True Hero

1.1K 71 8
                                    

Mbak yang request —> Navyskie <—
Ini mbaknya golongan Mayang, emang :)

~Masih Back In Time Series~
~~~~~~~~~~~~~~~~

"Selamat pagi, (Name)-san," sapa Yaoyorozu sambil tersenyum. "Oh iya, apa kau sudah belajar untuk ujian hari ini, (Name)-san?"

"Pagi, Yaomomo-san," sahut (Name) dengan senyum kecilnya. "... ah, aku sudah belajar sih, tapi aku masih belum yakin apa hasilnya akan bagus."

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita belajar bareng sekarang!?" tawar Yaoyorozu dengan semangat, sang gadis pun hanya menimpali dengan anggukan dan keduanya pun bergegas menuju ke perpustakaan.

...putaran ketiga dalam kehidupanku... aku sudah mendekati target pertama sampai keenam untuk mencegah akhir kehancuranku, tapi... apa yang berbeda dengan sebelumnya kali ini, yah? (Name) perlahan melirik Yaoyorozu yang nampaknya gak ada bedanya. Aku sudah melalui event ini sebelumnya dengan Yaomomo... ah iya, ada satu perubahan, sih...

Mendadak telpon (Name) berbunyi, membuat sang gadis terdiam. "Ah... maaf, Yaomomo-san, nampaknya kau harus ke perpus sendiri," ucap gadis itu sambil tersenyum minta maaf. "Tapi aku janji akan menyusul kalau masih sempat nanti... sampai jumpa."

Yaoyorozu nampak jelas kecewa, tapi gadis itu akhirnya pasrah dan pergi ke perpustakaan sendiri...

Satu-satunya perubahan di rute ini, ucap (Name) dalam hati sambil melihat pesan yang ia dapat di telponnya, pesan dari aliansi yang menagih info terkini padanya. Adalah aku dengan suka rela menjadi mata-mata All For One... apakah akan ada perbedaan?

Seringai tipis perlahan terbentuk di sudut bibir (Name), walau hanya yang sudah mengenal kebusukan gadis itulah yang akan paham apa yang tengah ada di dalam pemikiran (Name).

Yah, mari kita lihat saja...

***

... di rute sebelumnya, dengan bantuan All For One aku membuat skenario yang membuat para target bergantung padaku karena mereka orang-orang di sekitar mereka jadi membuat mereka tidak nyaman, ucapku dalam hati sambil menatap buku tulisku. Tapi... bagaimana kalau aku tidak buat skenario itu? Apa merek akan makin dekat denganku, atau justru menjauh...?

"... (Name)!" panggil Uraraka mendadak, membuatku sadar dari lamunan dan menatap gadis yang tengah berdiri di depan mejaku. "Um... anu... apa kau mau makan siang bersama...?"

"Ya, tentu saja, Ochako!" ucapku sambil tersenyum, kami kemudian berjalan di lorong menuju ke kantin Lunch Rush. "Maaf aku terlalu fokus pada catatanku, ayo kita pergi ke kanti sekarang..."

"I-Iya, tapi sebenarnya aku gak berniat mengganggumu menulis, sih!" ucap Uraraka. "So-Soalnya saat kau serius dan terlihat percaya diri seperti saat sedang merencanakan sesuatu, di mataku itu sangat keren! Aku ingin lebih sering melihatmu melakukannya... d-dan kalau boleh jujur, sebenarnya aku... saat sedang bingung, pikiranku selalu saja menuju padamu. Aku selalu bertanya-tanya apa yang akan kau lakukan kalau ada di posisiku... dan itu selalu membuatku bisa melakukan segala sesuatunya!"

Uraraka menatapku sambil tersenyum lebar, wajahnya terlihat jadi lebih merah lagi...

"Terimakasih banyak, (Name)!"

"... ti-tidak, aku sama sekali tidak melakukan apapun!" ucapku buru-buru, aku lalu tertawa pelan dan mengangguk belakang kepalaku. "Tapi daripada aku... kupikir kau lebih tertarik pada Midoriya-kun dulunya?"

Uraraka membeku, "I-Iya, Deku-kun memang keren dan lainnya, tapi bagiku kau yang terbaik, (Name)!"

Perlahan aku menyeringai tipis, sebuah ide pun menyusup masuk ke kepalaku... "Hei, Uraraka-san," panggilku pelan. "Kau selama ini... menganggapku sebagai teman, bukan?"

Something WrongDonde viven las historias. Descúbrelo ahora