-3-

2K 165 3
                                    

[Author POV]

06:35 kst.

Renjun sudah siap dengan seragam yang melekat dengan rapi ditubuhnya.

Hanya tinggal menunggu Mark datang.
Ya Mark bilang ia akan menjemput Renjun.

Renjun turun dari kamarnya dengan tas yang sudah ada dipunggungnya.
Renjun berjalan menuju dapur hanya untuk mengambil dua lembar roti dan segelas susu sebagai sarapannya.

Renjun berjalan menuju ruang TV.
Baru saja pemuda manis itu duduk terdengar suara klakson motor dari luar.Renjun tebak pasti itu Mark.

Renjun segera meminum susunya hingga tandas.dan berjalan tergesa menuju pintu.
Setelah keluar lelaki mungil itu langsung mengunci pintu rumahnya dan segera menghampiri Mark.

"Pagi Hyung!"sapa Renjun.

Bukannya menjawab,Mark malah tertawa sehingga mendapat tatapan bingung dari Renjun.

"Mark Hyung kenapa?"tanya Renjun bingung.

"Aduh perut gue sakit....Ren Lo gimana sih?"ucap Mark sambil berusaha menghentikan tawanya.

"Apanya yang gimana Hyung?"tanya Renjun makin bingung.

Mark mendekati Renjun lalu mengeluarkan tisu dari saku seragamnya.dengan perlahan Mark membersihkan bagian atas bibir Renjun yang terdapat sisa susu.

Mark tersenyum melihat wajah renjun.sekarang Renjun tau.
"Hehehe...lupa belum dibersihin"ucap Renjun dengan cengiran khasnya.

"Yaudah berangkat yuk"ajak Mark lalu memberikan helm kepada Renjun.

Renjun mengangguk dan menerima helm yang diberikan oleh Mark.

Dirasa sudah,Mark segera melajukan motornya menuju sekolah.

.
.

Mereka berdua sudah sampai di sekolah dan berjalan beriringan menuju kelas mereka masing-masing.

Ting!

Sebuah notifikasi pesan masuk dari ponsel milik Mark.
Mark segera membukanya.

"Ren gue ada perlu sama lucas.lo ke kelas sendiri gapapa kan?"tanya Mark.

"Gapapa aku kan udah besar Hyung"ucap Renjun lalu tersenyum meyakinkan.

Mark jadi gemas,lalu mengacak rambut Renjun.

"Yaudah gue pergi dulu ya?"pamit Mark.

"Iya Hyung dah..."ucap Renjun.

Mark pun berlalu dari hadapan Renjun.

Renjun berjalan dengan santai sampai akhirnya dia melihat lelaki bertubuh tinggi tampak berjalan dengan ragu sesekali lelaki itu mengamati tulisan yang berada di atas pintu setiap ruangan.

'kayaknya gue gak pernah liat cowok itu.apa dia anak baru ya?'batin Renjun.

Lalu Renjun menghampiri lelaki tersebut.

"Butuh bantuan?"tanya Renjun ramah.

"Ah?Iya aku sedang mencari ruang kepala sekolah"jawab lelaki itu.

"Oh..kau anak baru ya?"tanya Renjun.

"Iya benar"jawabnya.

"Oke.ayo aku antar kau ke ruang kepala sekolah"ucap Renjun.

"Baiklah"

Mereka berjalan menuju ruang kepala sekolah.

"Oh iya kita belum kenalan.aku Huang Renjun,siapa namamu?"tanya Renjun sambil mengulurkan tangannya.

Lelaki itu menjabat tangan Renjun.
"Lai Guanlin"jawab lelaki yang diketahui bernama Guanlin itu.

"Kau pindahan dari mana?"tanya Renjun.

"Aku pindahan dari Cina"jawab Guanlin.

Renjun sedikit terkejut.
"Aku juga dari Cina"balas Renjun.

"Benarkah? Wah...aku tidak menyangka"

"Nah sudah sampai"ucap Renjun setelah mereka sampai di ruang kepala sekolah.

"Ah terimakasih banyak.maaf jadi merepotkan"ucap Guanlin merasa tidak enak.

"Santai saja, tidak merepotkan kok.yasudah aku kekelas dulu ya dah"pamit Renjun sambil melambaikan tangannya

Guanlin tersenyum dan membalas lambaian tangan Renjun.

.
.

"Tumben baru dateng, dari mana aja Lo?"tanya Haechan,teman sebangkunya.

"Tadi ada urusan sebentar"jawab Renjun.

"Kayak orang penting aja punya urusan"cibir Haechan.

"Biarin sih"balas Renjun malas.

Lalu setelah itu guru yang mengajar pun datang, sebut saja Bu Irene.

"Pagi semua"sapa Bu Irene.

"Pagi Bu.."jawab mereka dengan kompak.

"Sebelumnya ibu mau ngasih tau,hari ini kalian kedatangan murid baru, silahkan masuk nak"ucap Bu Irene.
Semua murid berbisik-bisik.

Lalu seorang lelaki tinggi memasuki kelas tersebut.

Kelas menjadi hening.

"Guanlin?"gumam Renjun lirih.

"Lo kenal sama anak baru itu?"tanya Haechan berbisik.

"Iya,anak itu yang tadi gue anterin ke ruang kepala sekolah"jawab Renjun.

"Silahkan perkenalan dulu"perintah Bu Irene.

Guanlin mengangguk.

"Perkenalan nama saya Lai Guanlin, saya pindahan dari Cina. mohon kerjasamanya"ucap Guanlin memperkenalkan diri.

"Nah Guanlin sekarang kamu duduk di.....nah itu kamu duduk disebelah Hyunjin. Hyunjin tolong angkat tangan kamu"perintah Bu Irene.

Lalu Hyunjin mengangkat tangannya.

Guanlin mengangguk lalu membungkukkan badannya kepada Bu Irene.

Setelah itu ia berjalan menuju tempat duduknya.

Dan itu tepat dibelakang Renjun.

Guanlin tersenyum ramah kepada Renjun dan dibalas senyuman manis oleh Renjun.

Guanlin duduk di bangkunya.

Renjun berbalik.
"Hai Guanlin,aku tidak menyangka kalau kita sekelas"ucap Renjun riang.

"Aku juga tidak menyangka. Wah sebuah keberuntungan rasanya sekelas dengan orang yang sudah mengenal ku"balas Guanlin.

"Kau nanti mau ikut kekantin dengan ku?kau pasti belum punya teman kan?"tawar Renjun.

Guanlin mengangguk.
"Boleh. kalau kau tidak keberatan kau mau kan menjadi pemandu tour ku berkeliling sekolah ini?"pinta Guanlin.

Renjun mengangguk mantap.
"Tentu saja.aku akan menemani mu"jawab Renjun.

"Terimakasih"

"Tidak masalah.oke kita bahas itu nanti.sekarang kita belajar dulu"ucap Renjun dan diangguki Guanlin.

.
.

TBC

Hai gaes!
Hehehe sebenernya gue bingung mau gimana ini ceritanya.

Otak lagi gak bisa diajak kompromi,
Jadilah kek gini.

Sampai ketemu di chapter selanjutnya.
Dah....

friend or friend? ~MarkRen~Where stories live. Discover now