Kella --2

70.6K 5.7K 607
                                    


Saquella Rawnie dan Sergio Rawnie sampai di Indonesia. Sergio langsung mengambil kopernya dan koper milik Kella.

Kella memeluk boneka panda nya dan menggenggam poto sang Ibunda. Kella hanya mengikuti langkah Ayah nya keluar dari bandara.

"Kella, kamu tunggu disini ya. Ayah, kesana dulu." Kella mengangguk dan menunggu sang Ayahnya berdiri di dekat pintu masuk bandara.

Brukk

Kella terjatuh ketika seseorang menabrak pundaknya dengan kencang. Laki laki itupun membantu kella berdiri.

"Maaf ya gue ngga sengaja." Laki laki itu merasa bersalah. Kella tak menatap laki laki itu ia hanya mengangguk sembari menundukkan kepalanya.

"Maaf banget. Gue harus jemput Kakak gue dulu," ucap laki laki itu dan melangkah pergi sebelum itu ia memundurkan langkahnya lagi dan berhadapan dengan Kella.

"Btw, lo cantik semoga ketemu lagi sama gue yang ganteng." pede laki laki itu dan kembali masuk ke dalam bandara. Kella hanya memutar bola matanya malas.

"Ayo," ajak sergio yang baru datang.

Sergio pun menyeret dua kopernya dan memasuki ke bagasi di bantu sang sopir barunya. Kella pun masuk ke dalam mobil diikuti Sergio.

Hening

Kella larut dalam pikirannya. Ia menoleh ke arah jendela memandangi jalan raya yang banyak kendaraan lalu lalang. Inilah kegiatannya ketika berada di dalam mobil.

"Kella," panggil Sergio. Kella menoleh ke arah Sergio.

"Jangan murung kayak gitu. Disana ada Kak Marsya yang tinggal bareng sama kita. Jadi kalo Ayah pergi tugas kan ada Kak Marsya yang nemenin kamu,"

Kella tak menanggapi omongan Sergio. Ia kembali melihat keluar jendela. Kella mengeratkan pelukannya kepada bonekanya dan poto sang Ibunda.

Sergio hanya bisa menghela napasnya gusar saja. Terkadang anaknya mau bicara dan terkadang anaknya sangat murung. Dulunya Kella merupakan anak yang ceria setelah pembunuhan sang Ibunda ia berubah drastis.

Mobil Kella memasuki komplek mewah dan tampak rumah megah yang berdiri disana. Mobil Kella memasuki salah satu rumah megah dan tampak seorang gadis cantik beserta Wanita paruh baya menunggu kedatangannya.

Sergio pun membuka kan pintu untuk Kella. Kella keluar dari mobil. Marsya memeluk Kella dan menyalami tangan sergio.

"Masih ingatkan. Ini Kak Marsya dan ini Bi Sumi. Bi Sumi yang dulu kerja di tempat Kak Marsya." Kella hanya memandangi keduanya yang tersenyum ke arahnya.

"Hay Kella. Udah lama banget kita nggak ketemu. Kakak daftarin kamu sekolah di sekolahan elit loh tempat kakak sekolah dulu. Sekolahannya seru banget." Sergio tampak tersenyum.

"Kamu bakalan sekolah di sekolahan Kak Marsya dulu," tambah sergio. Marsya tersenyum.

Tapi tidak dengan Kella yang memperlihatkan ekspresi datarnya saja. Ia mengedipkan berkali kali matanya.

Kella pun masuk menghiraukan adanya Marsya dan Ayahnya disana serta pembantunya.

"Biasakan sama sifat Kella. Dia emang begitu semenjak Tante Mutia kamu meninggal," jelas sergio.

"Iya paman. Marsya, ngerti kok kesedihan Kella."

"Iya Tuan. Mungkin Kella butuh waktu untuk melupakan kejadian yang ia lihat," sahut Bi Sumi.

Sergio pun tersenyum. Mereka masuk ke dalam. Kella sudah masuk ke dalam kamarnya. Ia tahu karna di depan pintu kamarnya sudah tertulis SAQUELLA.

Kella duduk di tepi ranjang. Ia meletakkan poto Bunda nya di nakas. Ia bisa melihat poto besar di kamarnya. Poto saat ia masih bertiga. Ayahnya tampak gagah dengan pakaian TNI nya dan Bundanya tampak cantik dengan pakaian polwannya. Bunda Kella adalah polwan.

Boneka panda adalah boneka terakhir pemberian sang Bunda. Makanya Kella selalu merawat dan menjaga baik boneka panda nya yang selalu tampak bersih.

* * * *

"Ayah masuk ya." terdengar suara di balik pintu kamar kella.

Sergio pun masuk ke dalam kamar putrinya dan menutup pintu kamar putrinya. Ia duduk di tepi ranjang sebelah putrinya.

Kella pun memeluk Sergio dari samping. Sergio mengelus kepala anaknya. Ia tahu Kella merindukan kasih sayang Mutia istrinya yang selalu memanjakan anaknya.

"Kella. Kamu ngga boleh dingin sama Kak Marsya. Kak Marsya jauh jauh dari bali loh tinggal di Jakarta cuman buat kamu,"

"Memang Ayah yang meminta nya. Tapi, dengan senang hati Kak Marsya mau dan Kak Marsya pindah kuliah disini demi kamu."

Kella mendongakkan kepalanya memandangi Ayahnnya. Sergio mengecup kening putrinya dengan sayang. Kella kembali mengenggelamkan kepalanya di dada Sergio.

Sergio mengelus punggung anaknya ketika mendengar isakan tangis Kella. Marsya yang mau bertemu dengan Kella pun melihat kesedihan yang dirasakan Kella. Bagaimana pun Marsya mengambil jurusan psikologi. Ia tahu itu semua.

Marsya tersenyum dan kembali menutup pintu kamar Kella dengan sangat pelan. Ia bisa lihat wajah sang Paman tampak selalu tegar padahal di dalam lubuk hati yang paling dalam Pamannya lah yang paling rapuh daripada Kella.

* * * *

Malam pun tiba kini Marsya tampak sedang membantu bi sumi menyiapkan makan malam. Sergio pun turun dan duduk di meja makan.

"Kella mana?" tanya Marsya sambil meletakkan puding caramel kesukaannya kella. Marsya pun duduk di samping sergio.

"Lagi ngelipat mukena nya. Baru selesai sholat tadi." Marsya hanya ber 'oh' ria saja.

Kella pun menuruni anak tangga dengan piyama tidur karakter batman. Sergio menoleh ke arah tangga melihat sang putrinya.

Kella duduk di samping Ayahnya. Bi Sumi menghidangkan nasi untuk Kella. Kella makan dengan hening.

Marsya memaklumi itu. Marsya pun makan diikuti Sergio. Di meja makan hanya ada dentingan sendok dan garpu saja yang saling bertabrakan.

"Nih puding caramel kesukaan kamu." Marsya menyodorkan puding caramel ke arah Kella yang baru saja menghabiskan makanannya. Kella mengangguk dan memakan puding caramelnya.

"Besok kamu masuk sekolah. Nggak keberatan kan masuknya awal?" tanya Sergio. Kella menggeleng.

"Hari pertama kamu di antar sama Kak Marsya dulu ya. Ayah subuh subuh harus pergi ke kantor TNI dulu ada yang mau di urus," jelas Sergio.

Kella memandangi Marsya yang tersenyum hangat kepadanya dan beralih memandangi Sergio. Ia mengangguk.

Kella sudah menghabiskan makanannya. Ia menunggu sang Ayah yang masih makan puding caramel. Setelah sang Ayah menghabiskan puding ia pun pergi ke kamarnya lagi tanpa sepatah katapun.

Kella memasuki kamar. Ia menuliskan papan pengumuman di pintu kamarnya.
JANGAN GANGGU KELLA MAU SENDIRI.

Tulisnya dan langsung menempelkan di depan pintu kamarnya di bawah namanya. Ia pun memastikan keadaan di luar aman.

Kella memakai pakaian serba hitam tak lupa masker hitam dan topi hitamnya. Ia keluar lewat jendela. Jendela kamarnya tak jauh dari pos satpam rumahnya. Tetapi terlindungi sehingga satpam rumahnya tidak akan tau Kella keluar.

Kella pun memanjat tembok belakang rumahnya setelah memastikan keadaan aman. Ia pun keluar dari rumahnya tanpa sepengetahuan sang Ayah.





****
Be continue
Makasih yang baca
Makasih yang vote
Jangan jadi silent readers
See you next time guys 💚❤💙

SAQUELLA ( Dreame )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang