Jelly Gum [chanmin]

12

━─━────༺༻────━─━
┌───── ･ ｡ﾟ☆: *.☽ .** *:☆ﾟ. ────┐
Capek
└───── ･ ｡ﾟ☆: *.☽ .** *:☆ﾟ. ────┘
━─━────༺༻────━─━

📄࿆⃧፝྅⃕ꦿ❥ Sekarang udah giliran seungmin buat

masuk ke hutan. Menjelajahi dan mengagumi betapa indahnya hutan di malam hari. Iya. Menurut seungmin hutan di malam hari itu indah gak tau kalau menurut orang lain.

Gelap, dingin, sepi macam kuburan. Cuma kedengeran suara serangga kecil sama langkah kaki mereka.

Seungmin dengan santainya jalan di belakang sambil sesekali liat ke kiri dan kanan, kadang liat ke atas juga. Ngeliat cahaya bulan yang terhalang sama dedaunan berasa liat cahaya ilahi dia tuh. Gak kehitung seungmin bergumam dalam hatinya, wow, wah, keren.

Saking sibuknya mengagumi apa yang dia liat, seungmin bahkan gak sadar kalau ada yang kurang diantara mereka.

"loh chaeryeong kemana?"

Semua yang ada di situ sontak berhenti jalan ngeliat chaeryeong yang gak ada di situ lalu noleh ke seungmin.

"apa?"

"chaer–"

"gue gak tau"

Belum juga minkyu selesaiin kalimatnya seungmin udah ngomong duluan pake nanda sewot. Untung minkyu sabar, untung minkyu ganteng, untung seungmin kakak kelasnya, untung seungmin cakep, untung– udah gak usah dilanjut.

"dia jalan di depan lo gimana bisa lo gak tau!"

Seungmin kaget. Chan yang dari pagi diemin dia tiba-tiba ngebentak seungmin ditampah perkataannya seolah dia mojokin seungmin.

Pertanyaannya, sejak kapan chan berani ngebentak seungmin sedangkan selama ini chan selalu bertingkah kayak orang gila kalo ketemu seungmin?

"kok lo mojokin gue?"

"gak ada mojokin lo. jelas jelas dia jalan tepat di depan lo dan gimana bisa lo gak tau kalau dia gak ada?!"

"dia jalan di samping yuna dan kenapa yuna baru nyadar sekarang?"

"KIM SEUNGMIN!"

Seungmin sontak mundur pas chan neriakin namanya. Kaget? Iya. Bukan cuma dia aja yang kaget, yuna sama minkyu juga ikutan kaget.

"orang ilang itu dicari, goblok. bukan malah mojokin orang lain terus teriak di depan muka kayak gitu."

Seungmin balik badan terus jalan ke jalan mereka masuk ke hutan tadi. Dia megang tangannya sendiri yang gemeteran. Bukan karena dingin, dia gemeteran karena chan yang teriak depan mukanya tadi.

Emang sih dia sering teriak-teriakan sama abangnya kalo di rumah. Tapi ini beda. Chan teriak karena marah dan itu serem, kan seungmin takut.

Chan ngacak rambutnya terus nyusul seungmin. Lebih tepatnya jalan ngeduluin seungmin.

Gak lama kemudian chaeryeong datang, natap keempat orang itu bingung.

"kalian kenapa?"

yuna nyamperin chaeryeong yang masih bingung. "Astaga chaer lo dari mana aja?"

"Tadi aku jatuh, terus pas mau nyusul kayaknya salah jalan. Maaf ya?"

"Yaudah, mending kita lanjut jalan lagi. Udah–"

Perkataan chan dipotong sama seungmin. Dia ngerutin dahinya waktu ngerasain tangan seungmin yang mencengkram pergelangam tangannya itu gemeteran.

"kalian duluan gak apa-apa, kan? Gue mau ngomong sama chan sebentar."

"harus banget sekarang? gimana kalo-"

"gak apa-apa kak, kak seungmin bilang cuma sebentar, kan? saya tau jalannya kok"

Chan menghela nafas. Bukannya dia gak mai ngomong sama seungmin sekarang, tapi dia gak mau ditinggal berduaan sama seungmin dalam keadaan yang... canggung mungkin? Udah lama dia nyibukin diri biar jarang ketemu sama seungmin.

Setelah minkyu, chaeryeong sama yuna agak jauh dari pandangannya chan narik tangannya dari cengkraman seungmin terus ngalijin pandangannya.

"lo hari ini kenapa sih chan? aneh tau gak. dari pagi lo diemin gue terus tiba-tiba lo bentak gue kayak tadi."

Chan diem. Dia berusaha natap apa pun asal bukan seungmin.

"chan–"

Chan noleh. Natap seungmin dingin. "bisa gak lo nanya nanti aja? ini di tengah hutan."

"apa susahnya lo jawab pertanyaan gue?"

"apa susahnya lo simpen dulu pertanyaan lo?"

Sekarang giliran seungmin yang diem. Dari beberapa minggu lalu chan keliatan aneh dan malam ini chan kelakuannya makin aneh.

Grep

"chan"

Seungmin nahan tangan chan yang mau pergi nyusul ketiga orang yang udah duluan tadi.

"lepas. gue capek"

'capek, ya?'

To be continue...