OO3

16.4K 2.4K 304
                                    

- maho -

mark meminum pocari pemberian salah satu adik tingkatnya -entahlah mark pun tak mengenalinya- dengan rakus. dia membuang botol kosongnya kesembarang arah. lucas datang menghampiri mark lalu duduk di sampingnya.

"tadi bintang sekolah ngasih di tolak, cabe prapatan diterima." sindirnya. mark melirik lucas sekilas lalu mengusap wajahnya dengan handuk kecil.

"urusan gue, bukan urusan lo." katanya cuek. lucas terkekeh lalu menepuk bahu mark. "karma berlaku, bro." dan meninggalkannya sendirian.

- maho -

haknyeon mengusap rambutnya dengan kasar. pikirannya bercabang kemana-mana mengingat perkataannya kepada haechan yang menusuk tadi.

"udah, ya? jangan dipikirin. sekarang kamu minta maaf ke dia." di sampingnya ada euiwoong yang berusaha menenangkan kekasihnya.

"haechan itu keras kepala, woong. susah minta maaf ke dia apalagi tadi habis di siram pocari sama si mark." euiwoong menarik haknyeon dalam pelukannya lalu mengusap rambutnya halus. "nanti pulang sekolah ajakin jajan cimol sama cilor, tadi sempet cerita ke gue kalo lagi kepingin cimol sama cilor."

haknyeon memeluk perut ramping euiwoong dan menyamankan posisinya. "terus kamu gimana pulangnya? kan aku udah janji."

"gapapa, buat haechan."

- maho -

haechan menyandarkan punggungnya di sofa. memandangi langit yang cerah namun berawan. menikmati semilir angin yang menerpa kulitnya. haechan membolos dari pelajaran. harusnya sekarang dia berada di kelas dan mengerjakan soal ujian biologi. namun bagaimana bisa ketika pikirannya kemana-mana dan hatinya sedang gundah dia dapat fokus mengerjakan ujiannya.

ceklek

pintu rooftop terbuka. haechan menoleh dan menemukan mark di sana. ekspresi terkejut tak terelakkan dari keduanya. haechan memasang senyum lebar lalu dengan cepat menghampiri mark.

"kak mark!"

mark langsung memutar tumitnya meninggalkan rooftop dengan segera. kakinya yang panjang melompati beberapa anak tangga dengan cepat. haechan berdecak kesal lalu berlari mengejar mark.

- maho -

mark berjalan dengan malas keluar dari uks. tadi saat di kelas haknyeon sempat meninju pipi dan pelipis nya dengan keras hingga dia terjatuh di kantai. tenaga pria asal jeju itu memang tidak main-main.

"dengerin gue, kalo lo emang nggak suka sama haechan tolak dia baik-baik dari awal. jangan kayak lo itu pangeran yang bisa memperlakukan haechan semau lo." kata haknyeon sambil mencengkram kerah baju mark.

mark bersedih lalu melepas cengkraman haknyeon. "itu urusan gue, bukan urusan lo."

tanpa babibu lagi haknyeon langsung meninju pelipis mark lalu berteriak di depan wajahnya. "ya itu urusan gue, bangsat! haechan tanggung jawab gue jadi apapun tentang dia itu urusan gue."

mark terkekeh pelan lalu balik meninju haknyeon.

"lo cuma sepupu dia 'kan? lo bukan wali atau orangtua haechan. jadi nggak usah sok peduli ke dia kalo dia abis gue siram." mark berdiri lalu mengusap darah yang mengalir di pelipisnya. tanpa mengucapkan sepatah kata mark meninggalkan kelas. untungnya guru bahasa inggris mereka tidak masuk jadi kelas kosong.

rencananya mark akan ke uks lalu mengobati lukanya, namun karena tidak ada orang di uks dan dia tidak bisa mengobati dirinya sendiri jadilah dia berjalan menuju rooftop. mark merutuki nasib nya saat menemukan haechan di rooftop. mark berlari secepat yang dia bisa, namun karena luka di wajahnya membuat mark sedikit tertatih. dan di sinilah mark sekarang. duduk di kasur uks, di hadapannya ada haechan yang fokus membersihkan wajahnya.

ugh, mark ingin menyiramkan betadine di wajah haechan. wajah itu sangat mengesalkan, mark tidak bohong.

"bisa lebih cepet? gue ada pelajaran sebentar lagi." kata mark dengan nada yang menyebalkan.

haechan tidak menjawab pertanyaan mark. dia meniup luka yang ada di pelipis lalu membersihkan pipi mark. "muka lo kenapa bisa sampe gini, kak? abis kelahi sama siapa?"

"bukan urusan lo."

lalu setelahnya hening. mark yang malas berbicara dengan haechan yang sibuk membersihkan luka mark dengan telaten. haechan meniup luka yang ada di pelipis lalu mengecupnya. mark yang terkejut langsung mendorong haechan sekuat tenaga hingga yang didorong menatap kasur di belakangnya.

mark mengusap dahinya dengan kasar, tak perduli meskipun terluka lalu menatap haechan nyalang. "maksud lo apaan? mau modus ke gue? iya 'kan?"

"mama biasanya gitu kalo ngobatin gue." kata haechan dengan tampang polos. sungguh tadi dia reflek mencium pelipis mark.

tanpa mengucapkan terimakasih mark pergi meninggalkan uks. haechan terduduk di ranjang lalu memegang bibirnya. baru kali ini dia tidak merutuki kebiasaanya mengecup luka yang dia obati.

"chan?" haechan menoleh dan menemukan wajah haknyeon di pintu uks dengan wajah yang babak belur. ah, haechan paham sekarang.

"lo kenapa disini? gada pelajaran? itu lo kenapa? sini gue obatin." haknyeon menggeleng lalu berjalan mendekati haechan. "gue jamkos sampe jam pelajaran berikutnya."

haknyeon menunduk menatap wajah haechan lalu mengelus pundaknya dengan lembut. "maafin gue soal tadi, ya? nanti kita beli cimol sama cilok deh, bakso juga sekalian. gue yang bayar."

haechan mengangguk cuekf lalu menyentuh wajah haknyeon yang ada di atasnya. "tapi gue obatin luka lo dulu."

- maho -


tbc

doain aku biar ketrima di sma yang aku tuju, hiks :(

have a nice day!

maho ⑅ markhyuckWhere stories live. Discover now