OO6

15.1K 2.1K 42
                                    

hai! gimana kabar kalian? ehe, masih mantengin work ini?

- maho -

haechan berjalan dengan riang di jalanan yang sepi dan gelap. ini akhir pekan dan haknyeon jadi mengajak euiwoong kerumah, lebih tepatnya makan malam bersama. nanti haechan akan memaksa euiwoong untuk tidur di kamarnya lalu mereka akan bermain sepuasnya.

"wah wah, kayaknya ada yang lagi seneng." suara serak terdengar. suara yang sangat familiar di telinga haechan. haechan spontan menghentikan langkahnya. jantungnya berdetak dengan cepat. keringat dingin mulai membanjiri pelipisnya.

"hadep sini coba, mau lihat sekarang kamu gimana."

haechan tetap diam tidak mengikuti ucapan orang itu. orang itu berjalan dengan perlahan mendekati haechan. suara sepatu pantofel menyentuh permukaan aspal terdengar. haechan menutup matanya sambil merapalkan doa.

"bagaimana kabarmu, nak?"

- maho -

haknyeon mondar-mandir ruang tamu. perasaannya tiba-tiba saja kalut.

"kenapa sih kak?"

haknyeon tidak mendengarkan pertanyaan jongsuk, dia masih tetap mondar-mandir. jongsuk menggeleng melihatnya.

"perasaan ku kok ga enak, ya?" kata haknyeon pelan.

"ga enak gimana? euiwoong uda ada di dapur bantuin bunda masak."

haknyeon menghentikan langkahnya lalu menghadap jonghyun lalu menggeleng heboh. "bukan tentang itu."

"tentang?"

haknyeon menggigit jarinya lalu menghembuskan napasnya dengan berat.

"tiba-tiba khawatir sama haechan."

jongsuk terdiam. benar juga. situasi masih rawan untuk haechan keluar sendirian. apalagi saat keadaan malam seperti ini.

tok tok tok

- maho -

hyunjin mengendarai motornya dengan tenang. batang permen loli rasa apel menggantung di belah bibirnya. lidahnya asik mengecap rasa apel yang dihasilkan oleh permen lolinya.

hyunjin memincingkan matanya saat melihat seorang pria sedang menyudutkan pria lain. hyunjin memelankan motornya lalu memberhentikannya di depan mereka.

"gara-gara kamu bisa bikin semua rencana yang udaku bikin dari awal hancur. cuma gara-gara kamu lahir di dunia ini!" teriak sosok yang lebih tua. sementara yang lebih muda dia saja, namun matanya memancarkan kekosongan.

"woo woo, tahan dulu pak tua." hyunjin mendorong pelan dada si tua lalu melepaskan tangannya dari kerah si muda.

"ini urusan gue sama dia." teriak si tua itu. haechan mendongak lalu melihat orang asing di sampingnya. ada perasaan lega dan juga takut. lega karena ada yang menolongnya. namun juga takut jika ayahnya melakukan sesuatu kepada orang ini.

"terus? ya urusan gue dong. ini kan daerah gue." balas hyunjin dengan ekspresi wajah yang di buat-buat, apalagi mem-pout kan bibirnya.

ayah haechan bergidik jijik melihatnya. "emang lo siapa?"

"gue anak polisi dan kebetulan gue ganti bapak gue jaga. jadi lebih baik lo pergi sekarang atau," hyunjin mengeluarkan ponselnya.

"mmm, kalo lo mau gue bis laporin sekarang sih." hyunjin memandang ke arah lain sambil memainkan ponselnya lalu memasukkan satu tangannya kedalam sak jaket jeans miliknya.

ayah haechan tetap teguh dalam pendiriannya. pikirnya, dia tidak bisa di gertak oleh bocah ingusan didepannya ini. "gue ga takut sama gertakan lo."

hyunjin langsung memandang heran ke arah orang itu. dahinya mengerut. lalu berpura-pura batuk sambil mengeluarkan sesuatu dari saku jeans-nya. tanda kepolisian.

"uhuk maaf ya uhuk uhuk cuma gertak aja."

ayah haechan berdecak kesal lalu memandang haechan dan menunjuknya. "urusan kita belom selese." dan meninggalkannya begitu saja.

hyunjin bersiul senang lalu memandang kearah haechan. "lo ok?"

haechan balas menatapnya lalu tersenyum tipis dan mengangguk. "iya gue gapapa, makasih ya uda nolong gue."

"by the way, rumah lo dimana?" hyunjin cukup sadar diri untuk tidak mempertanyakan soal tadi.

haechan mengernyitkan dahinya. dia kurang nyaman saat orang baru menanyakan hal pribadinya. meskipun pria didepannya ini membantunya tapi tetap saja dia orang asing.

hyunjin yang sadar langsung menepuk dahinya. "goblok nya gue. kenalin, gue hyunjin. hwang hyunjin." hyunjin mengulurkan tangannya pada haechan dan dia dengan senang hati membalasnya.

"gue haechan, lee haechan."

hyunjin ikut tersenyum lalu melepaskan tautan mereka.

"tawaran gue yang tadi, gue mau anter lo pulang. gue ga maksud apa-apa bener! gue cuma ngga mau orang tadi tiba-tiba nyegat lo lagi."

haechan meninmang tawaran hyunjin. benar juga apa yang diucapkannya. "ok, tolong anter gue."

- maho -

haknyeon membuka pintu dengan terburu. betapa kagetnya dia saat melihat haechan berdiri didepan pintu sambil membawa banyak kantong berisikan makanan, tapi bukan itu yang membuatnya kaget. melainkan bibir pucat haechan dan luka lebam di sudut bibirnya. di tambah sosok laki-laki yang berdiri di belakang sepupunya.

"haechan! lo kenapa anjing?" haknyeon menangkup pipi haechan lalu memiringkan ke kanan dan ke kiri. lalu matanya menatap tajam ke arah haknyeon. "kenapa sepupu gue?"

hyunjin menggaruk tengkunya yang tidak gatal. "tadi gue nemuin sepupu lo lagi di pojokin sama cowok tua."

pikiran haknyeon langsung tertuju pada ayah haechan. tidak salah lagi. rasa bersalah langsung memenuhi rongga dadanya. haknyeon menatap haechan lalu melunakkan pandangannya. "maafin gue."

haechan melepaskan tangan haknyeon yang masih menangkup pipinya. "alay lo ah, kasian hyunjin ngeliatin lo alay gini."

haknyeon memandang hyunjin lagi lalu tersenyum kikuk. "ehe, maaf ye uda keburu nuduh yang enggak enggak."

"sans aje bro, gue juga bakal gitu kalo adek gue pulang sama cowok asing." hyunjin mengibaskan tangannya di depan dada.

"sebagai tanda terimakasih, mau dinner bareng kita? mumpung bunda gue masak banyak." tawar haechan.

"gapapa?" hyunjin memandang haechan dan haknyeon bergantian, tanda meminta setuju.

"ye, ya gapapa lah." kata haknyeon.

- maho -

tbc

how are you guys? i miss y'all sooooo bad. i hope you're okey.

anyway, jangan lupa tinggalin jejak entah vote atau comment ( keduanya boleh wkwk ) buat ngehargain ehe.

pst, aku tau ada berapa yang sider 👀

maho ⑅ markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang