Chap 2

16K 1.7K 126
                                    

Kegiatan pagi baruku?

(name) melepas ikatan apronnya. Menggantungnya di salah satu sudut ruangan lalu mencuci tangannya.

"Kenma-kun, sarapan sudah siap."

Teriakan yang cukup menggema itu menyadarkan Kenma yang tengah memainkan gamenya di ruang tengah rumahnya.

Dengan tangan yang masih memegang PSP, Kenma berjalan menuju dapur rumahnya.

Sesampainya di dapur, pria itu menarik salah satu kursi dengan sebelah tangannya. Mendudukkan dirinya lalu kembali memainkan gamenya.

(name) yang sedang menuangkan nasi ke dalam mangkuk kecil lantas berkacak pinggang kala melihat suaminya yang tampak asyik dengan gamenya.

Wanita itu menghela nafas berat. "Tidak bisakah kau berhenti bermain game satu hari saja?" cibirnya.

Kenma hanya berdehem. Jari-jemarinya tampak lihai menekan-nekan tombol yang berada pada kedua sisi PSP-nya.

Merasa diacuhkan, (name) menarik paksa PSP suaminya lalu menyembunyikannya di belakang tubuhnya.

"Aku sudah hampir menang tadi!" protes Kenma tidak terima. Ia sedikit mempoutkan bibirnya dan mengalihkan pandangannya kasar.

(name) kembali menghela nafas untuk kedua kalinya. Menaruh PSP Kenma di sebrang meja makan lalu mendekatkan dirinya pada suaminya.

"Makan dulu. Habis itu baru lanjutkan aktivitasmu, ya?" ucap (name) dengan sangat lembut.

Kenma menolehkan irisnya pada (name). Menghela nafas lalu mengangguk tipis.

(name) tersenyum puas. Ia melanjutkan kembali aktivitasnya lalu menyodorkan mangkuk berisi nasi putih pada Kenma.

"Selamat makan."

Mereka berdua sarapan dengan tenang sebelum Kenma membuka suaranya.

"(name)."

"Ya?"

Kenma memicingkan matanya, memajukan bibirnya lalu menyodorkan sebelah tangannya.

"Kembalikan PSP-ku."

(name) terdiam sesaat. Mengerjapkan matanya beberapa kali lalu tertawa.

Kenma yang melihat hal itu terheran-heran.

"Kenapa kau tertawa? Tidak ada yang lucu!" ucapnya sedikit ketus.

(name) menyeka sudut matanya sambil memegang perutnya.

"Kau ini... Ku kira kau akan mengomentari masakanku," ujar (name).

Kenma mendengus kasar. Melahap cepat makanannya lalu mengunyahnya dengan tidak sabaran.

"Masakanmu selalu enak. Aku tidak perlu berkomentar lagi tentang hal itu," ucap Kenma sambil memalingkan kepalanya.

(name) mengulum senyum. Ia lalu memberikan PSP yang berada di dekatnya itu pada Kenma.

"Terima kasih pujiannya. Ini, ku kembalikan," sodornya.

Kenma langsung menerima barang miliknya. Cepat-cepat ia melanjutkan kembali game yang sempat tertunda tadi.

"Apa game itu lebih penting dari sarapan?"

"Tidak juga."

"Eh?! Lalu kenapa?"

"Aku hanya ingin memainkannya saja."

Sabar. Tidak boleh melakukan kekerasan pada suami sendiri.

***

"Biar aku saja yang mencuci mangkuk dan piring."

"Oh baiklah."

Kringg kringg

"Sepertinya itu telpon penting dari perusahaan. Aku akan segera kembali."

"Eh lalu cuci piringnya?"

"Mungkin bagianku lain kali. Sudah ya aku angkat telpon dulu."

Haruskan aku mengulang kalimat sabar itu untuk kedua kalinya?

Sedikit membuatku kesal. Sedikit.

TBC

My Husband {Kozume Kenma}Where stories live. Discover now