10

19.7K 1.6K 147
                                    

Esok paginya.

Awalnya, Jennie mengira bahwa dirinya tidak akan bisa tidur di tempat tidur yang asing, nyatanya dia malah tidur dengan sangat nyenyak tanpa memimpikan apapun sepanjang malam.

Saat dia terbangun, dia menyadari bahwa Little Bun sudah bangun lebih dulu.

Bocah itu sedang membaca sebuah buku di sisinya dengan sikap yang serius, tak membuat satu suarapun.

Dia jelas seorang anak yang sangat baik, sama sekali tak terbayang olehnya seperti apa Little Treasure saat dia mengamuk ...

"Baby, selamat pagi." Jennie duduk dan menyapanya dengan hangat.

Dengan gembira, Little Treasure mengangkat pandangannya dari bukunya. Meskipun dia tak mengatakan apapun dan ekspresinya tampak tak berubah, Jennie bisa tahu dari matanya betapa senangnya Little Treasure.

Dengan riang, Jennie mengulurkan tangannya untuk mengibaskan rambutnya yang berantakan.

"Hari ini, Imo tidak memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan. Jadi, Imo bisa menemanimu!"

Mendengar perkataannya, bocah itu jelas terlihat lebih bahagia lagi, dia bahkan sedikit tersenyum.

Jennie hampir mimisan karena semua keimutan itu. Dia tak kuasa menahan dirinya dan mencubit gemas pipi anak itu.

"Baby, lebih banyaklah tersenyum. Kau terlalu imut saat tersenyum!"

_____

Setelah mandi, Jennie turun ke bawah di mana sarapan sudah terhidang.

Jennie tidak melihat Lisa, namun tidak satu pelayan pun mengatakan sesuatu tentang menunggunya untuk makan bersama, jadi Jennie mengira wanita itu pasti sudah berangkat kerja.

Setelah sarapan, Jennie sempat khawatir barangkali dirinya tidak benar-benar mengerti cara mengurus anak; dia harus bagaimana jika dia tidak mengurus Little Treasure dengan benar ...

Pada akhirnya, kekhawatirannya berakhir sia-sia.

Sepanjang pagi, dia duduk di sofa membaca naskahnya, sementara Little Treasure duduk di meja di sebelahnya, membaca buku atau menggambar. Mereka tidak saling mengganggu satu sama lain, melainkan saling berbagi suasana yang harmonis.

Para pelayan hanya muncul sesekali untuk membawakan dim sum dan buah-buahan. Gerakan mereka sangat tenang dan ringan, seolah khawatir akan mengganggunya.

Tampaknya, Little Treasure sangat menyukai kedamaian dan ketenangan.

Sambil berdiri di pojok ruangan, kepala pelayan senior itu diam-diam mengamati dua orang – yang satu besar dan satunya lagi kecil, di dalam ruang tamu itu.

Dia menyadari bahwa Jennie tidak bersikap sebagaimana perkiraannya. Dia sempat mengira bahwa Jennie akan berusaha mati-matian menaklukkan hati tuan muda kecilnya, dan sebaliknya, dia malah menghabiskan sepanjang pagi dengan fokus membaca naskahnya.

Sementara itu, si Tuan Muda Kecil juga menikmati waktunya membaca buku-bukunya dan menggambar seperti biasanya. Tak ada perbedaan yang mencolok dengan sikapnya. Tapi, siapapun yang memperhatikannya dengan seksama, mereka akan menyadari bahwa bocah itu sesekali melirik ke arah Jennie, lalu ekspresi di wajahnya pun akan berubah ceria dan tenang.

Para wanita yang berpenampilan terlalu cantik sangat mudah menyebabkan orang lain merasa gelisah, itulah kenapa saat kepala pelayan senior itu melihat Jennie untuk pertama kalinya, dia sempat merasa khawatir, dan takut kalau-kalau Eldest Young Master telah tertipu oleh gadis itu.

Dilihat dari pengamatannya sejauh ini, situasinya masih cukup aman, gadis itu belum sama sekali melakukan perbuatan yang kurang pantas. Namun, bisa jadi dia hanya sedang mengulur waktu ...

HIDDEN MARRIAGEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt