Rasya & Tasya (2)

22 7 0
                                    

Happy Reading :)

Karena melupakannya sama dengan melewati rintangan yang lumayan sulit: v
-Anatsya Laurent

***

"Lo kok lama bener sih, ngapain aja lo? " tanya Putri.

Tasya menghembus kan nafas kasar yang membuat Putri bingung.

"Heh lo kenapa? "tanya Putri

"Ih gue benci, benci,benci" ucap Tasya sambil mengetukan-ngetukan kepalanya di meja

"Aneh" cibir Putri yang masih di dengar oleh Tasya . Putri kembali melanjutkan menyalin jawaban Tasya.

"Lo kenal cowok yang namanya Rasya?" tanya Tasya tiba-tiba membuat Putri sedikit terkejut.

"Kenapa emangnya?" Putri malah balik tanya.

"Gue ketemu sama dia tadi , dia ngancem gue kalu gue gak bakal tenang di sekolah karena tadi gue nampar dia tadi"

"What!! Lo nampar? Wah untung gak banyak yang lihat . Kalau banyak lo bakal kena damprat cewek-cewek satu sekolah ini" ujar Putri membuat Tasya mengerutkan keningnya belum paham akan penjelasan Putri.

"Dia itu mostwanted di sekolah ini, banyak fansnya , ketua geng Garuda, dan Rajanya pembullyan di sekolah ini lo harus hati-hati deh sama ucapannya tadi . Mungkin dia nanti benar bikin lo gak betah sekolah di sini" lanjut Putri . Tasya sedari hanya duduk manis mendengarkan cerita Putri.

"Udah, dia punya bunya backing banyak kalo ada yang denger terus dilaporin habis dong. Pokoknya lo harus hati-hati aja itu pesan gue" ucap Putri yang membuat Tasya mengangguk mengerti.

***

"Telat lagi lo? " tanya cowok tersebut yang tak lain adalah teman Rasya , Rizki

"Si singa belum masuk ki?" Tanya Rasya pada temanya Rizki.

Rizki pun menggeleng dan kembali menatap layar ponselnya .Rizki paham dengan maksud dari 'si singa' tersebut yang pasti adalah guru terkiler di sekolahnya . Emang dasar Rasya gak punya akhlak

"Woi kampret dari mana lo?" Tanya cowok berbadan tegap yang baru datang sambil memukul lengan Rasya

"Sakit tai, tangan lo gede banget kek tangan gajah " umpat Rasya karena memang pukulannya terlalu keras baginya.

" Ye kutil anoa bisa aja , sorry" jawab Galang sambil kembali menyenggol- nyengol lengan Rasya.

"Muka lo napa? Di tekuk-tekuk kek kertas lipat aja?"tanya galang pada Rasya menurutnya hari ini ia tak melihat senyum terpencar dari muka Rasya.

"Tadi ada cewek nabrak gue , bukannya minta maaf malah sok cuek sama gue . Emang dia gak tau apa siapa gue? "

"Emang lo siapa ?" tanya Rizki ikut bersuara namun malah di balas cengiran oleh Rasya.

"Lo juga tau gak?" Tanya Rasya

"Enggak" jawab keduanya berbarengan.

"Belum selesai dengerin dulu" geram Rasya.

"Gue tadi juga kena gampar tuh cewek" ucap Rasya yang langsung diketawai oleh kedua temannya.

"Wah cewek mana yang berani kayak gitu sama lo ? Gimana lo kasih pelajaran?" Tanya Galang.

"Pasti!!! Gue bakal bales yang lebih ke dia" jawab Rasya lantang.

Tapi jangan kasar-kasar lo mainnya dia cewek anak orang lagi ucap Galang polosnya.

"Emang anak oranglah, emang anak batu? Kayak lo aja " ujar Rizki yang disamput pletakan dari Galang.

"Ngawur" ucap Galang disertai kekehan.

"Namanya siapa dah?" Tanya Galang pada Rasya.

"Gue gak kenal tapi gue inget kok mukanya" ucap Rasya dengan senyum iblisnya . Membuat orang melihat nya begidik ngeri.

"WOI FREE CLASS" Teriak salah satu murid yang berlarian dan berjerit-jerit yang disambut sorakan gembira dikelas 10 IPS tersebut.

" Ke kantin yuk tinggal 15 menit lagi juga istirahat " ajak Rasya pada Galang dan Rizki

Keduanya pun lantas mengangguk dan bediri mulai menuju tempat ' teristimewa' bagi seluruh murid di sini .

***

Di kelas 10 IPA kelas Tasya sedang ada tugas Tasya yang sudah selesai pun langsung mengambil novel dan melanjutkan membacanya.

"Sya nanti temenin gue pergi ke kantin yuk".ajak Putri

"Males" jawabannya yang masih fokus pada novelnya

"Ya elah lo mah sukanya di kelas mulu. Gak bosen apa lo di kelas mulu! . Enak tuh ya makan di kantin ketemu cowok-cowok ganteng! ! "ucap Putri histeris.

Tasya hanya berdehem .

"Ayolah Sya sebentar aja kok ya pliss" ucap Putri dengan puppy eyesnya. Membuat Tasya menghembuskan nafas pelan.

"Eh lo kenapa lo sakit lagi sya? Minum dulu gih obatnya" ucap Putri karena binggung melihat Tasya yang kesulitan bernafas.

Putri tau bahwa Tasya megidap penyakit . Yang Putri tau kalau Putri memiliki penyakit yang berhubungan dengan jantung. Putri juga sering melihat Tasya membawa obat-obatan yang sangan banyak di sertai alat bantu nafas.

"Enggak kok , oke gue mau ikut ke kantin"
jawab tasya menyerah . Karena dari dulu Putri selalu mengajaknya untuk pergi ke kantin bersamanya karena katanya dia selalu merasa kesepian. Padahal mereka juga punya teman yang bertepatan di samping kelasnya.

"Yeah oke, nanti kita jemput Rahma dulu ya " ujar Putri dengan senyum yang mengembang.

Tasya hanya mengangguk dan kembali fokus pada novelnya. Kebiasaan Tasya yang di hafal oleh Putri . Bukan hafal lagi mungkin hampir setiap hari Tasya membawa novel yang menurut Putri judulnya selalu bergonta-ganti.

***
JANGAN LUPA VOTE YA.....
MAAF KALO BANYAK TYPO
MAKASIH JUGA BUAT YANG UDAH MAU BACA ♥

RASYA & TASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang