37. Kecelakaan & Putus Asa

31.1K 2.5K 105
                                    

Jika banyak sahabat berujung cinta. Bukankah itu berarti hubungan sahabat akan kalah dengan yang namanya cinta?
__________________

Semuanya diluar ekspetasi.

Nabila dan kedua sahabatnya harus pulang lebih awal karena batas akhir membayar uang semester ialah tiga hari sebelum masuk hari pertama kuliah semester dua.

Nabila sempat mengomel pada Kholil karena tak memberitahunya sama sekali hal ihwal pembayaran UKT (uang kuliah tunggal).

Tapi kekesalan Nabila mereda tak kala tau presiden mahasiswa itu lupa membayar UKT-nya juga.

"Astagfirullahhal'adzim..." pekik Kholil dari dalam kamar. Nabila tak sengaja mendengarnya, karena laki-laki itu berucap dengan suara keras.

"Iya-iya aku ke sana sekarang. Kamu tenang, kita ke rumah sakit bareng. Aku bawa mobil." kata Kholil lagi. Lalu terdengar langkah kaki menuju pintu. Nabila yang berada di depan kamar suaminya itu langsung mengambil langkah kaki seribu ke dalam kamarnya. Menutup pintu pelan tanpa suara.

Tak sampai semenit, terdengar Kholil mengetuk pintu kamar Nabila.
"Bil?" panggil Kholil.

Nabila yang memang ada di balik pintu langsung gelagapan menjawab panggilan suaminya.

"Iya kak. Barusan Bibil mau keluar. Mau ke kamar mandi." ucap Nabila saat pintu terbuka. Tadinya dia memang ingin mandi, karena mendengar Kholil ditelfon seseorang, Nabila menguping sebentar.

Pandangan Nabila jatuh pada jemari Kholil yang menggenggam erat kunci mobil. Wajah laki-laki itu juga terlihat tegang dan diliputi ke khawatiran.

"Kakak mau kemana?" tanya Nabila akhirnya. Kholil masih mengenakan baju koko setelah salat subuh tadi, laki-laki itu hanya mengganti sarung salatnya dengan celana.

"Abangnya teman saya kecelakaan. Sekarang saya mau kesana." kata Kholil cepat.

"Ya sudah." ucap Nabila linglung. Bingung kenapa Kholil menatapnya memelas. "Berangkat sekarang aja. Bibil mau mandi." tambah Nabila saat menyadari Kholil belum beranjak dari tempatnya.

Tanpa berucap apapun, Kholil langsung berlari keluar rumah. Menyalakan mobilnya, dan berlalu dari pekarangan rumah.

"Kasian banget... Padahal kan bentar lagi masuk kuliah, malah kena musibah..." batin Nabila sambil mengunci pintu rumahnya, setelah mobil suaminya menghilang dari jalanan.

Selesai mandi, Nabila menghubungi dua sahabatnya. Mereka berencana akan membayar uang semester bersama-sama.

"Jadi kan pagi ini kita ke bank?" tanya Nabila pada Tiara.

"Jadilah Bil. Oh ya, kata Yudha mending kita minta anter sama kak Kholil. Kan kita belum tau bayarnya gimana Bil? Ini aku sama Yudha mau ke rumah kamu." jawab Tiara panjang lebar.

"Tapi kak Kholil tadi pergi Ra... Terus gimana dong?" Nabila balik bertanya, ikut bingung.

"Bukannya kamu bilang kak Kholil belum bayar juga yaa?"

"Iya. Emang belum bayar." sahut Nabila. "Em... Gini aja. Aku telpon dia bentar, habis itu hubungin kamu lagi." sambung Nabila.

Presiden Mahasiswa & Kupu-Kupu Kampus [SEGERA TERBIT ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang