Meaning Of Life

1K 76 0
                                    

by: Parkir

WARNING! Angel!AU
Gak angst, kok. Janji! :'D ~Mi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"... Kacchan!" panggil seorang gadis yang ada di belakang Katsuki, saat Katsuki menoleh dengan malas ke arah kanan, gadis itu pun menepuk bahu kirinya sambil melesat ke depan Katsuki. "Hari ini sayapmu hitam sekali, yah? Ahahah..."

Katsuki menggeram kesal. "Berisik!" ucap lelaki itu kesal sambil menatap sayap sang gadis yang bahkan gak ada sehelai bulu hitam pun di sana. "Sayapmu itu kayak abis keluar laundry, tahu! Saking putihnya sampai silau dan aku gak mau melihatnya!"

"Ahaha. Tapi sayap Kacchan yang satu hitam dan satu putih itu indah sekali, lho. Aku sangat menyukainya..."

Katsuki terdiam mendengar pujian dari gadis itu, kemudian mendengus dan mengalihkan pandangannya, "Aku tidak peduli pendapatmu, Sialan! Kenapa kau selalu menggangguku setiap saat, sih!?"

"Aku gak berniat mengganggumu, kok," ucap gadis bernama (Name) itu sambil tertawa kecil, dia kemudian memegangi tangan Katsuki dan menarik sang lelaki. "Ayo. Rapat Suci-nya sudah akan dimulai, nih..."

"Oi! Lepaskan, aku bisa jalan sendiri!"

"Kalau aku lepaskan, Kacchan pasti tidak akan mau jalan bersamaku. Jadi aku akan terus menggenggam tanganmu, Kacchan... sampai kapanpun juga.

"Tch..." Katsuki sekali lagi mengalihkan pandangannya. "... dasar merepotkan..."

***

"... ukh, rapat itu membuatku pegal saja!" geram Katsuki kesal. "Oi, Deku! Berikan daftar siapa saja manusia yang mesti kuambil nyawanya! Aku ingin sekali membunuh seseorang!"

"Ba-Baik, Kacchan!" ucap Izuku panik, lelaki itu pun mengeluarkan buku catatannya dan menyerahkannya pada Katsuki. Selagi lelaki itu membaca dengan kesal dan cepat, aku mengintip dari balik bahu lelaki itu.

"... eh? Kenapa nama yang lainnya hitam sementara nama yang satu ini merah?" tanyaku sambil menunjuk sebuah nama di buku catatan itu, membuat Katsuki berhenti membalik halaman buku. "Ini, lho. Kirishima... Eijiro?"

"Ah, manusia yang itu..." ucap Izuku pelan. "Dia mestinya sudah mati sejak lama. Dia memiliki penyakit yang sudah menggerogoti dirinya dari dia lahir, tapi dia tetap saja berjuang dan tidak menyerah. Sebagai hasilnya... Kacchan sama sekali tidak bisa mendekatinya, walaupun saat itu dia semestinya sudah meninggal."

"Si sialan ini terus membuatku kesal selama bertahun-tahun!!" seru Katsuki. "Mestinya dia mati saja! Kehidupan manusia yang singkat itu sama sekali tidak ada artinya!! Arggh, kalau saja aku boleh pakai kekerasan dalam membunuh manusia!"

"Ayolah, jangan kasar begitu, Kacchan..." ucapku sambil tertawa kecil. "... yah... Kirishima, huh? Entah kenapa rasanya aku pernah mendengar nama itu..."

"Ya sudahlah! Topik ini membuatku makin emosi saja!" seru Katsuki sambil menutup catatan kematian itu. "Aku akan pergi sekarang! BAY!"

Aku pun hanya melambaikan tanganku dan tersenyum saat Katsuki mengepakan sayap sebelah hitam sebelah putih miliknya dan pergi. "Enak yah, jadi Kacchan..." ucapku sambil tersenyum kecil. "Bisa dengan bebasnya mondar-mandir ke dunia manusia. Aku juga ingin bisa melakukannya..."

"I-Itu akan sangat berbahaya kalau malaikat biasa seperti kita pergi ke dunia manusia, (Name)-chan!" ucap Izuku buru-buru. "Lagipula... menjadi malaikat pencabut nyawa itu ada sulitnya juga..."

"Hmm, aku rasa begitu..." aku lalu tertawa kecil dan melambai pada Izuku. "Aku mau kembali ke kolam dunia manusia dan mengawasi, yah. Sampai jumpa, Deku-kun..."

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang