13. Mas enggak marah?

5.7K 784 81
                                    

.
.
.
.
.

Semakin sering Ivana pulang-pergi dengan Jaehyun, justru membuat kedua orang tua Ivana khawatir. Mereka takut jika anak gadisnya menjadi bahan gosipan para tetangga karena Ivana yang sering berangkat dan pulang kerja bersama Jaehyun, yang orang-orang mengenalnya sebagai pria beristri. Apalagi tak jarang Jaehyun mengunjungi rumah Ivana untuk sekedar berbincang dengan gadis itu. Meskipun Mama Retno tidak melihat ada hal aneh di antara putrinya dan Jaehyun, tapi tetap saja, ia merasa sedikit risih jika Jaehyun terus datang ke rumahnya.

"Ma, Iva pergi dulu ya. Jaehyun udah nunggu di depan," Tangan Ivana ditahan Mama Retno, membuat gadis itu berbalik, "Kenapa Ma?"

"Va? Stop pergi berdua sama Jaehyun oke?"

Sebelah alis Ivana terangkat ke atas, "Aku kan mau ngajar taekwondo Ma."

"Ya kamu bisa bawa motor kayak biasanya kan? Nggak usah berangkat bareng Jaehyun lah," Kedua tangan Mama menyilang di depan dada, "Kamu tau kan gimana tetangga-tetangga kita? Mereka udah kayak intel tau?"

Ivana melirik ke arah pintu, ia bisa melihat sedikit badan Jaehyun di balik gerbang rumahnya, "Iya Ma, aku samperin Jaehyun dulu. Nanti aku suruh dia berangkat duluan."

Mama Retno tersenyum, senang karena memiliki anak yang menurut seperti Ivana.

Dengan berat hati Ivana pergi menghampiri Jaehyun. Dan begitu sampai di depan Jaehyun, Ivana mendapati pria itu yang tersenyum sangat manis ke arahnya, "Mas, maaf," Ucap Ivana. Kepalanya menunduk, tak berani menatap Jaehyun.

"Maaf? Untuk apa?"

Ivana menghela napasnya dalam, "Mama ngelarang aku berangkat bareng kamu. Dia takut aku jadi bahan gunjingan tetangga."

Jaehyun kembali tersenyum. Ia mengacak rambut Ivana gemas, "Ya sudah, tidak apa-apa."

"Mas nggak marah kan?"

Jaehyun menggeleng, "Marah untuk apa? Mama benar. Lagipula saya juga tidak mau kalau kekasih saya ini jadi gosipan orang lain. Sana kamu berangkat duluan, saya akan mengikutimu dari belakang pakai mobil."

"Maksudnya?"

"Mama melarang kamu untuk naik mobil bersama saya kan?" Tanya Jaehyun yang dibalas anggukan Ivana, "Tapi Mama Retno tidak melarang saya untuk mengikuti motor kamu dari belakang. Jadi ayo berangkat."

Ivana tersenyum. Jaehyun memang selalu punya cara untuk membuat jantungnya berdegup dua kali lebih cepat dibanding biasanya.

Selama di perjalanan menuju tempat mengajar, Jaehyun tidak melepaskan pandangannya dari gadis di depannya yang tengah mengendarai sepeda motor. Ia merasa gemas dengan Ivana yang memakai helm bergambar winnie the pooh. Sejujurnya Jaehyun merasa tidak asing dengan kejadian ini. Ia merasa kalau dirinya dulu pernah mengikuti Ivana seperti ini juga.

Dua puluh lima menit kemudian mereka berdua sampai di tempat latihan. Tapi baru beberapa murid saja yang datang. Ivana menyuruh para muridnya untuk menunggu teman-temannya dulu selama dua puluh menit, sementara ia menyiapkan alat-alat taekwondo seperti target kicking, pelindung kepala, dan beberapa alat lainnya dibantu oleh Jaehyun.

"Kamu menggemaskan Iva," Kata Jaehyun tiba-tiba.

Ivana menoleh, "Apanya yang menggemaskan?"

Kak Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang