🍋1💡

98 12 14
                                    

Aku bersorak kegirangan namun tetap mengontrol suaraku agar tidak di dengar Mom. Meski sebenarnya aku tak perduli wanita itu mendengar teriakanku dan mengomel sampai malam. Lagu yang ku cover di YouTube sudah mencapai 1 juta views dan ini membuatku ingin meledak saking bahagianya.

Aku memiliki kelainan yang kusebut sendiri sebagai overexcited. Tentu saja dengan aku sendiri sebagai pendiagdonosanya. Karena setiap kali aku merasa senang, aku tak dapat mengontrol diriku sendiri dan sebaliknya, ketika aku sedih, aku bisa saja mengurung diri selama seminggu di kamar meski itu normal.

Back to the topic.

Aku sering meng-cover berbagai lagu menggunakan gitar hadiah dari grandma sebelum beliau meninggal dan menguploadnya di channel YouTube-ku. Aku memulai channel itu dulu hanya sekedar iseng saat aku masih di Middle School dan ketika ternyata ada yang menontonnya, aku sangat senang dan penyakit overexcited-ku kambuh. Tidak ada gejala khusus tapi aku yang merasa tidak bisa mengontrol diriku sendiri. Saat itu aku menyanyikan lagu 'A Thousand Years' milik Christina perri dan views nya hanya terhitung ratusan tapi aku tetap senang.

Dari situlah aku mulai meng-cover berbagai lagu yang kusukai dan meng-upload nya. Tidak ada perkembangan setelah itu, dan aku kecewa tapi aku tetap menyanyi mengingat aku membuat channel itu hanya untuk iseng saja.

Aku tak meng-upload video coverku sekian lama dan aku tak berniat untuk itu karena aku sibuk dengan sekolahku. Sampai pada suatu hari, sebuah band dengan resmi debut pada tahun 2016 bernama Why don't we. Aku mencoba menonton video pertama mereka dan siapa sangka aku langsung jatuh cinta pada suara semua membernya dan lagu mereka. Terutama Daniel, dia sangat manis dan bertalenta. Aku menyukainya sejak dia mengikuti ajang pencarian bakat terkenal di Amerika. Dan aku tak menyangka dia menjadi salah satu member dalam sebuah manband.

Tapi tunggu.. ada seorang member yang tak asing di penglihatanku. Aku tak pernah melihatnya lagi setelah aku masuk Middle School. Si penguntit itu sangat menggangu hari-hariku di Elementary dan aku sangat bersyukur saat mendengar kalau dia akan pindah dari Texas. Itu artinya aku tidak hanya akan beda sekolah yang bisa saja memungkinkannya untuk tetap menguntitku tapi juga beda kota bahkan mungkin beda negara. Aku tak tau persis kemana ia dan keluarganya pindah dan itu sama sekali bukan urusanku.

Dan aku melihatnya lagi. Meski cukup--Sangat terkejut melihatnya menjadi salah satu anggota Band yang kusukai. Tidak. Yang ku cintai itu. Tapi aku memilih untuk tidak menganggapnya ada. Aku tau itu ide yang bodoh, karena aku tetap melihatnya jika melihat performa atau video klip band itu dari ponsel atau laptopku. Ku akui, kadang aku mengaggumi penampilan dan suaranya tanpa sadar. Oke, singkirkan pikiran itu jauh-jauh.

Aku melihat sekali lagi dengan tak percaya lagu 8 letters yang ku cover mencapai 1 juta views dalam waktu dua bulan. Aku sangat suka lagu itu hingga memutuskan untuk meng-covernya.

Aku mendapat cukup banyak uang dari hasil YouTube-ku tapi tetap ku simpan untuk masa depan karena Mom masih membiayai sekolahku dan masih sudi memenuhi kebutuhanku. Untungnya.

Dan satu hal lagi yang membuat hari ini sempurna, aku membeli tiket konser mereka untuk pertama kalinya dan dengan uangku sendiri. Beberapa minggu lagi tour mereka akan sampai di Dallas dan aku tidak sabar untuk itu.

Dering ponselku menganggetkanku dan tertera nama seseorang di sana.

"Sup Ryan?"

"Kau sudah melihatnya? Views YouTubemu sudah mencapai sa.."

"Aku sudah melihatnya Ry, berhentilah berteriak atau ibumu akan membanting ponselmu," ucapku memutar bola mata jengah.

Benar saja, suara seorang wanita meneriaki Ryan dari seberang sana bisa ku dengar dan aku cekikikan. Aku tau meski tak melihatnya secara langsung Ryan pasti sedang memutar bola matanya sambil meminta maaf pada ibunya.

Catch Me Back (Zach Herron) •Why don't we•Where stories live. Discover now