Childish

1.2K 96 31
                                    

Mbaknya yang request —> babyeaj <—
Sekali lagi, mohon abaikan bacotan tiga cogan di poto di atas :'D

Eh iya, maap kemaren ketiduran aing, hari ini niatnya mau uplod dua :( ~Mi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"... (Surname)," panggil Aizawa memasuki ruang UKS sambil menyeret Bakugou, Todoroki, dan Midoriya. "... Recovery Girl tidak di sini?"

"Iya, katanya sih, sedang ada urusan di rumah sakit," jawab sang gadis sambil tersenyum. "Biar aku saja yang mengurus mereka, Sensei. Terimakasih banyak."

"Ya, mohon diurus tiga siswa gak tau diri yang kerjanya tauran bertiga saja ini-_-"

"OI!! Apa katamu tadi, Pak Tua Sialan!?" Bakugou langsung enggas. "Ini semua yang mulai di Deku sialan itu, tahu!!"

"Aku hanya coba membantu melerai mereka, Sensei," gumam Todoroki membela diri.

"A-Aku juga tidak melakukan apa-apa!" ucap Midoriya. "Tadi Kacchan secara mendadak—"

"Diam!" potong Aizawa, lelaki itu lalu mendesa kesal. "(Surname), tolong urus mereka..."

"Ya, jangan khawatir, Sensei," balas (Name) sambil tersenyum. "Todoroki, Kacchan, tolong menunggu di sana. Izuku-kun, silahkan kesini sebentar."

Midoriya kemudian duduk di sebuah bangku sementara sang gadis duduk di depannya. Gadis itu kemudian dengan serius memeriksa luka di tangan Midoriya dari jarak yang cukup dekat, membuat sang lelaki memundurkan kepalanya dengan wajah agak memerah—walau (Name) gak sadar-_-.

"Kau masih saja terluka saat menggunakan Quirk-mu, yah? Ini sebenarnya bisa jadi sangat berbahaya, lho..." ucap (Name) sambil tersenyum kecil dan mengambil obat luka. "Kalau Recovery-sensei di sini, dia pasti akan langsung menyembuhkan lukamu dalam sekejap. Walau begitu, kalau kau sudah menggunakan banyak tenaga saat bertarung dan harus menggunakan tenaga lagi saat disembuhkan... aku tidak bisa membiarkannya."

"E-Eh?" gumam Midoriya pelan.

"... akan bahaya kalau kau terus-terusan menggunakan terlalu banyak tenaga, apalagi kalau penyembuhannya menguras makin banyak tenaga lagi," ucap gadis itu pelan tanpa mengalihkan pandangan dari tangan Midoriya yang mulai ia perban. "Aku sangat khawatir padamu lho, Izuku..."

DEG!

"I-I-Iya, a-aku paham!" Midoriya buru-buru mengalihkan pandangannya. "Tapi... kumohon percayalah padaku. Aku sudah membuat rencana, dan walau sekarang masih begini... suatu saat aku pasti akan bisa menguasai Quirk ini sepenuhnya dan tidak akan terluka lagi!"

(Name) tersenyum kecil, walau begitu dia menyembunyikan senyumannya dengan cara menunduk dan pura-pura fokus pada lengan Midoriya yang ia perban. "Iya... sebagai temanmu, aku yakin dan sangat percaya kau akan bisa melakukannya. Bagaimanapun, kau adalah calon Hero yang hebat sejak dulu, Izuku-kun..." gadis itu lalu tersenyum makin lebar dan menarik perbannya erat-erat sampai Midoriya memekik kesakitan. "Tapi sebagai penjaga UKS, aku tidak mau kau terus-terusan terluka dalam proses yang kau bilang itu!"

"A-Ah! I-Iya, maafkan aku!!"

"Makanya... cepatlah menjadi Hero terhebat, Izuku-kun..." lanjut (Name) sambil tersenyum lembut.

Midoriya menelan ludah dan mengalihkan pandangannya, "I-Iya..."

Bakugou dan Todoroki yang menatap dari jauh itu pun hanya terdiam saja. "... (Name)-san itu... dewasa sekali, yah," gumam Todoroki pelan, dia lalu melirik Bakugou.

"Kenapa kau menatapku, Setengah-Setengah Sialan!?" seru Bakugou makin enggas.

"Tidak... hanya saja, kalian kan sudah berteman sejak lama," gumam Todoroki. "Aku cuman kepikiran. Dia pasti juga sudah sangat dewasa dari kecil, yah?"

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang