegakkan badannya. Wajahnya memerah tanda menahan malu. Sedangkan jeongin malah memiringkan kepalanya dengan raut polos.

"Kakak ga papa kah? Kakak kenapa? Muka kakak kenapa merah? Ada yang sakit kah?"

Damn!

Sial. Kenapa malah pasang wajah polos begitu. Felix malah merasa menjadi orang mesum di depan anak angkatnya.

Tak ingin dianggap seperti itu, segera saja felix memasang wajah tenang. Matanya menatap tubuh jeongin dari atas sampai bawah.

Perut yang dulu fluffy sudah bertransformasi menjadi roti sobek. Lengan yg dulu hanya sekedar berisi kini membentuk sepasang bisep yang kokoh. Dan errr.. 'anu' jeongin juga gede. Felix jadi insecure jika mengingat miliknya:(

Astaga, bayi gue udah segede gini huhu

Felix menggeleng pelan. "kakak ga papa. Jeongin ngapain jam segini di kamar mandi?" Ganti felix yang bertanya.

Jeongin menunduk. "anu jeongin sakit lagi. Rasanya sesak kak," cicit yang lebih muda

Felix melirik ke bagian bawah tubuh jeongin. Dan benar saja. Benda tumpul itu masih berdiri tegak.

Seketika wajah fekux bersemu kembali. Namun segera ia tepis pikiran kotornya.

"Jeongin masih ingat kan yang dulu kakak ajarin?" Tanya felix lembut.

Short ||FELIX X ALL I WANT حيث تعيش القصص. اكتشف الآن