Bintang jatuh yang menimpa Maudy Utari

1.8K 255 20
                                    


"MAHESA AGAM TERPEDAYA OLEH PESONA MAUDY UTARI."

"AGAM MENGAKU TAK PUAS DAN INGIN KEMBALI BERAKTING BERSAMA MAUDY."

"MAUDY UTARI, PENDATANG BARU YANG MENCURI PERHATIAN MAHESA AGAM"

Fafa sudah duduk dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya, sementara Kay yang berada di sebelah Fafa juga melakukan posisi yang sama dengan wajah penuh tanda tanya dan tatapan mengintimidasi ala-ala detektif.

Di seberang Fafa dan Kay, Maudy duduk sendirian dengan kaki bersilah di atas sofa. Wajah kantuknya terlihat jelas, karena subuh tadi dia baru saja menyelesaikan syuting iklan untuk produk kecantikan.

Padahal Kay sudah tahu kalau hari ini Maudy meminta waktunya satu hari penuh untuk beristirahat dan Kay juga sudah menyanggupinya. Tapi mengapa kedua teroris ini memaksanya bangun dan memintanya menjelaskan sesuatu yang dia tidak tahu sama sekali.

Kenapa juga harus ada nama Mahesa Agam?

Mahesa ... Agam! Tiba-tiba bulu kuduk Maudy meremang. Sial, lelaki itu memang sejenis mahluk gaib yang menyebalkan. Hanya menyebut namanya saja bisa membuat tubuhnya bereaksi seperti itu.

"Gue nggak tahu apa-apa. Sumpah!" jawab Maudy putus asa. "Kenapa juga, kalian berdua nggak nanya langsung ke dia?"

"Dia? Dia siapa?" tanya Kay, Manajer Maudy.

"Ya, Mahesa Agam, Kay! Kan dia yang ngomongin gue!" Wajah Maudy merengut kesal.

"Sepuluh hari yang lalu waktu syuting di Flores, apa terjadi sesuatu yang gue nggak tahu?" Kay terpaksa harus pulang duluan, karena harus mengurus Renjana—penyanyi pendatang baru yang juga dia handle.

Maudy menarik napas panjang. Tidak ... malam yang terjadi di Flores sepuluh hari yang lalu, akan selalu menjadi rahasia dalam hidupnya.

"Atau mungkin memang Mahesa Agam benar-benar terpesona sama Maudy, Kay? Bisa jadi kan?" Fafa yang sejak tadi diam akhirnya bersuara dan mengundang tatapan maut dari Kay juga diikuti Maudy.

"Bisa sih," sahut Kay. "Tapi kemungkinannya itu cuma sepuluh persen, selebihnya adalah ada sesuatu hal yang bersifat manipulatif. Pasti ada permainan."

"Mahesa Agam mau mainin Maudy gitu maksudnya?" Fafa memperjelas. "Selama ini kan Mahesa Agam termasuk bersih. Coba deh, mana pernah dia terlibat skandal. Pacaran aja nggak pernah! Kerjanya syuting mulu—" Secara tiba-tiba Fafa menutup mulutnya. "Jangan-jangan dia maho dan dia mau memanfaatkan Maudy untuk menutupinya."

Fafa langsung pindah ke sebelah Maudy dan memeluknya. "Kasihan banget sih lo! Sekalinya masuk headline berita, malah buat mainan."

"Fa ... lebay deh!" Kay reflek melempar bantal pada Fafa.

Mahesa Agam tidak memiliki penyimpangan seksual, Maudy yakin seribu persen. Alasan yang tadi dikemukakan Fafa sangat tidak berdasar. Kecuali memang Mahesa Agam ingin mempermainkan dirinya. Maudy masih ingat saat Mahesa Agam mengucapkan kalimat menyebalkan itu dan diakhiri dengan senyum menawan yang dia miliki.

"Gue ngantuk banget! Sumpah ..." Maudy berdiri dari sofa. "Kalau kalian mau melanjutkan asumsi-asumsi kalian, ya silakan dilanjutkan tapi gue udah nggak sanggup. Gue mau tidur."

"Dy," panggil Kay.

"Mauuuddy...." Fafa berteriak saat Maudy benar-benar melewati pintu kamarnya.

***

Maudy segera mengunci pintu kamarnya, jangan sampai kedua mahluk itu mengikutinya. Maudy mengambil hpnya dan memeriksa beberapa portal berita. Benar kata Fafa, namanya ada di mana-mana bahkan juga fotonya.

Kenapa harus foto yang ini sih? Foto dirinya yang memakai celana jeans dan kaos kebesaran terpampang di layar ponsel. Di instagram kan banyak foto gue yang cakep... dan foto tersebut disandingkan dengan foto Mahesa Agam dengan look yang sempurna. Maudy menscroll lalu membaca komentar para netizen.

"B aja ya... cakepan gue!"

"Hah masa yang begini, bisa bikin Mahesa Agam terpesona? Pasti nih perempuan pake pelet."

"Semoga sih ini cuma settingan ya. Nggak ada cocoknya sih."

Maudy menutup ponselnya, jadi begini ya rasanya dihakimi? Maudy tersenyum getir. Beberapa hari ini Maudy sudah mulai melupakan kejadian yang dialami bersama Mahesa Agam. Namun apa yang terjadi padanya hari ini justru membuat rasa bencinya pada Mahesa Agam bertambah berkali-kali lipat.

***

Stay Safe ya teman-teman.  Makasih lho yang udah mampir buat baca cerita recehku :D

I Wish You Were MineМесто, где живут истории. Откройте их для себя