🍋10💡

35 5 0
                                    

"Apa kau sudah menjadi selebriti di sana sampai kau tak pernah sempat menghubungiku?!" Ryan bersungut-sungut membuatku terpaksa menjauhkan ponsel.

"Iya, aku menjadi selebriti di bidang mengerjakan tugas tak henti-henti." Aku balas jengkel padanya.

Memang beberapa minggu ini aku dan Ryan jarang melakukan FaceTime. Dan sudah beberapa kali teleponnya tidak ku angkat karena tidak sempat. Saat sudah sempat, aku malah lupa karena terlalu lelah.

Aku menceritakan tentang kejadian di rumah the boys dan bagaimana mereka menyambutku di sana. Aku tau dari matanya, Ryan terkejut dengan ceritaku. Tapi memilih memasang wajah tak tertarik.

"Apa enaknya? Mungkin mereka hanya kekurangan asisten rumah tangga, jadi siapa tau kau bisa membantu banyak di sana." Kali ini aku benar-benar jengkel padanya.

Demi melihat wajah merahku, Ryan mengangkat tanda peace di udara.

Kami menutup telepon setelah Ryan menawarkanku untuk menitipkan salam pada Mom. Tapi aku menggeleng. Toh, Mom juga tidak perduli.

***
Hari ini aku akan pergi ke rumah the boys. Tate menyarankanku datang ke sana. Dia akan kembali ke Seattle, di antar Jonah. Karena hari ini adalah hari libur dan Camryn sedang pergi bersama Kay, jadi tidak ada salahnya aku ke sana.

Aku menumpang Taksi untuk sampai ke sana. Rumah itu terlihat sepi. Tentu saja, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dalam untuk istirahat setelah rekaman atau mungkin keluar mencari makanan. Jadilah, halaman seluas itu tak ada gunanya selain untuk melintas menuju pintu.

Aku mengetuk pintu. Tidak ada jawaban. Aku masuk perlahan dengan kepala yang menengok kiri-kanan, siapa tau aku menemukan seseorang. Kemana semua orang? Tapi kenapa pintunya tidak di kunci?

Baru saja aku membuka mulut untuk memanggil penghuni rumah itu, seseorang dari arah dapur datang membawa segelas air di tangannya.

Zach hampir saja menjatuhkan gelasnya melihat kedatanganku.

"Eve?" Zach masih melongo.

Aku tersenyum kaku. "Apa aku boleh datang ke sini?"

Zach mengangguk cepat. "Tentu saja boleh."

Aku duduk di salah satu sofa. Zach duduk di seberang.

"Kemana semua orang? Apa mereka sedang istirahat?" Tanyaku saat Zach meletakkan gelas air di atas meja.

"Corbyn dan Daniel entah pergi kemana, Jack ada di kamarnya dan Jonah mengantar Tate." Zach menjelaskan panjang lebar. Aku hanya mengangguk-angguk.

Kami hanya hening sesaat. Tiba-tiba aku merasakan kram di bawah perutku. Damn, aku lupa kalau aku sedang datang bulan. Biasanya aku menghindari bepergian jika baru-baru memasuki hari datang bulan. Aku menggigit bibirku menahan sakit. Semoga Zach tidak menyadarinya.

"Mau kemana bro?" Suara Zach membuatku mengangkat wajah. Rupanya Jack yang baru keluar dari kamarnya.

Tapi Jack mengabaikan sapaan Zach dan beralih padaku.

"Evelyn? Aku sedang tidak di sini saat menyambutmu dulu." Jack memelukku hangat dan aku membalasnya.

"Hai Jack. Kau berlebihan, aku bukan orang istimewa yang harus di sambut." Aku terkekeh.

"Kau mau kemana?" Aku mengalihkan pembicaraan.

"Lav sedang demam jadi aku harus menemaninya," ucap Jack.

Catch Me Back (Zach Herron) •Why don't we•Where stories live. Discover now