5. CEO Baru

6.3K 872 63
                                    

.
.
.
.
.

"Ih Mama! Kok aku nggak dibangunin sih? Padahal hari ini aku kerja. Hampir aja aku kesiangan," Ivana turun dari tangga dengan terburu-buru, kedua tangannya penuh dengan tas kerja dan beberapa dokumen miliknya, "Eh lho? Kak Bella?!" Ivana seolah lupa dengan niat awalnya, yaitu protes pada Mama Retno karena tidak dibangunkan lebih awal, begitu melihat sosok yang tak asing lagi kini tengah berdiri di hadapannya.

"KEJUTAN!" Pekik wanita yang dipanggil Bella oleh Ivana, "Kebiasaan ya lo, dari kecil sampai udah kerja gini masih aja minta di bangunin Mama," Bella mendekat ke arah Ivana dan mengacak rambut gadis itu.

"Ih jangan di berantakin Kak! Ini udah gue rapihin tau?!" Protes Ivana pada sang Kakak, "Tumben balik? Biasanya kerja teroos! Udah kayak kuda. Mana pas Papa ultah bulan kemarin lo nggak balik ke rumah."

"Ya lo kan tau dek, gue sibuk," Bella adalah Kakak kandung Ivana, usianya hanya selisih dua tahun dengan Ivana, itu artinya Bella seumuran dengan Jaehyun. Bella bekerja di luar kota dan jarang sekali pulang ke rumah. Bisa terhitung dalam setahun berapa kali Bella pulang ke rumah orang tuanya.

Ivana berdecih, bosan dengan alasan sang Kakak yang itu-itu saja, "Minggir ah, gue mau sarapan."

Bella tertawa, "Masih sempat-sempatnya ya lo buat sarapan. Kenapa nggak di kantor aja?"

Ivana melewati Bella begitu saja, kemudian duduk di kursi meja makan dan mengambil roti tawar, "Males gue sarapan di kantor. Lo nggak tau gimana galaknya senior HRD di sana, jangankan sarapan, kalau udah masuk ke ruangan nih, kentut aja mesti gue tahan," Kata Ivana seraya mengoleskan selai kacang pada rotinya.

"Ya masa lo mau kentut gede-gede Va? Ngawur!"

"Mama mana? Kok gue nggak liat?"

"Belanja sayur di depan."

"Assalamualaikum tante-tante," Mama masuk ke dalam rumah dengan membawa belanjaan di tangan kanannya. Tapi fokus kedua putrinya justru pada tangan kiri Mama Retno. Ada bayi mungil bergigi dua di sana. Siapa lagi kalau bukan Tania?

"Mama, kok pagi-pagi udah nyulik anak orang sih," Ivana bangun, dicubitnya pipi Tania dengan gemas, "Mana yang diculik cuma cengar cengir nggak jelas. Kan aku jadi gemes," Baru saja Ivana akan mengambil alih Tania, tapi Mama memundurkan langkahnya, mencegah Ivana agar tidak menggendong bayi itu.

"Jangan gendong. Kamu harus berangkat kerja," Peringat Mama.

Ivana menggembungkan kedua pipinya, "Cium aja deh ya. Nanti pulang kerja Tania baru main sama tante," Ivana mencium pipi Tania, membuat bayi itu tertawa, "Aku pamit kerja ya Ma. Bilangin Papa, nanti nggak usah jemput aku. Aku nggak akan pulang malam kok."

"Iya. Hati-hati," Setelah pamit pada Mama dan Bella, Ivana pergi ke kantor dengan kendaraan roda duanya.

"Anak siapa Ma?" Tanya Bella ketika Ivana sudah pergi.

"Cucu Mama. Cantik ya?"

"Yaampun Ma, aku nanya serius lho."

Mama tertawa, "Anak tetangga yang baru pindah. Mama gemes banget sama dia."

"Emang orang tuanya nggak nyariin apa anaknya Mama bawa kesini?"

Kak Jaehyun [END✔]Where stories live. Discover now