BAB 20 : Drive me crazy

2.6K 224 5
                                    

Happy Reading••

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Happy Reading

Setelah memastikan Sam tidur pulas, Luna bangkit dari ranjang dan mengenakan pakaiannya kembali lalu melangkah menuju kamar Vanilla. Luna ingin memastikan apakah Vanilla sudah berada di kamarnya atau belum.

Luna melirik jam di dinding yang sudah menunjukan pukul 3 dini hari. Sesuai dengan ucapan suaminya, mereka berdua memang benar-benar lembur. Meski di usia yang sudah tidak muda lagi, stamina dan gairah Sam jika menyangkut urusan ranjang memang tidak bisa diragukan lagi. Luna tak menampik akan hal itu.

Setibanya di kamar Vanilla, Luna terkejut mendapati Vanilla belum juga kembali. Luna segera kembali ke kamarnya meraih ponsel di atas nakas dan mencoba menghubungi Vanilla sambil terus menatap wajah damai suaminya yang tengah tidur pulas.

Luna semakin khawatir karena ponsel Vanilla tidak aktif. Luna takut sesuatu hal buruk terjadi pada Vanilla. Luna pun menelepon Pak Arifin, supir pribadinya yang mengantarkan Vanilla. Luna yakin saat ini, Arifin masih bersama puteri nya.

Pada deringan ketiga Arifin baru menerima panggilan darinya. Luna bergegas ke kamar mandi agar Sam tidak mendengar perbincangannya dengan Arifin.

"Halo Pak. Vanilla dimana? Apa yang dia lakukan sampai dini hari seperti ini belum juga kembali?"

"Ya Nyonya.. Non Vanilla masih di dalam, sepertinya masih bersama Tuan Sean. Saya tidak tahu pasti apa yang sedang mereka laku—"

"Pak Arifin.. Tolong katakan padanya agar segera pulang. Saya takut Sam akan curiga dan mengetahui semuanya."

"Baik Nyonya, akan saya sampaikan pada Nona Vanilla."

Luna pun mengakhiri panggilan telponnya dengan gelisah. Luna segera keluar dari toilet lalu melangkah menuju ranjang. Ia terkejut bukan main saat mendapati Sam terbangun dan mencari-cari keberadaannya.

"Baby kau darimana?" tanya Sam sembari merentangkan kedua tangannya agar Luna kembali ke dalam pelukannya.

"Dari... toilet sayang." Luna pun memeluk suami tercintanya. Luna mencoba memejamkan matanya di dalam pelukan Sam agar Sam tidak mencurigainya. Lagi pula Luna juga sudah sangat mengantuk.

Luna berharap Vanilla segera kembali secepatnya sebelum pagi menjelang. Luna yakin dan percaya, Vanilla tidak akan merusak kepercayaan yang sudah ia berikan dengan tidak melakukan hal yang tidak seharusnya.

***

"Apa kita menikah saja? agar kita selalu bersama dan tak seorangpun bisa memisahkan kita. Aku ingin kau terus berada di sisiku, Vanilla," tutur Sean jujur dan menunggu Vanilla menjawabnya.

Vanilla terkejut mendengar penuturan Sean. Vanilla menggelengkan kepalanya tanpa ragu meski hatinya ingin sekali mengatakan ya.

"Pernikahan tidak sesimpel itu Sean. Apalagi kita baru saling mengenal dan—"

I LOVE YOU MY SUNSHINE [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora