16

3.3K 175 3
                                    

Ucapan Arga membuat Elia terdiam sesaat, tak lama kemudian tangan Elia menghempaskan tangan Arga yang berada di pipinya.

" Apaan sih lo. Gausah pegang - pegang deh. "

" El, lo marah sama gue? maaf. Sikap gue kekanakkan banget. "

" gue juga baru bisa ngucapin selamat ke lo. Selamat udah jadian sama Tristan. " Lanjut Arga seraya menunduk.

" Tunggu, Ma..ksud lo? " Tanya Elia dengan heran sekaligus kaget.

" Maaf, gue liat lo sama Tristan pas waktu di belakang sekolah. Tristan nembak lo kan. Gue takut jadi penghalang kalian berdua. "

" Oh jadi gara - gara ini lo nyuek in gue Ga. Ngotak dong Ga! Lo langsung nyimpulin semuanya tanpa mau tanya kejelasannya sama gue. Lo tau Ga, gue setiap hari mikir apa salah gue sama lo. Kenapa lo nyuek in gue, mau minta maaf pun gue juga susah. Lo kerjaannya ngehindar mulu setiap gue samperin. " Ujar Elia dengan terisak, sesak di dadanya semakin membuatnya sulit berbicara. Dengan segera Elia memalingkan mukanya dari Arga.

" Mending sekarang lo pulang Ga. Gue lagi males liat muka lo. " lanjut Elia.

Dengan segera Arga memegang kedua tangan Elia. " El, sorry gue minta maaf. "

Elia kembali menghempaskan tangan Arga. Elia masih tetap diam.

" El jangan diemin gue. Gue gasuka liatnya. " lanjut Arga

Dengan seketika Elia menatap Arga. "Gimana? Gaenak kan Ga di diemin. Itu yang gue rasain seminggu belakangan ini! Lo diemin gue tanpa alasan. Kalau lo pengen tau kelanjutan gue sama Tristan, gue bakal jawab. Gue sama dia cuma temenan! Gue nolak dia! Puas kan lo. Itu kan yang lo permasalahin. Alasan klasik. "

" Pulang Ga, gue perlu waktu. " lanjut Elia dan langsung berbaring di ranjangnya membelakangi Arga.

Arga yang melihat itu hanya tersenyum getir, bodoh dengan sikap kekanakkannya. Akibat kecemburuannya yang membuat dia semakin menjauh dari Elia.

Sudah hampir 20 menit Arga diam di dalam kamar Elia.
" Maaf El, gue bener - bener minta maaf. " Lirih Arga yang masih di dengar oleh Elia namun Elia memilih memejamkan matanya pura - pura tidur.

Arga berjalan memutar, untuk melihat wajah Elia dari depannya. Mengusap pelan rambut Elia. " Tidur beneran El, jangan pura - pura. Gue tau. "

Setelah mengucapkan itu Arga berbalik dan berjalan ke depan pintu Elia. Saat Arga hendak pulang, Mama Elia mengahadangnya.

" Ga, nginep sini aja. Mama udah bilang Resti, dia bilang gapapa kok. Jadi kamu nginep disini aja ya, lagian besok juga weekend. " Ujar Mama Elia dengan tatapan mata yang berharap kepada Arga.

Melihat itu membuat Arga tidak tega akhirnya menyetujui permintaan Mama Elia.

" Iya ma, ngga usah ngeluarin tatapan kaya gitu. Nggak anak nggak Mama sama aja kalau ada maunya ngeluarin jurusnya. "

" Oh jadi El kalau ada maunya juga ngeluarin pupy eyesnya? Sama kaya mama dong. " balas Mama Elia sambil tersenyum.

" Ya gitu deh Ma, tapi lebih manisan El daripada Mama. " setelah Arga mengatakan itu, Arga langsung lari ke atas, meninggalkan Mama yang berteriak kesal.

" Awas aja kamu Ga!! " Teriak Mama Elia yang masih bisa di dengar oleh Arga.

Arga kemudian merebahkan badannya di kamar. Dia menatap sekeliling kamar itu. Kemudian dia memutuskan membuka media sosialnya yang penuh dengan fans fanatik alaynya. Arga menghiraukannya dan memilih mengupload foto di media sosialnya.

Argantara_

Argantara_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Friendzone (COMPLETED)Where stories live. Discover now