Sebuah Takdir

4.3K 182 83
                                    

Ketika benci menjadi cinta
Apa yang akan kau

Lakukan..

--------------
Ketika badai berlalu
Apa yang kau
Rasakan..
---------                           ----------
-------                -------
----------------

#Adit.pov

"Kang udah atuh macul na. Kadieu tuang heula. Liwet na tos asak yeuh"
(Kang udah nyangkul nya. Kesini makan dulu. Nasi liwet nya udah matang nih)

"Muhun nyi, rek kukumbah heula"
(Iya nyi, mau cuci tangan dulu)

Mang aryo lagi nyangkul di sawah. Kami sekeluarga sedang kumpul di sawah nya nenek. Merayakan perpisahan kami. Karena ini hari terakhir aku di kampung. Besok pagi kami pulang ke kota.

"Wan, mama nya adit th bener gk kesini? Kirain th mau nyusul"

"Iya ma, lagi sibuk ngurusin butiknya. Insya alloh taun depan riswan sekeluarga kesini lagi. Sama mama nya adit juga"

"Janji ya wan. Ema tunggu loh"

Iya ma" ayah mencium tangan nenek sambil tersenyum.


Aku, rendi sama dua ponakanku juga si cikal lagi bakar ikan. Sementara nenek sama ayah tengah ngobrol di saung. Bibi lagi sibuk dengan nasi liwet nya yg hampir matang. Sementara mang aryo, daripada bengong ia lebih baik menyelesaikan pekerjaan nya yang tertunda sambil menunggu nasi liwet matang.

Indahnya moment ini... Kehangatan dalam keluarga sangat terasa. Meskipun dengan cara yang sederhana, tapi rasa bahagia ini terasa begitu lengkap.

*

Setelah kejadian kemarin, mang aryo dan ayah sempat jatuh sakit. Bibi dan nenek sempat khawatir. Darimana kami setelah berhari hari. Apalagi istri mang aryo. 

Aku beralasan, mobil ayah mogok saat hendak pergi ke duluan tempo lalu. Akhirnya ayah meminta bantuan ku untuk mengantar mang aryo membantu ayah. Karena posisi nya cukup jauh dari kampung ini, terpaksa ayah dan mang aryo harus nginap beberapa hari. Karena mobil ayah tidak bisa ditinggalkan begitu saja ketika di service. Sementara pak indra, sewaktu aku usir beberapa hari yg lalu, nenek dan bibi tahu nya ia ada urusan mendesak di kota. Jadi harus kembali secepatnya.

Soal rendi, ia menyusulku ke kampung karena ada hal penting yg harus kami urus seputar tugas kuliah. Jadi, mereka tahu nya rendi adalah teman kuliahku.

*

Setelah berkumpul semua, akhirnya moment yg ditunggu tiba. Kami makan bersama di saung dengan beralaskan tikar.. Nasi liwet yang dihamparkan diatas daun pisang. Lauknya, ikan bakar, lalapan, sambel juga ikan asin. Serta kerupuk dan air teh hangat. Sungguh sangat nikmat kurasakan.

Raut wajah nenek begitu bahagia. Tidak sekalipun ia berjauhan dengan ayahku. Meskipun orang baru, tapi rendi tidak merasa canggung sama sekali. Ia berbaur dengan keluargaku yang lain. Bermain dengan ponakan.. Rasanya jauh berbeda dengan rendi yg dulu ku kenal. Arogan, sombong, angkuh. Tapi yang ku lihat saat ini, ia begitu membaur... Ramah, penyayang, frendly.. Dan hangat.

Terima kasih tuhan...
Bayaran yang ku terima dari pengorbanan, penderitaan dan pengkhianatan selama ini... Lunas!! Hanya dengan cara sederhana.

STRAIGHT HUNTER 2 (Petualangan)Where stories live. Discover now