OO8

13.2K 1.9K 496
                                    

— maho —

"bunda, haechan pulang!" teriak haechan begitu memasuki rumah.

"iya, sayang! kamu ngga papa 'kan?" tanya bunda dengan nada khawatir dari dapur.

"ng, haechan gapapa, nda. tapi temen haechan yang kenapa-napa."

bunda langsung mematikan kompornya dan berjalan dengan tergesa menuju haechan.

"astaga, haechan! dia kenapa?!"

— maho —

setelah keributan kecil di ruang tengah tadi bunda langsung menyuruh haechan meletakkan mark di sofa dan menyuruhnya mengambil kotak obat.

bunda mengobati luka mark dengan hati-hati lalu haechan sendiri ke dapur untuk membuat minuman untuk mark.

"bun, sempak punya kakak ma—loh? MARK?!" haknyeon dibuat cengo saat melihat bundanya mengobati mark yang babak belur.

mark melirik haknyeon. dirinya menahan tawa mati-matian. bagaimana tidak, haknyeon keluar kamar hanya menggunakan boxer saja, tidak menggunakan atasan atau bawahan lain. astaga seandainya mark tidak terluka dia akan tertawa dan merekamnya.

"pft—ahahaaw s-sakit." dan mark pun tertawa. dia meringis saat luka di bibirnya tersobek sedikit.

cekrek

haechan sengaja membunyikan suara ponsel dan menyalakan flash kamera-nya agar haknyeon tersadar. haechan memandang ponselnya lalu tertawa dengan kencang.

"ahahaha, nda coba lihat ini, kak haknyeon kayak orang gila pft—ahaha." haechan memegangi perutnya karena terlalu kencang tertawa. sementara haknyeon yang baru sadar berjalan cepat ke arah haechan untuk merebut ponselnya.

namun belum ada selangkah haechan sudah mengancamnya. "lo maju gue sebar semua foto sama vidionya."

what the fuck?!

"uda, ngga malu apa diketawain tamunya. haechan, bawa minumnya kesini, nak."

— maho —

mark resah dalam tidurnya. sekarang hampir pukul 12 malam, biasanya dia akan tertidur pukul 10 malam. oh, ayolah dia harus segera tidur besok mark ada ujian fisika jam pertama. argh, sial.

mark memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri untuk menemukan posisi ternyaman. namun nihil. mark duduk dengan gusar. melirik gelas besar yang ada di meja nakas miliknya. gelas besar yang awalnya berisi air putih kini telah tandas. biasanya mark tidak meminumnya sampai habis.

akh, lee haechan sialan!

bisa-bisanya anak itu membuat mark tak tenang.

"gue emang homo, gay, lgbt, pihak bawah lagi. tapi gue ga menye-menye, ga kayak apa yang lo pikir tentang gue."

kata-kata haechan terus berputar di kepala mark setelah menghajar dua pemuda yang mengganggunya tadi.

mark merebahkan dirinya lagi. pikirannya melayang mengingat perlakuannya kepada haechan beberapa waktu lalu. menyiram minuman pemberian haechan, membuang bekal yang dibuat haechan, menginjak coklat pemberian haechan, mengatai dan mencaci maki haechan dan masih banyak lagi. otaknya lupa, tak dapat mengingat semuanya.

maho ⑅ markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang