Galaksi•Angkasa•Langit - Galaksi Arkatama & Grizelle Elvaretta

2.7K 160 21
                                    



Galaksi
Angkasa
Langit




Sudah tiga hari galaksi tidak menyapa langit, bahkan galaksi terkesan menghindar. Galaksi masih menyempatkan untuk sarapan bersama, hanya saja galaksi akan berangkat terlebih dahulu dengan alasan menjemput El.

Galaksi ingin mengakhirinya sekarang, ia tidak mau lagi di kuasai oleh ego nya. entah apa yang ia dapat nanti nya.

Setelah sarapan selesai mereka galaksi, angkasa dan langit segera berangkat sekolah. Ketiganya sudah berada di teras rumah dengan angkasa dan langit yang akan menuju mobilnya dan galaksi yang menuju motor nya.

“dek.” Panggil galaksi membuat kedua nya menoleh dan menghentikan langkahnya.

“kenapa bang?” Tanya langit sedangkan angkasa menatap galaksi menunggu galaksi bicara.

“gue mau bicara.” Ucap galaksi.

“tapi gak sekarang.” Jelas galaksi sebelum langit menyela pembicaraannya.

“nanti pulang sekolah gue tunggu kalian di roftoop.” Ucap galaksi.

“oke lebih baik kita cepat selesain masalah kita.” Ucap angkasa membuat langit menyerengit heran.

“eum.” Galaksi mengangguk kemudian berjalan menuju motor nya untuk segera berangkat.

“hati hati bang.” Ucap langit.

Setelah galaksi pergi langit menatap angkasa dengan tatapan bertanya.

“kenapa?” Tanya angkasa khas dengan suara datar nya.

“cih.. ada yang kalian sembunyiin dari gue.” Tanya Langit

“gak ada gue juga gak tau, gue Cuma nebak doang.” Ucap angkasa langsung menuju kemudi mobil dari pada ia harus di cerca pertanyaan oleh langit dan berujung seperti membuka sesi wawancara lebih baik angkasa buru-buru masuk mobil.

“buruan mau telat loe.” Ucap angkasa yang melihat muka langit sudah merah padam akibat marah.

Brak..

Langit menutup pintu mobil begitu keras agar membuat angkasa merasa bersalah tapi begitu lah angkasa bukannya merasa bersalah atau kaget gitu kek walaupun dikit tapi itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap angkasa, wajah angkasa masih datar saja.

“gue ngambek sama loe.” Ucap langit.

“gue gak mau bicara sama loe.” Ucap langit merajuk.

“lah barusan.” Heran angkasa, entah salah apa dia hingga mempunya adek absurd seperti langit.

“auh ah gelap.” Ucap langit yang malu dengan ucapan nya barusan.

“terangkan lah.. terangkan lah..” yey si angkasa malah nyanyi soundtrack nya azab. Anjlok bang reputasi loe sebagai ice boy.

“dasar bunglon.” Gumam langit begitu pelan agar tidak terdengar oleh angkasa.


Galaksi•Angkasa•Langit


Galaksi mengentikan motornya di depan rumah El, lebih tepatnya apartment El. Ya El memutuskan untuk tinggal sendiri karena ia mau belajar mandiri.

Galaksi melihat el yang baru saja keluar dari gedung apartment nya, galaksi langsung menghampiri  el.

“ekhem.”

El kaget dengan kedatangan galaksi di belakang nya, seperti biasa el selalu takut jika berada di dekat galaksi dan sampai sekarang el belum tau apa alasannya.

Galaksi | Angkasa | Langit Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz