Kella --3

65.3K 5.4K 1.2K
                                    


Sergio menaiki anak tangga. Ia melihat kamar sang putrinya ada sebuah papan bewarna hitam dan bertuliskan pengumuman. Sudah biasa bagi Sergio ketika Kella pengen menyendiri.

Sergio pun melewati kamar putrinya. Ia menuju ruang kerjanya. Di dalam ruangan kerjanya sebuah poto besar terpampang sangat jelas.

Poto perempuan yang ia sayangi tampak bahagia dengan putri kecilnya. Mutia dan Kella tampak saling tertawa. Sergio pun mengembangkan senyumannya.

Sudah lama kematian sang Istri namun cinta masih terlihat jelas di hatinya. Cintanya untuk mutia tak akan pernah pudar.

* * * *

Tampak mobil sport hitam melaju kencang di jalan raya. Sang pengendara mobil pun tak memperdulikan umpatan kesal dari pengendara lain.

Tampak mobil sport hitam memasuki hutan rimba dan hanya ada jalan untuk mobil saja. Mobil sport hitam memasuki hutan rimba jauh di dalam. Sehingga sampai lah di depan gerbang hitam besi yang menjulang tinggi.

Ketika suara mobilnya sport milik Kella terdengar dengan gerakan cepat gerbang besi yang menjulang tinggi itupun terbuka lebar.

Saat memasuki gerbang anggota Kella yang berada di luar sudah berbaris dan menyambut sang ketua dengan menunduk tak berani menatap manik mata sang ketua. Jika mengadakan rapat para anggota hanya menatap objek depan bukan menatap wajah kella. Menatap wajah kella sama saja mengantarkan dirinya ke neraka.

Kella memasuki ruangannya di sambut hangat sama teman temannya yang menjaga markas. Teman temannya ini dulu suka dianiaya dengan kekerasan. Kella sangat tidak suka melihat perempuan di tindas maka dari itu Kella membawa mereka ke markas.

"Pembunuhan berantai terjadi di desa tanjung hilir. Pelakunya sudah tertangkap. Ia menculik gadis masih sma dan diperkosa setelah puas ia melakukan mutilasi kepada korban. Ia bilang bahwa memutilasi korban merupakan hal yang menyenangkan," Qailla menyerahkan dokumen kepada Kella yang baru saja duduk di kursi kebesarannya.

"Apa gue harus melacak pembunuhan bunda lo?" tanya Aulia yang mulai geram. Ia penasaran dengan pembunuh itu.

Kella mengangkat jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan. Ia tak mau ada yang ikut campur urusan keluarganya. Ia membiarkan pelaku hidup bahagia dulu setelah ia sidang nanti.

Aulia mengangguk dan duduk di sofa sebelah Qailla. Qailla menyenggol lengan Aulia dan menatap Kella.

"Kella, gue udah dapat salah satu pelaku pembunuhan di rumah lo. Pelaku itu diketahui yang memperkosa anak bi surti. Dia Stevan senford kebangsaan belanda. Sekarang ada di ruang eksekusi bersama Alya sedangkan pelaku di tanjung hilir di ruangan ujung bersama Syahira."

Kella meletakkan dokumennya. Ia pergi ke ruang eksekusi. Sampai di lorong ruang eksekusi bau anyir melekat di hidungnya. Bagaimana tidak di 10 ruang eksekusi dan ruang ujung sudah 1392 korban yang dibunuh.

Langkah kaki Kella membuat para penjaga ruang eksekusi yang bergurau kini menunduk dan diam. Sebenarnya Kella tidak marah mereka bercanda hanya saja mereka terlalu takut dengan Kella. Kella tak suka orang takut sama dirinya. Dirinya hanyalah gadis lemah saja.

Penjaga pun membuka ruang eksekusi. Ia dapat melihat alya yang menyiksa pelaku pemerkosaan dan pembunuhan di rumah Kella.

Ctarr

"Arrghhh."

"Bagaimana jika gue potong punya lo yang udah berani memperkosa seorang gadis yang tak bersalah," Alya menunduk dan mensejejerkan badannya dengan Stevan.

Stevan pun memegangi miliknya dan menggeleng. Alya langsung menepis tangan Stevan.

Kella berbalik badan ketika Alya memotong milik Stevan suara jeritan Stevan membuat Alya tertawa sangat keras. Kella membalikkan badannya lagi. Alya benar benar memotong milik Stevan.

SAQUELLA ( Dreame )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang