Bab 18

110 7 5
                                    

Hari ini adalah hari keberangkatan Rion ke Amerika. Sebagai pewaris utama, ada beberapa hal mendesak yang harus ia tangani. Disana ia tak sendirian, ada kakeknya yang akan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Rendy sepenuhnya yakin kalau anak sulungnya itu bisa mengatasi masalah ini, untuk itu oa tidak ikut ke Amerika bersama Rion.

Di kamar, Vio masih murung dan tak siap untuk ditinggal oleh Rion dalam waktu yang tidak bisa di tentukan. Hanya ada 2 kemungkinan, bisa saja Rion kembali dalam waktu singkat atau kembali dalam waktu yang lama. Mengingat masalah yang harus ia urus bukan masalah ringan.

Rion yang sudah bersiap untuk ke bandara menyempatkan diri ke kamar Viona

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rion yang sudah bersiap untuk ke bandara menyempatkan diri ke kamar Viona.

"lo kenapa? Sedih mau gue tinggal ya?" Ejek Rion.

"Abang lama nggak disana?"

"Kenapa emang?"

"Nanti yang bakalan Vio ajak ngobrol siapa? Yang tolongin Vio kalau lagi sendirian siapa?" Vio meneteskan air matanya.

"Nanti yang bakalan Vio ajak ngobrol siapa? Yang tolongin Vio kalau lagi sendirian siapa?" Vio meneteskan air matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Abang cuma pergi sebentar doang. Mau pergi sebulan aja kamu nangis kayak gini, apalagi kalau abang udah nikah sama Alexa," Rion terkekeh dan mengacak gemas rambut Vio.

"Kan abang tau, Vio lagi dihukum buat nggak kemana-mana selama seminggu. Yang ada Vio mati bosan disini mulu," kesalnya

"Kenapa sih abang berangkat di saat-saat kayak gini. Kan nanti kalo Vio pengen Jalan bisa sama abang,"

"Kan ada Dav, ada Kevin juga," Rion bangkit dan melepaskan pelukannya.

"Mau ikut antar abang ke bandara?" Ajak Rion


"Kan Vio nggak boleh keluar rumah,"

"Abang udah ijin ke papih kok," Mata Vio berbinar mendengarnya. Selama 3 hari ini ia selalu berada di rumah. Rutinitasnya hanya belajar, makan, main handphone ataupun menonton drama korea.
Di pagi hari pun papih dan mamihnya akan sibuk bekerja dan membuatnya merasa kesepian. Beruntung Rion mendapat kelas pagi, jadi ia bisa menemani Vio di rumah.

"Vio ganti baju dulu," Vio berlari ke dalam kamar yang khusus untuk pakaian-pakaiannya. Rion pun meninggalkan kamar adiknya dan menunggu Vio di lantai bawah.

An Agreement [END]Where stories live. Discover now