09

9K 1K 6
                                    

bbysnoo

Hai ada yang masih inget??
Hahaha maaf update nya lama ya??

Happy reading~








Renjun berpikir sebelum itu Jaemin hanya membunuh orang ketika seseorang memiliki perasaan pada Renjun atau ketika seseorang tahu rahasianya.

Tapi itu semua salah.

Perlahan-lahan ia menemukan bahwa Jaemin juga membunuh orang untuk bersenang-senang. Seperti dia yang dulu. Dia tidak perlu alasan hanya untuk membunuh siapa pun yang dia inginkan.

Kasus tentang pembunuh berantai di sekolahnya semakin serius. Setiap hari, akan ada lebih dari 2 orang hilang dan kemudian tubuh mereka akan ditemukan tidak lengkap.

Banyak mahasiswa memilih untuk meninggalkan kampus. Setiap orang tua tidak mempercayai kampus lagi. Dosen takut dan beberapa terus memohon untuk dipindahkan ke kampus lain.

Ini adalah situasi yang sangat berantakan namun Jaemin tidak pernah berhenti.

Sasarannya bukan hanya di kampus kita tapi bahkan di luar kampus, beberapa orang akan dibunuh tanpa alasan yang tepat.

"Jaemin.." Renjun berjalan lebih dekat ke Jaemin yang sekarang di sofa menonton berita.

"Kami menemukan mayat Seo Johnny bersama dengan beberapa murid lainnya. Tubuh mereka tidak lengkap."

Mata Renjun melebar. Dia melihat Jaemin tapi pacarnya hanya tersenyum. Polisi akhirnya menemukan mayat mereka.

"Jaemin."

"Hm?"

"Kita butuh makanan, Jaemin. Tidak mungkin kau akan membiarkanku memakan bagian tubuh manusia itu!"

"Aku akan membelinya nanti, sayang."

Renjun menatap mata Jaemin yang melihat televisi.

"Ada apa denganmu?"

Jaemin akhirnya melihatnya dengan wajah bingung. "Apa?"

"Kenapa kau terus keluar? Mengapa kau terus meninggalkan aku sendirian?"

Jaemin hanya menatap Renjun. Tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan menjawab pertanyaan itu.

Setelah lama terdiam, Jaemin tersenyum padanya, memegang tangannya. "Kau tidur terlalu awal. Aku merasa sangat bosan sehingga aku memilih untuk keluar."

"Tapi kau tahu bahwa aku benci ditinggal sendirian!"

Jaemin menarik Renjun untuk duduk di pangkuannya. Dia membelai wajah Renjun dengan lembut. "Sayang, jika kau tidak ingin aku pergi, aku akan tinggal tetapi kau harus menemaniku sampai aku tertidur. Aku tidak suka kalau tidak ada teman bicara, apalagi kalau sekarang aku sulit tidur lebih awal."

Renjun mengangguk.


------------------------


TBC

See you~

Jangan lupa vote and coment✨

PSYCHO || JaemrenWhere stories live. Discover now