5. Kedapatan mencuri

180 77 31
                                    

Atika mendapat tugas dari papanya untuk ke stasiun. Semua orang di rumah sedang sibuk hanya dirinyalah yang tidak memiliki kegiatan siangini. Maklumlah Atika sedang tidak ada jadwal bimbingan dengan Pak Bambang. Atika mencari tempat parkir untuk mobil kuning lemon itu. Setelah menemukan posisi yang pas, Atika mengetik pesan untuk seseorang.

'Aku parkir di tempat biasa, deket pohon'

Masih beberapa detik pesan itu terkirim, balasannya langsung datang. 'Oke sista, sabar ya'

Atika keluar dari mobilnya, mencari udara segar sembari menunggu, semua orang terlihat sibuk sendiri, tapi ada satu pemandangan yang mencuri perhatian Atika. Pandangannya berhenti pada seseorang yang ternyata sedang menatapnya juga. Atika segera sadar, itu adalah orang yang ia hubungi minggu lalu. Atika benar- benar salah tingkah, lalu buru- buru masuk ke mobil.

"Kenapa bisa dia ada di sini" Atika mengomel sendiri "apa ini arti ungkapan jodoh tak kemana".

***

Shandy sedang menugnggu seseorang di stasiun. Ia berdiri di samping mobilnya sambil melihat sekilas story orang-orang di Instagram. Ia berhenti di sebuah cerita dari pemilik akun Atikaaaa_Sari, sebuah poto berlatar stasiun kereta di dekat tempatnya sedang berdiri, bahkan ada sedikit bagian mobilnya ikut terfoto dengan captionn 'Waiting....' itu diunggah lima menit yang lalu.

Shandy membuka profil pemilik akun itu,membuka salah satu potonya, menampilkan poto selfie seorang gadis, dengan rambut sebagian dicat abu-abu dengan pose yang lucu. Shandy tersenyum tipis melihat poto itu.

Shnady mengedarkan pandangannya ke sekeliling, menemukan seorang gadis yag sangat mirip dengan orang yang potonya sedang terpampang di layar HP Shandy. Rasanya wajah gadis itu sangat familiar, seperti pernah jumpa, tapi Shandy lupa dimana, dan ia juga berteman di Instagam. Shandy merasa sedikit aneh dengan kelakuan gadis rambut abu- abu itu, ia seperti seorang gadis yang kedapatan sedang mencuri.

"Aneh...", gumam Shandy.

***

Seorang gadis dengan ransel huijau lumut melekat di punggungnya, mengetuk kaca jendela penumpang mobil Atika. Menyadari itu Atika langsung keluar mobil, lalau menghambur ke pelukan gadis jangkung itu.

"Kak Nirma, aku rindu kamu", gadis yang bernama Nirma itu langsung melepas pelukan mereka, ia sudah menduga, bukan dia yang dirindukan adik kecilnya itu, tapi melihat Atika sok baik dan sok mut ini pasti sudah ada maunya.

"Rindu apaan, lagi ada maunya kan?", tanya Nirma tanpa aba-aba pembuka.

Atika nyengir saja, calon dokter di hadapannya itu memang tidak pernah mau bermanis- manis dengan anak manja seperti Atika ini.

"Kakak yang nyetir, aku lagi enggak fokus nih", Atika menyerahkan kunci mobil pada Nirma, lalu mengambil tempat duduk di bangku penumpang.

"Kok bisa sampai sini, katanya enggak fokus?", tanya Nirma sembari menyetir.

"Tadi pas gue jalan ke stasiun masih fokus,kakNir, tiba- tiba ketemu pangeran di dekat parkiran, terus puyeng deh kepala Tika".

"Lebay lo", Atika menatap sinis pada adiknya yang sedang kumat lebaynya itu, lalu kembali fokus ke jalanan yang lamayan ramai siang itu.

***

Baru saja memasuki rumah, Atika dan Nirmala disambut meriah oleh Bu Ratna, sebenarnya sih menyambut Nirma. Maklumlah Bu Ratna sudah sangat rindu putrinya itu, sudah hampir dua tahun Nirma tidak pulang ke Bogor. Ia sedang menempuh pendidikan koas di sebuah rumah sakit di Jogja.

"Nirma langsung ke ruang makan saja ya, Mams udah masakin kamu capcay udang, sup tahu, tumis genjer, bakwan jagung, rendang sapi, telur dadar brokoli, semur jengkol, ada kue lapis juga, bolu gulung, lemper, nagasari, kamu langsung makan saja, itu ransel kamu biar Atika yang ngnterin ke kamar kamu", Bu Ratna menuntun Nirma ke ruang makan meninggalkan Atika yang masih tercengang di tempatnya.

"Astaga, itu Mams sibuk perang di dapur dari jam 3 pagi, karena masak sebanyak itu buat kak Nirma", Atika hanya bisa menggeleng melihat tingkah absurd mamanya itu.

***

"So, mams, persiapan lamaran besok udah oke kan, batik paps sama kebaya mams udah jadi?", tanya Nirma sambil membuka daun pisang nagasari ketiga yang ia makan.

"Udah aman semua, tinggal luluran nanti malam,biar mams besok cetar membahana, eh kamu nanti bantu mams ngecat kuku ya Tika", Bu Ratna menoleh pada Atika yang sibuk dengan kue lapis yang menumpuk di piringnya.

"Yang lamaran besok bukan mams, gak usah heboh deh", Atika mengomel dengan mulut penuh dengan bolu gulung.

"Biarpun bukan mams yang lamaran, tapi harus cetar dong. Kalian berdua juga harus cantik besok. Jaga sikap, jangan terlalu rakus, enggak usah bawa plastik buat bawa kue pulang, jangan malu- maluin", Atika yang sedang disindir hanya bisa nyengir kuda.

"Kak Nir, kebaya kakak ada di kamar gue, kita cobain yuk. Manatau ada yang kurang nyaman, biar langsung dirombak mbak Ica".

Atika dan Nirma beranjak ke lantai dua meninggalkan Mams beres- beres dapur dibantu oleh Bik Sur, asisten rumah tangga mereka.

Makasih buat kamu yang udah baca, Atika juga senang udah di vote dan komen. Tetap semangat baca gaes. Salam sayang your love ❤yolaww

INTEL???  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang