AIT Chapter 03

1K 189 1
                                    

Park Jimin dan Park Jinyoung sudah berada di dalam kelas sejak pagi, entahlah apa yang mereka lakukan sepagi ini dikelas, tak ada yang tahu kecuali Tuhan dan mereka sendiri.

Sudah bermenit-menit berlalu, kelas sudah terisi oleh murid-murid yang memang berasal dari kelas tersebut. Termasuk Kim Taehyung yang sedang melangkah memasuki kelasnya yang elit. Park Jimin juga Park Jinyoung melirik ke arah Taehyung yang datang bersama Bae Irene.

Mereka itu sangat dekat, kaya kertas dikasih lem, lengket banget kemanapun. Sampai-sampai banyak orang mengira mereka itu sepasang kekasih, begitu juga dengan Park Jimin. Jika mereka ditanya, apakah mereka berpacaran, jawaban mereka tidak. Mereka hanya bilang bahwa mereka seorang sahabat, tak lain.

Bae Irene melirik dua manusia yang tengah memperhatikan mereka dari meja paling belakang. Merasa ditatap intens, Irene tersenyum ke arah mereka dan langsung duduk ke tempatnya.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu? Risih tahu!" Protes Irene sambil menaruh tasnya dibangku.

Irene dan Taehyung itu satu meja. Dan posisinya di depan meja Jinyoung dan Jisoo, tapi karena Jisoo belum datang, jadi Park Jimin lah yang menggantikannya.

"Tumben pagi banget datangnya? Biasa mah tunggu bel, atau pak Siwon udah di kelas baru masuk." Sindir Taehyung sekilas menatap Jimin. Jimin yang tersindir pun menatap Taehyung sinis.

"Ya gapapa lah, pengen gitu kan jadi kaya orang-orang pintar gitu, termasuk lu sama Jinyoung."

"Idih! Gak usah pake nama gue kali." Sungut Jinyoung.

"Emang kenapa dah pagi banget?" Tanya Irene sambil memutar tubuhnya menghadap meja belakang.

"Biasa Rene, nyontek." Tegas Jinyoung.

"Ah lu mah! Gak seru! Lain kali nyontek ke Jisoo aja deh. Baik gak kaya lu."

"Idih baperan! Najis." Balas Jinyoung tak mau kalah.

"Merasa terpanggil nih."

Seketika empat orang tersebut langsung menatap seseorang yang berdiri di belakang Jimin. Mereka langsung tersentak kaget karena Jisoo yang seperti makhluk halus. Pasalnya, entah dari mana gadis itu sudah berada di belakang Jimin. Yang berarti sudah mendengar omongan mereka sejak tadi.

"Astaga Jis, kagetin aja. Kamu dari mana? Kok tiba-tiba di situ?" Tanya Jinyoung yang langsung mengusir Jimin agar Jisoo bisa duduk di tempatnya.

"Iya gue geser dah!" Jimin berdiri lalu menyuruh Jisoo untuk duduk.

"Hehe, udah dari tadi, kalian aja yang nggak nyadar sama sekitar. Terlalu asik." Ujar Jisoo seraya menaruh tasnya di kolong meja.

"Emang ngomongin apa sih? Asik banget kayanya?" Tanya Jisoo lagi.

"Ngomongin kegoblokan Jimin, Jis. Emang Jimin tuh orangnya gak waras." Ujar Irene sambil tertawa.

"Heh! Kok gue dibawa-bawa." Jimin memukul pelan tangan Irene karena tak terima namanya dibawa dengan perkataan negatif.

"Ih Jimin baperan." Kali ini Jisoo ikutan sambil tertawa.

"Yaelah Jis, jangan ikutan kenapa. Kasihan harga diriku."

Jisoo cuman tertawa seraya tak peduli dengan pemuda itu. Jisoo hendak bangun dari tempatnya dan mengundang perhatian keempat itu.

"Loh, mau kemana Jis?" Tanya Irene.

"Mau ngumpul sama teman-teman aku, kenapa?"

"Oh, kirain. Teman-teman kamu, oh yang ada Jennie juga kan?" Tiba-tiba Jinyoung bersuara.

AS I TOLDWhere stories live. Discover now