BAB 3 : Dokter Vanilla

3.8K 340 3
                                    

Happy Reading••

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Happy Reading

Setelah percintaan panasnya bersama Sean semalam, pagi harinya Ariel bangun lebih dulu. Selagi Sean masih tidur, Ariel bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Ariel akan dengan senang hati memenuhi kebutuhan Sean di atas ranjang karena setelahnya Sean akan memberikan apapun yang Ariel inginkan meski permainan Sean cenderung kasar tapi Ariel mencoba menikmatinya.

Sean masih bergelung dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya. Sean berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Aku pergi ya, aku sudah ada janji dengan Andini," ucap Ariel setelah selesai membersihkan diri lalu kembali mengenakan dress pendek super ketatnya tanpa sungkan di hadapan Sean. Sudah biasa baginya, Sean melihat tubuh polosnya.

"Jam berapa ini?" bukannya menjawab Sean malah bertanya.

"Sembilan tiga puluh. Apa kau ada urusan?" tanya Ariel sambil merias dirinya di pantulan cermin.

Sean merasakan kepalanya masih berdenyut dan sakit. Sepertinya siang ini ia harus kembali berkonsultasi dengan Dokter. Sean pun bangkit kemudian menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.

"Tas yang kau inginkan tempo hari, apa kau sudah membelinya?"

Ariel menoleh ke arah Sean. "Tentu saja belum aku harus mengumpulkan uang lebih dulu untuk—"

"Katakan berapa harganya. Nanti aku akan meminta Dion mentransfernya ke rekening mu."

Ariel tersenyum senang mendengarnya. Ia pun melangkah mendekati Sean lalu mengecup bibir Sean sekilas. "Sebagai tanda terima kasih."

Sean mengamati penampilan Ariel dari atas ke bawah yang memang selalu tampil seksi dan menggairahkan.

"Aku ingin kau berterima kasih dengan cara lain."

"Cara lain?" tanya Ariel menggoda.

"Aku masih menginginkan tubuhmu," jawab Sean.

"Lagi? Kau tidak lelah setelah semalaman kita..." Ariel menggantung bantahannya di udara setelah mendapat tatapan tajam dari Sean. "Baiklah.. Meskipun aku akan terlambat menemui Andini, tapi aku tidak mungkin menolak mu." Ariel menyunggingkan senyum termanisnya karena tas limited edition dari salah satu brand ternama yang sangat ia idam-idamkan akan segera ia dapatkan tanpa perlu bekerja keras.

Sean merupakan ATM berjalan baginya yang memiliki harta kekayaan yang tidak akan ada habisnya. Apapun yang Ariel minta, Sean pasti akan mengabulkannya selama Ariel bersamanya dan menjadi pemuas nafsunya.

Sean pun langsung memutar tubuh Ariel dan menindihnya. "Kau ingat Ariel, selama aku belum bosan dengan tubuhmu, tidak ada satupun pria yang boleh tidur denganmu. Hanya aku! Aku tidak suka memakai barang milikku bersama dengan orang lain."

I LOVE YOU MY SUNSHINE [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt