Sadness

3.6K 330 14
                                    

Sudah seminggu berlalu, dan sudah seminggu pula Karin berjuang melawan penyakitnya. Namun, Tuhan berkata lain ia sama sekali tidak menunjukkan tanda tanda peningkatan. Hari ini, adalah hari terakhir y/n dan Kevin bisa melihat tubuh Karin.

Y/n hanya bisa menatap tubuh lemas eommanya dengan tatapan sendunya. Sedangkan Kevin menggenggam erat tangan y/n seperti memberi kekuatan lebih kepada kakaknya itu. Kevin juga sedih melihat Tante Karin dengan badannya yang terlihat sangat lemas itu.

"Noona, Karin Imo kapan bangunnya?" Tanya Kevin.

"Kalau Karin Imo tetap disini, Karin Imo akan merasakan sakit terus, jadi kita harus mengantar ketempat yang seharusnya" ujar y/n sambil mensejajarkan badannya dengan Kevin, kemudian menatap tepat dikedua manik mata Kevin. Kemudian kedua tangannya menangkap kepala Kevin dan menyatukan dahi mereka.

"Kita harus mengantar Karin Imo, Kevin mau mengantar juga?" Tanya y/n terus menatap kedua bola mata Kevin sambil menahan tangisnya.

"Kevin mau, tapi Noona jangan nangis" ujar Kevin yang juga akan menangis.

"Noona enggak nangis, asalkan Kevin janji selalu berada disisi Noona, janji?" Tanya y/n sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Kevin janji" ujar Kevin sambil menautkan kelingking kecilnya di kelingking y/n.

Masuklah seorang dokter dan 3 perawat, y/n berdiri kembali dan menghadap dokter.

"Anda bisa melepaskannya" ujar y/n kepada dokter tersebut.

Dokter menganggukan kepalanya dan meminta 3 perawat yang datang bersamanya untuk melepas semua alat bantu hidup yang dipakai Karin. Setelah semua lepas terdengar suara denging yang panjang. Sang dokter melihat jam tangan yang ia kenakan.

"Waktu kematian nyonya Karin terjadi pukul 14.15, semoga nyonya Karin bisa beristirahat dengan tenang" ujar dokter mengungkapkan waktu kematian Karin, kemudian menarik kain putih untuk menutupi jasad Karin.

Y/n hanya bisa menangis dalam diam sambil memeluk Kevin dengan erat. Kevin membalasnya dan menepuk nepuk punggung kakaknya itu. Kevin bisa merasakan bahwa y/n sangat terpukul.

"Noona udah janji enggak nangis" ujar Kevin.

Y/n langsung melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya kemudian tersenyum sambil  menatap kedua bola mata Kevin.

Skip

Berita meninggalnya ibu dari y/n sudah terdengar oleh pimpinan Big Hit, beliau memutuskan untuk mengikuti ritual pemakaman di Indonesia. Beliau juga mengajak para artisnya untuk memberi penghormatan terakhir untuk ibu dari y/n.

Berita ini juga sampai di telinga Chenle dan Jisung, mereka berdua menginginkan untuk mengikuti pemakaman Karin. Pimpinan SM pun menyetujuinya, dan mengutus para member NCT untuk datang ke ritual pemakaman Karin di Indonesia.

Sekarang y/n, Kevin dan beberapa petugas medis sedang mengurus keberangkatan peti Karin. Y/n memang memutuskan untuk memakamkan sang ibunda di negara kelahirannya.

Penerbangan membutuhkan waktu 7 jam lamanya, dan selama 7 jam tersebut y/n terus menggenggam tangan Kevin. Kevin juga menyenderkan kepalanya di tangan y/n.

"Noona harus tetap tersenyum, nanti Imo nangis loh kalau liat Noona nangis* ujar Kevin.

"Iya Kevin, Noona akan tersenyum" ujar y/n kemudian mengelus lembut kepala Kevin.

7 jam kemudian

Sampailah mereka di bandara Soekarno, setelahnya mereka langsung menuju rumah duka. Y/n sudah mengabari orang rumah untuk menyiapkan semuanya. Sesampainya di rumah duka, bisa dilihat banya keluarga terdekat yang datang sambil menangis.

Y/n Daily ✓Where stories live. Discover now