Rasya & Tasya (4)

27 7 0
                                    

Satu kata yang mudah bagimu melontarkannya berbeda dengan orang yang mendapatkannya. Rasanya seperti tertusuk pisau yang sangat tajam.
-Anatsya Laurent

***

Kringgg ,kringgg, kringgg

Akhirnya bel pulang sekolah yang di tunggu-tunggu pun berdering nyaring membuat semua murid bersorak gembira dan mulai mengemasi bukunya. Dan kembali pulang.
Sama seperti Tasya dan Putri.

Mereka langsung bergegas keluar dan menuju parkiran sekolahnya.

"Lo gak bareng gue aja put?"tawar Tasya pada Putri.

"Ngak lah bentar lagi juga gue bakal di jemput sama supir gue" jawab putri

"Oh ya udah kalau gitu gue pulang duluan ya, bye"ucap Tasya sambil melambaikan tangannya dan masuk kedalam mobilnya.

"Oke bye hati-hati " jawab putri sambil membalas lambaian tangannya.

Kemudian mobil Tasya pun melaju pergi menghilang .

***

Sesampainya di rumahnya Tasya bingung melihat dua mobil terpakir di halaman rumahnya. Salah satu mobil itu Tasya mengenali pemiliknya . Pasti itu mamanya.Dengan ceoat ia masuk ke dalam rumah .

"Assalamu-" ucapan Tasya berhenti ketika melihat dua orang sedang duduk di ruang tamunya . Salah satu dari mereka masih menggenakan seragam yang sama persis dengannya.

Tasya mendekat dam mencoba menyalami mama tirinya . Namun tangannya sudah ditarik oleh pemiliknya sebelum Tasya menyentuhnya. Namun Tasya tetap tersenyum.

"Loh kak Angel mau tinggal di sini ?" Tanya Tasya pada perempuan yang seumurnya . Namun mamanya menyuruh untuk memanggilnya dengan sebutan 'kakak'.

"Knapa emangnya kalo gue mau tinggal disini ? Lo keberatan ?" Jawab Angel sedikit meninggi. Angel merupakan anak dari mama tirinya atau saudara tirinya Tasya.

"E-engak kok kak" jawab Tasya malah gugup

"Oh, kalo lo keberatan, lo pindah aja dari rumah ini lagian papah juga ngijinin kok"ujar Angel yang membuat bola mata Tasya hampir keluar.

"Bener tuh harusnya ini anak sudah kita usir dari dulu aja , liat sekarang aja nyusahin dasar anak penyakitan" ujar Linda yang membuat Tasya ingin menangis sekarang.

"Emmm aku ke kamar dulu ya kak , ma " pamit Tasya dan mulai berjalan menuju kamarnya.

Namun saat masuk ke kamar Tasya di buat terkejut lagi karena kamar yang tadi penuh barang-barangnya sekarang berganti dengan barang-barang yang tak dikenalnya milik siapa? .

"Kak , mah kok kamarku jadi gini ?" Tanya Tasya masih binggung.

"Oh lupa tadi saya mau kasih tau kalo kakak kamu tidur di kamar ini dan kamu pindah ke kamar tamu dekat gudang" ucap linda dengan santainya .

"Ih kok gudang sih ma , kan kamar aku dari dulu di sini ?"

"Ah elah sana lo pindah gue udah lelah mau istirahat , tenang aja barang lo udah dipindahi tadi sama bibi" ucap Angel yang langsung merebahkan dirinya di kasur yang empuk nan disukai Tasya .

Akhirnya pun tasya menyerah dan mulai berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Tasya langsung mwngunci pintu dan menagis sedalam-dalamnya. Ia sangat rindu dengan bundanya. Tasya sebenarnya tak rela meninggalkan kamarnya . Karena kamar tersebut hadiah dari bundanya yang juga sudah di dekorasi sendiri oleh bundanya. Kenangnya Tasya kembali berputar ia kembali merasakan nyamannya bersama soaok bundanya .

RASYA & TASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang